Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan di Facebook menampilkan tangkapan layar yang diklaim berasal dari akun X resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Dalam tangkapan layar tersebut, disebutkan bahwa Kemenkes meluncurkan program "Tag Telinga Inovatif" untuk anak sekolah dengan tujuan melacak kesehatan dan riwayat vaksinasi.
Pada gambar juga terlihat seorang anak memakai label kuning bertuliskan “Pfizer” dan memiliki kode QR yang terpasang di telinganya.
Berikut narasi dalam tangkapan layar tersebut:
“Hi Healthies! Untuk lacak kesehatan & vaksinasi anak, kami luncurkan “Tag Telinga Inovatif” untuk anak sekolah! GRATIS dulu, nanti tentu saja wajib! Disponsori Pfizer, terjamin Aman dan Efektif!”
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“Udah seperti ayam negri(ternak) , juga pakai ijazah palsu”
Namun, benarkah Kemenkes luncurkan pendeteksi vaksin anak ‘Tag Telinga Inovatif’?
Hoaks! Kemenkes luncurkan pendeteksi vaksin anak 'Tag Telinga Inovatif'
Sumber:Tanggal publish: 13/07/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran, tidak ditemukan unggahan seperti itu di akun X resmi milik Kemenkes.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Selain itu, hasil pemeriksaan menggunakan Hive Moderation AI Detector menunjukkan bahwa foto tersebut merupakan hasil rekayasa berbasis kecerdasan buatan (AI) atau deepfake dengan tingkat keyakinan sebesar 99,9 persen.
Masyarakat diimbau untuk selalu waspada terhadap penyebaran informasi menyesatkan yang beredar di media sosial, terutama yang tidak disertai sumber resmi. Untuk mendapatkan informasi yang bisa dipercaya dapat melalui informasi resmi kementerian atau laman media massa terpercaya. Dengan demikian, unggahan tersebut dapat dipastikan tidak benar atau hoaks.
Klaim: Kemenkes luncurkan pendeteksi vaksin anak ‘Tag Telinga Inovatif’
Rating: Hoaks
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Selain itu, hasil pemeriksaan menggunakan Hive Moderation AI Detector menunjukkan bahwa foto tersebut merupakan hasil rekayasa berbasis kecerdasan buatan (AI) atau deepfake dengan tingkat keyakinan sebesar 99,9 persen.
Masyarakat diimbau untuk selalu waspada terhadap penyebaran informasi menyesatkan yang beredar di media sosial, terutama yang tidak disertai sumber resmi. Untuk mendapatkan informasi yang bisa dipercaya dapat melalui informasi resmi kementerian atau laman media massa terpercaya. Dengan demikian, unggahan tersebut dapat dipastikan tidak benar atau hoaks.
Klaim: Kemenkes luncurkan pendeteksi vaksin anak ‘Tag Telinga Inovatif’
Rating: Hoaks
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Rujukan
Cek Fakta: Tidak Benar dalam Video Ini Diklaim Sebagai Rudal Balistik Milik Iran
Sumber:Tanggal publish: 12/07/2025
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan video yang diklaim sebagai rudal balistik milik Iran yang siap meratakan Israel. Postingan itu beredar sejak awal pekan lalu.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 6 Juli 2025.
Dalam postingannya terdapat video berdurasi 18 detik dengan narasi "Rudal balistik Iran siap ratakan Israel".
Akun itu menambahkan narasi "kecanggihan rudal balistik Iran siap luluh lantak kan musuh"
Lalu benarkah postingan video yang diklaim sebagai rudal balistik milik Iran yang siap meratakan Israel?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan video yang identik dengan postingan. Video itu diunggah akun @aiplusinfo pada 5 April 2024.
Dalam postingan tersebut dijelaskan bahwa video merupakan desain konsep untuk kapal luar angkasa. Berikut narasi dalam unggahan tersebut.
"Bahtera antarbintang adalah sebuah kapal antarbintang konseptual yang dirancang untuk perjalanan antarbintang. Bahtera antarbintang mungkin merupakan metode yang paling ekonomis untuk menempuh jarak tersebut. Bahtera ini juga telah diusulkan sebagai habitat potensial untuk melestarikan peradaban dan pengetahuan jika terjadi bencana global."
Jadi bisa dipastikan video tersebut bukan merupakan rudal balistik milik Iran. Apalagi video itu diunggah lebih dari setahun sebelum konflik Iran dan Israel meletus lagi pada 12 Juni 2025.
Kesimpulan
Postingan video yang diklaim sebagai rudal balistik milik Iran yang siap meratakan Israel adalah tidak benar. Faktanya video tersebut merupakan desain konsep untuk kapal luar angkasa.
Rujukan
[KLARIFIKASI] Video Pemakaman Jenderal Israel pada 7 Juli 2025 Dihasilkan AI
Sumber:Tanggal publish: 10/07/2025
Berita
KOMPAS.com - Sebuah video yang beredar luas di media sosial menampilkan puluhan peti mati diselimuti bendera Israel.
Pengguna media sosial menarasikan video tersebut sebagai pemakaman jenderal Israel yang berlangsung pada Senin (7/7/2025).
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut merupakan konten manipulatif.
Video pemakaman jenderal Israel pada Senin (7/7/2025) disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun:
serangan iran ke sirael menew#askan bbrp pejabat tinggi militer...
Sementara, berikut teks yang tertera pada video:
israel hari ini 7 juli 2025bbrp jenderal di makamkan
Pengguna media sosial menarasikan video tersebut sebagai pemakaman jenderal Israel yang berlangsung pada Senin (7/7/2025).
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut merupakan konten manipulatif.
Video pemakaman jenderal Israel pada Senin (7/7/2025) disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun:
serangan iran ke sirael menew#askan bbrp pejabat tinggi militer...
Sementara, berikut teks yang tertera pada video:
israel hari ini 7 juli 2025bbrp jenderal di makamkan
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com mengambil tangkapan layar video, lantas menelusurinya dengan teknik reverse image search.
Hasil pencarian Google mengarah ke video serupa yang diunggah akun TikTok @alaa.ezz04 pada Sabtu (5/7/2025).
Keterangan video memakai bahasa Arab, termasuk tagarnya.
Pengunggah menyertakan tagar artificial intelligence atau akal imitas (AI) yang menunjukkan bahwa video tersebut merupakan rekayasa digital.
Agar lebih meyakinan, Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek video menggunakan tools pendeteksi konten AI yang dikembangkan Zhuque.
Hasilnya, video pemakaman jenderal Israel memiliki probabilitas 62,84 persen dihasilkan AI.
Hasil pencarian Google mengarah ke video serupa yang diunggah akun TikTok @alaa.ezz04 pada Sabtu (5/7/2025).
Keterangan video memakai bahasa Arab, termasuk tagarnya.
Pengunggah menyertakan tagar artificial intelligence atau akal imitas (AI) yang menunjukkan bahwa video tersebut merupakan rekayasa digital.
Agar lebih meyakinan, Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek video menggunakan tools pendeteksi konten AI yang dikembangkan Zhuque.
Hasilnya, video pemakaman jenderal Israel memiliki probabilitas 62,84 persen dihasilkan AI.
Kesimpulan
Video pemakaman jenderal Israel pada Senin (7/7/2025) merupakan konten manipulatif.
Pengunggah pertama video tersebut memberi tagar AI pada unggahannya. Hasil pendeteksian Zhuque juga menunjukkan, video itu dihasilkan AI.
Pengunggah pertama video tersebut memberi tagar AI pada unggahannya. Hasil pendeteksian Zhuque juga menunjukkan, video itu dihasilkan AI.
Rujukan
- https://www.facebook.com/reel/1761109458129852
- https://www.facebook.com/reel/1296758675182586
- https://www.facebook.com/reel/23968115186163677
- https://www.facebook.com/reel/581356508381565
- https://www.facebook.com/reel/1240900650909208
- https://www.facebook.com/reel/1906638040123652
- https://www.facebook.com/reel/554539980945905
- https://www.facebook.com/100085126449658/videos/701019012806977
- https://brandoftheyearindonesia.kompas.id/?utm_source=&utm_medium=running-text&utm_campaign=brandpro_kompascomapi_traffic_brand-of-the-year-indonesia_traffic&utm_content=brandpro_kompascomapi_traffic_brand-of-the-year-indonesia
- https://www.tiktok.com/@alaa.ezz04/video/7523432624224783634
- https://matrix.tencent.com/ai-detect/ai_gen
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
Keliru: Video Rusia Bantu Iran Menyerang Amerika Serikat dan Israel
Sumber:Tanggal publish: 11/07/2025
Berita
SEBUAH video beredar di TikTok [arsip] dan Facebook (satu, dua, dan tiga), memuat klaim bahwa Rusia menyerang Amerika Serikat dan Israel untuk membantu Iran.
Video itu tampak direkam dari dekat jalan raya dan memperlihatkan serangan rudal di angkasa saat malam hari. “Hari ini. Rusia akhirnya resmi bantu Iran dan menyatakan perang dengan Israel dan AS,” demikian isi narasi yang beredar.
Namun, benarkah video itu memperlihatkan rudal Rusia yang diarahkan ke AS dan Israel?
Video itu tampak direkam dari dekat jalan raya dan memperlihatkan serangan rudal di angkasa saat malam hari. “Hari ini. Rusia akhirnya resmi bantu Iran dan menyatakan perang dengan Israel dan AS,” demikian isi narasi yang beredar.
Namun, benarkah video itu memperlihatkan rudal Rusia yang diarahkan ke AS dan Israel?
Hasil Cek Fakta
Tempo memverifikasi video itu menggunakan layanan pencarian gambar terbalik Google, dan menelusuri pemberitaan kredibel. Hasilnya, konten itu bukan serangan Rusia terhadap Amerika Serikat dan Israel.
Video yang beredar memperlihatkan rudal-rudal yang diluncurkan ke udara dan memendarkan cahaya. Visual tersebut mirip dengan konten dari akun Instagram saeen.news dan YouTube @worldcrisis3. Keduanya memberikan keterangan, visual tersebut bagian dari serangan Iran ke pangkalan militer Amerika Serikat di Qatar pada 24 Juni 2025. Serangan Iran tersebut untuk membalas Amerika Serikat yang menargetkan tiga fasilitas nuklirnya pada 23 Juni.
Video yang beredar juga memiliki kesamaan dengan konten dari akun X seriousfunnyguy. Akun ini juga memberikan keterangan tentang serangan Iran ke pangkalan militer AS di Qatar. Pemilik akun mengatakan, video itu direkam temannya yang tinggal di Doha, ibu kota Qatar yang dekat dengan lokasi sasaran serangan tersebut.
Kedua visual sama-sama memperlihatkan bentuk dan warna pembatas jalan, cahaya dari gedung-gedung perkotaan, dan cahaya rudal yang diluncurkan ke udara.
Visual serupa juga ditayangkan oleh BBC, yang membahas serangan Iran ke pangkalan militer AS Al-Udeid di Qatar, Senin, 23 Juni 2024. Tak ada laporan keterlibatan Rusia secara langsung dalam serangan tersebut.
Sejumlah serangan berhasil dicegat sistem pertahanan udara setempat, sehingga menciptakan ledakan di udara. Demikian juga pernyataan para saksi yang mendengar bunyi ledakan keras di udara saat itu.
Iran menyatakan bahwa aksinya itu sebagai balasan serangan AS pada fasilitas-fasilitas nuklir mereka sebelumnya. Konflik itu termasuk dalam perang 12 hari yang berawal dari serangan Israel ke Iran pada 13 Juni 2025.
Dilansir The Business Standard, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa serangan AS ke Iran tidak dapat dibenarkan. Ia mengatakan pihaknya siap mendukung rakyat Iran. Namun Rusia tidak pernah mengerahkan armada militernya untuk menyokong Iran hingga gencatan senjata pada 25 Juni 2025.
Video yang beredar memperlihatkan rudal-rudal yang diluncurkan ke udara dan memendarkan cahaya. Visual tersebut mirip dengan konten dari akun Instagram saeen.news dan YouTube @worldcrisis3. Keduanya memberikan keterangan, visual tersebut bagian dari serangan Iran ke pangkalan militer Amerika Serikat di Qatar pada 24 Juni 2025. Serangan Iran tersebut untuk membalas Amerika Serikat yang menargetkan tiga fasilitas nuklirnya pada 23 Juni.
Video yang beredar juga memiliki kesamaan dengan konten dari akun X seriousfunnyguy. Akun ini juga memberikan keterangan tentang serangan Iran ke pangkalan militer AS di Qatar. Pemilik akun mengatakan, video itu direkam temannya yang tinggal di Doha, ibu kota Qatar yang dekat dengan lokasi sasaran serangan tersebut.
Kedua visual sama-sama memperlihatkan bentuk dan warna pembatas jalan, cahaya dari gedung-gedung perkotaan, dan cahaya rudal yang diluncurkan ke udara.
Visual serupa juga ditayangkan oleh BBC, yang membahas serangan Iran ke pangkalan militer AS Al-Udeid di Qatar, Senin, 23 Juni 2024. Tak ada laporan keterlibatan Rusia secara langsung dalam serangan tersebut.
Sejumlah serangan berhasil dicegat sistem pertahanan udara setempat, sehingga menciptakan ledakan di udara. Demikian juga pernyataan para saksi yang mendengar bunyi ledakan keras di udara saat itu.
Iran menyatakan bahwa aksinya itu sebagai balasan serangan AS pada fasilitas-fasilitas nuklir mereka sebelumnya. Konflik itu termasuk dalam perang 12 hari yang berawal dari serangan Israel ke Iran pada 13 Juni 2025.
Dilansir The Business Standard, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa serangan AS ke Iran tidak dapat dibenarkan. Ia mengatakan pihaknya siap mendukung rakyat Iran. Namun Rusia tidak pernah mengerahkan armada militernya untuk menyokong Iran hingga gencatan senjata pada 25 Juni 2025.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar memperlihatkan serangan Rusia ke AS dan Israel untuk membantu Iran adalah klaim yang keliru.
Rujukan
- https://www.tiktok.com/@syedalikhamen/video/7523483481389796664?_r=1&_t=ZS-8xr6z0eax6K
- https://mvau.lt/media/ba4da675-1eb2-4551-87d6-dee820b464a8
- https://www.facebook.com/reel/1763937547833422
- https://www.facebook.com/reel/3985925151670235
- https://www.facebook.com/reel/1232800578041126
- https://www.instagram.com/extreme_shugal/reel/DLQLCinCieg/
- https://www.youtube.com/shorts/4jMer98dWwI
- https://x.com/seriousfunnyguy/status/1937208159820742966/video/2
- https://www.bbc.com/news/articles/cdjxdgjpd48o
- https://www.tbsnews.net/world/russia-ready-help-iranian-people-putin-1171936 /cdn-cgi/l/email-protection#6605030d00070d12072612030b1609480509480f02
Halaman: 1/6890