(GFD-2024-15407) [HOAKS] Kedatangan Pengungsi Rohingya untuk Menambah Suara di Pemilu

Sumber: kompas.com
Tanggal publish: 19/01/2024

Berita

KOMPAS.com - Kedatangan pengungsi Rohingya ke Indonesia diklaim sebagai upaya untuk memenangkan salah satu calon presiden (capres).
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.
Informasi soal kedatangan pengungsi Rohingya untuk memenangkan salah satu capres disebarkan oleh akun Facebook ini pada 9 Januari 2024. Arsipnya dapat dilihat di sini.
Pengungsi Rohingya diklaim datang ke Indonesia untuk menambah suara dalam Pemilu 2024. Lantas dikaitkan dengan temuan nama pengungsi Rohingya yang masuk dalam DPT di Tulungagung, Jawa Timur.
Berikut narasi yang ditulis pengunggah:
Tujuan Rohingya masuk ke indonesia menambah Suara salah satu Capres... Terus Menhan kerja nya apa ?? Rohingya saja yg hanya pakai kapal Kayu bisa jebol gimana dgn Musuh.. kebanyakan omon omon..
Sementara, berikut teks yang tertera pada gambar yang diunggah:
PENGUNGSI ROHINGYA DI TULUNGAGUNG JATIM, MASUK DALAM DPT PEMILU 2024, KOK BISA?
Pengungsi Rohingya merupakan etnis minoritas beragama Muslim, yang berasal dari Myanmar yang didominasi Buddhis.
Namun kewarganegaraan mereka ditolak karena bukan bagian dari etnis yang diakui negara.
Dikutip dari situs Komisioner Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi atau UNHCR, etnis Rohingya mengalami diskriminasi dan persekusi di Myanmar.
Pada Agustus 2017, mereka mengalami serangan skala besar oleh militer sehingga harus kabur melewati hutan dan laut. Sebagian mengungsi ke Bangladesh, Thailand, dan sebagian kecil di Indonesia dan Nepal.
Belakangan, kedatangan pengungsi Rohingya ke Aceh kembali memicu kontroversi di tengah masyarakat Indonesia.
Dilansir Harian Kompas, sudah tiga minggu 157 pengungsi Rohingya berada di tepi pantai hutan mangrove Deli Serdang tanpa kejelasan penanganan.
Pemerintah Kabupaten Deli Serdang dan Palang Merah Indonesia mendirikan tenda pengungsian. Sayangnya, tidak ada fasilitas mandi cuci kakus bagi para pengungsi.
Warga sekitar juga memberikan pakaian, makanan, hingga rokok.
Kepala Rumah Detensi Imigrasi Medan Kementerian Hukum dan HAM Sarsaralos Sivakkar mengatakan, pemerintah berusaha melakukan penanganan darurat dengan prinsip kemanusiaan.
Terkait kasus pengungsi asal Myanmar yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024 di Tulungagung betul terjadi.
Seperti diwartakan oleh Kompas.com, nama Mohammad Sofi terdaftar sebagai DPT di Desa/Kecamatan Ngunut. Ia terdaftar karena dapat menunjukkan Kartu Keluarga (KK) dan KTP.
KPU melakukan pengecekan ulang di lapangan, lantas menemukan KK yang dipakai terbitan 2006 dan menggunakan KTP SIAK, bukan KTP elektronik.
Sekretaris KPU Tulungagung, Muchammad Anam Rifai telah mencoret nama Mohammad Sofi setelah temuan tersebut.
KPU Tulungagung juga menerima surat dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil), tentang pencabutan kewarganegaraan Sofi.

Hasil Cek Fakta

Kesimpulan

Narasi soal kedatangan pengungsi Rohingya untuk memenangkan salah satu capres merupakan hoaks.
KPU Tulungagung telah mencoret satu nama pengungsi asal Myanmar yang masuk dalam DPT.
Pengungsi Rohingya mengalami diskriminasi, represi, dan persekusi yang dialami di negara asal mereka. Mereka melarikan diri dari Myanmar, lalu mencari suaka ke negara-negara terdekat, termasuk Indonesia.

Rujukan