(GFD-2024-15872) CEK FAKTA: Ganjar Sebut Jokowi Pernah Imbau untuk Tidak Memilih Pelanggar HAM

Sumber: kompas.com
Tanggal publish: 06/02/2024

Berita

KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyinggung soal ucapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam debat Pilpres 2019.
Jokowi menyampaikan untuk tidak memilih capres diktator, otoriter, dan pelanggar hak asasi manusia (HAM).
Pernyataan itu disampaikan dalam debat terakhir Pilpres di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (4/2/2024).
"Lima tahun yang lalu dalam debat capres 2019, saya tim kampanye Joko Widodo, beliau menyampaikan dan kita diingatkan untuk tidak memilih calon yang punya potongan diktator dan otoriter, dan yang punya rekam jejak pelanggar HAM," kata Ganjar.
Pernyataan Jokowi dalam debat Pilpres 2019 dapat dilihat di kanal YouTube Kompas TV.
Pada jam ke-1 menit ke-36, detik ke-22, Jokowi menyampaikan pernyataan penutupnya.
Kendati demikian, Jokowi tidak secara eksplisit mengimbau untuk tidak memilih capres diktator dan otoriter, dan pelanggar HAM.
"Kami tidak ingin banyak bicara, kami sudah paham persoalan bangsa ini dan tahu apa yang harus kami lakukan. Kami tidak punya potongan diktator atau otoriter. Kami tidak punya rekam jejak melanggar HAM. Kami tidak punya rekam jejak melakukan kekerasan. Kami juga tidak punya rekam jejak masalah korupsi," kata Jokowi.
"Jokowi-Amin akan pertaruhkan jabatan, reputasi, dan akan kami gunakan semua kewenangan yang kami miliki untuk perbaikan bangsa ini," ujar dia.
Pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin dinilai tidak memiliki beban pelanggaran HAM di masa lalu.
Kendati demikian, Senior Researcher Associate Centre for Innovation Policy and Governance (CIPG) Klara Esti memberi catatan bahwa dua pasang peserta Pilpres 2019 tersebut tidak memprioritaskan isu HAM dalam visi-misinya.

Hasil Cek Fakta

Rujukan