(GFD-2022-10921) Cek Fakta: Tidak Benar Vaksin Genosida Uni Eropa Membuat 100 Ribu Kematian
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 09/11/2022
Berita
Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim vaksin genosida Uni Eropa membuat 100 ribu kematian dalam seminggu. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 27 Oktober 2022.
Klaim vaksin genosida Uni Eropa membuat 100 ribu kematian dalam seminggu berupa tangkapan layar tumbnails YouTube berjudul "SHOCKING: 100,000 PLUS DEATHS A WEEK! - VACCINE GENOCIDE! - EU To PROSECUTE PRESIDENT?"
Tangkapan layar tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
"đź“Ł SHOCKING : LEBIH 100.000 KEMATIAN DALAM SEMINGGU - PEMBANTAIAN MASSAL VAKSIN - EUROPA UNION ______________
#yang dipuja - puja sebagai pemimpin hanya wayang demi membunuh 95% populasi dunia!"
Benarkah klaim vaksin genosida Uni Eropa membuat 100 ribu kematian dalam seminggu? Simak faktanya.
Â
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim vaksin genosida Uni Eropa membuat 100 ribu kematian dalam seminggu, menggunakan Google Search dengan kata kunci '100,00 plus deaths a week-vaccine genocide - EUROPEAN UNION'.Â
Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Fact Check-Claim of tens of thousands of vaccine-related EU deaths is based on a misreading of data" yang dimuat situs reuters.com.
Dalam situs reuters.com Juru Bicara organisasi kesehatan Eropa (EMA) mengatakan, situs remsi EMA tidak menyajikan total kasus kematian akibat vaksin, data yang beredar di banyak artikel dan unggahan media sosial tidak benar.
Posisi EMA tetap bahwa vaksin efektif dalam mengurangi risiko COVID-19, rawat inap, dan kematian.
Artikel berjudul "What can explain the excess mortality in the U.S. and Europe in 2022?" yang dimuat situs healthfeedback.org menyebutkan, beberapa faktor yang mungkin berkontribusi terhadap kematian berlebih yang terus-menerus ini.
Pertama, virus SARS-CoV-2 masih beredar dan data epidemiologi menunjukkan bahwa kematian akibat COVID-19 masih merupakan bagian signifikan dari kelebihan kematian.
Kedua, gelombang panas yang luar biasa pada bulan Juli dan Agustus 2022 kemungkinan telah meningkatkan risiko kematian, karena panas yang berlebihan dapat menyebabkan kematian secara langsung atau tidak langsung.
Ketiga, sistem perawatan kesehatan di banyak negara masih belum pulih dari pandemi COVID-19. Banyak rumah sakit tetap kekurangan dana, tidak dilengkapi, dan kekurangan staf, yang mengarah pada perawatan pasien yang kurang optimal.
Tetapi satu hal yang kita tahu tidak berkontribusi terhadap kematian berlebih adalah vaksin COVID-19, bertentangan dengan klaim oleh beberapa orang. Seperti yang kami tunjukkan sebelumnya, tidak ada korelasi antara cakupan vaksinasi dan jumlah kematian berlebih, juga tidak ada korelasi positif dengan penyebaran kampanye vaksinasi COVID-19 publik. Oleh karena itu, bukti yang tersedia bertentangan dengan klaim ini.
Â
Sumber:Â
https://www.reuters.com/article/factcheck-coronavirus-eu-idUSL1N2UJ0SH
https://healthfeedback.org/what-can-explain-the-excess-mortality-in-the-u-s-and-europe-in-2022/
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim vaksin genosida Uni Eropa membuat 100 ribu kematian dalam seminggu tidak benar.
Vaksin tidak termasuk sebagai penyebab tingginya angka kematian.
Â