(GFD-2024-14967) Cek Fakta: Ganjar Pranowo Sebut Anggaran Pertahanan Indonesia Belum Mencapai 1%, Benarkah?
Sumber:Tanggal publish: 07/01/2024
Berita
Calon Presiden Nomor Urut Tiga, Ganjar Pranowo menyatakan anggaran pertahanan Indonesia belum mencapai 1 persen dari produk domestik bruto (PDB).
Hasil Cek Fakta
Artikel berjudul "Ini Perbandingan Anggaran Pertahanan Era SBY dan Jokowi" yang dimuat situs databoks.katadata.co.id, pada 4 Januari 2024 menyebutkan, Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024, pemerintah mengalokasikan anggaran belanja fungsi pertahanan atau belanja militer sebesar Rp139,1 triliun.
Nilainya berkurang sekitar Rp5,6 triliun atau turun 3,9 persen dibanding outlook realisasi anggaran 2023.
Pada periode pertama Jokowi (2015-2019), belanja militer atau anggaran pertahanan nasional mencapai rentang Rp98 triliun—Rp117 triliun per tahun.
Kemudian pada periode kedua Jokowi (2020-2024) angkanya naik ke kisaran Rp125 triliun—Rp150 triliun per tahun, dengan rincian seperti terlihat pada grafik.
Meski anggaran pertahanan era Jokowi lebih tinggi ketimbang SBY, rasionya terhadap produk domestik bruto (PDB) tak berubah signifikan, masih tetap di bawah 1 persen.
Nilainya berkurang sekitar Rp5,6 triliun atau turun 3,9 persen dibanding outlook realisasi anggaran 2023.
Pada periode pertama Jokowi (2015-2019), belanja militer atau anggaran pertahanan nasional mencapai rentang Rp98 triliun—Rp117 triliun per tahun.
Kemudian pada periode kedua Jokowi (2020-2024) angkanya naik ke kisaran Rp125 triliun—Rp150 triliun per tahun, dengan rincian seperti terlihat pada grafik.
Meski anggaran pertahanan era Jokowi lebih tinggi ketimbang SBY, rasionya terhadap produk domestik bruto (PDB) tak berubah signifikan, masih tetap di bawah 1 persen.
Kesimpulan
Anggaran pertahanan era Jokowi lebih tinggi ketimbang SBY, rasionya terhadap produk domestik bruto (PDB) tak berubah signifikan, masih tetap di bawah 1 persen.