(GFD-2022-10852) [SALAH] Mengonsumsi Kurma Muda Bisa Mempercepat Proses Kehamilan

Sumber: Facebook
Tanggal publish: 31/10/2022

Berita

Klaim mengonsumsi buah kurma muda dapat mempercepat proses kehamilan beredar di media sosial. Klaim tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 29 Oktober 2022.

Akun Facebook tersebut mengunggah foto buah berwarna kuning. Buah tersebut disebut-sebut sebagai kurma muda. Kemudian ia menuliskan narasi berisi klaim bahwa mengonsumsi kurma muda bisa mempercepat proses kehamilan.

"Yang belum hamil coba ber ikhtiar konsumsi buah ini ya bunda,,,Mudah2an dengan izin Allah swt.Banyak juga yang sudah berhasil 😃😃😃," tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah beberapa kali dibagikan dan mendapat 26 komentar dari warganet.

Hasil Cek Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim mengonsumsi buah kurma muda dapat mempercepat proses kehamilan. Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "kurma muda hamil" di kolom pencarian Google Search.

Hasilnya terdapat beberapa artikel yang membantah klaim tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "Kata Dokter Soal Kurma Muda dan Buah Zuriat untuk Bantu Promil" yang dimuat situs cnnindonesia.com pada 25 November 2021.

Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa mengonsumsi buah kurma muda tidak terbukti mampu mempercepat proses kehamilan. Hal ini disampaikan Dokter spesialis kandungan dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Andon Hestiantoro.

"Tidak pernah terbukti bahwa buah zuriat atau buah kurma muda dapat membantu pasien menyelesaikan masalah ini," kata Andon.

Menurut Andon, pasangan suami istri tidak segera memiliki keturunan bisa dipengaruhi banyak faktor. Baik dari segi istri maupun suami, atau keduanya.

"Faktor sangat banyak sekali. Buah zuriat dan buah kurma muda tidak pernah diketahui bermanfaat untuk menyelesaikan problem atau penyebab yang mana, belum pernah ada penelitian ke arah sana," tambah Andon.

Kesimpulan

Klaim mengonsumsi buah kurma muda dapat mempercepat proses kehamilan ternyata tidak terbukti. Faktanya, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim tersebut.

Rujukan