(GFD-2023-12626) [SALAH] Narasi Menyesatkan Pemindahan IKN ke Kalimantan Skenario China

Sumber: Snack Video, Tiktok
Tanggal publish: 21/05/2023

Berita

Narasi menyesatkan tentang pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara bermunculan menjelang Pemilu 2024. Di media sosial dan grup-grup percakapan Whatsapp, muncul video yang mengaitkan pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur dengan sejumlah isu, dari kepentingan China hingga kerusuhan di Papua.

Salah satu konten yang memuat narasi ini adalah video berjudul PEMINDAHAN IKN ke PENAJAM KALIMANTAN TIMUR RENCANA BUSUK CAINA KOMUNIS. Konten dalam video ini menghubung-hubungkan beberapa peristiwa dengan narasi yang tidak sesuai konteksnya sehingga menyesatkan. Video ini tersebar luas melalui grup-grup Whatsapp dalam dua bulan terakhir.

Solopos.com menemukan video yang beredar tersebut diunduh dari sebuah akun Tiktok bernama gamblis55 dan akun Snack Video bernama Amieno8686. Akun gamblis55 memuat video tersebut pada 19 April 2023 yang merupakan unduhan dari video yang diunggah akun Amieno8686. Sedangkan di akun Amieno8686, video yang sama telah muncul pada 7 Maret 2023.

Narasi dalam video berdurasi 10 menit ini diucapkan melalui suara perempuan dilengkapi sejumlah footage berupa peta Kalimantan, video pemandangan Jakarta, hingga kerusuhan di Papua pada 2019 lalu. “Berikut hasil analisis saya yang dikumpulkan dari beberapa sumber dan referensi data terpercaya,” kata narator itu.

Menurut narator itu, ada enam alasan yang memperkuat kesimpulannya bahwa pemindahan IKN ke Kalimantan Timur adalah “skenario besar China”. Salah satunya adalah terkait One Belt One Road (OBOR) China.

Klaim:
Kalimantan mempunyai peran penting dan posisi strategis bagi program One Belt One Road (OBOR) sebagai pintu masuk China untuk menancapkan hegemoni lebih dalam ke Asia.

Menurutnya, Kalimantan secara geografis sangat dekat dengan China. “Secara demografis, komposisi warga keturunan China di Kalimantan cukup dominan dan kuat. Jadi Kalimantan memang sangat seksi di mata China dan wajib dikuasai,” kata narator.

Hasil Cek Fakta

One Belt One Road (OBOR) yang telah berganti menjadi Belt and Road Initiative (BRI) adalah program investasi masif China untuk membangun infrastruktur yang menghubungkan Asia Timur dengan Eropa. Ini terinspirasi Jalur Sutra yang merupakan penghubung China dan Eropa pada masa lalu.

Sebanyak 147 negara di Asia, Oceania, Eropa, Afrika, dan Amerika Latin bergabung dalam program tersebut. Indonesia bergabung sejak 2015. Namun, program itu sendiri sudah diumumkan Presiden China Xi Jinping dalam kunjungan ke Kazakhstan dan Indonesia pada 2013 atau periode Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Berdasarkan data yang dirilis di laman cfr.org, China telah mengeluarkan US$8 triliun sebagai utang di 147 negara itu. Di Indonesia, terdapat belasan proyek infrastruktur yang didanai melalui program ini. Tetapi, tidak ada satu pun yang berada di Kalimantan. Proyek-proyek itu tersebar di Sumatra dan Sulawesi, termasuk proyek PLTU di Banten yang tak terlalu jauh dari Jakarta.

Sementara itu, proyek IKN hingga kini masih sepenuhnya menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) karena belum ada realisasi investasi asing. Bahkan, belum ada komitmen dari investor mana pun hingga hari ini.

Kesimpulan

Seluruh klaim tidak sesuai dengan konteks fakta yang sebenarnya. Pembuat narasi video hanya menghubungkan sejumlah peristiwa tetapi tidak sesuai konteks.

Rujukan