(GFD-2017-1758) [FITNAH] Jokowi Nama Lahirnya Herberthus

Sumber: www.facebook.com
Tanggal publish: 14/10/2017

Berita

“*—-> JOKOWI NAMA LAHIR NYA HERBERTHUS, BER AGAMA KRISTEN.
– SAAT JELANG DAFTAR JABATAN WALIKOTA NAMA NYA DI GANTI JOKOWIDODO.

– AYAHNYA BERNAMA OEY HONG LIONG ALIAS WIDJIATNO, NON MUSLIM.
AKTIVIS PEMUDA RAKYAT – PKI.
DI KENAL KEJAM DAN SADIS, PADA TGL 1.OKTOBER 1965. MEMBANTAI PULUHAN JIWA KAUM NAHDIYIN TEWAS DI TEMPAT, DI KAMPUNG GIRI ROTO, NGEMPLAK BOYOLALI, JATENG.
– SAAT OPERASI PENANGKAPAN OLEH YNG BERWAJIB, DIA KABUR MELARIKAN DIRI NGUMPAT DI MAKAM KRAMAT RADEN SAID DI WONONO GIRI, MENYAMAR JADI PEMBANTU KUNCEN MAKAM KRAMAT TSB, SELAM 4.THN.

– IBUNYA BERNAMA YAP MEI HWA ALIAS SULAMI, NON MUSLIM.
AKTIVIS GERWANI DI TAHAN SELAMA 20.THN.
-jokowi mengaku bahwa sudjiatmi adalah ibu kandungnya yg hanya selisih 10 tahun.
– JOKOWI SAAT BARU JABAT GUBERNUR DKI,
SAAT AKAN AMBIL AIR WUDHU DI SHORT CAMERA, BERWUDHU NYA SALAH ….,
USAI CUCI MUKA LANGSUNG CUCI KAKI.

– BARU-BARU INI JOKOWI EKSEN JADI IMAM SHOLAT DI MUSHOLA SOLO.
– MEMBACA ALFATIKHAH SALAH.
YANG SEHARUS NYA MENGUCAP KATA “AN AMTA ALAIHIM”.
DIA UCAP KATA LANGSUNG “AMTA ALAIHIM” (TIDAK ADAK UCAP KATA …. “AN’…!”.
Allahuakbar lidah jokowi pada aksi 212 menyebut Awwwoooohuakbar
Dan yang terbaru jokowi menyebut kalimat lahawlawalaquwwataillabillah menjadi lakalaokataillabilah.
Bagaimana kalau rakyat menuntut jokowi mengucapkan kalimat syahadat di hadapan seluruh rakyat indonesia,sebutin rukun iman dan islam terus rakyat menuntut jokowi melakukan tes dna biar jelas asal2 usulnya, serapat2nya nutup bangkai pasti akan tercium juga, hanya komunis yang menghalalkan segala macam cara demi ambisi tuk berkuasa.”.

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=274831960071431&id=100026338873937

Hasil Cek Fakta

Fitnah yang dialamatkan ke Jokowi belum berhenti. Relawan Jokowi menjawab fitnah yang datang, seperti di bawah ini:
Fitnah 1: Jokowi berasal dari keluarga non-muslim
Fitnah Jokowi non-muslim pertama kali dihembuskan oleh lawan-lawan politiknya di Pilkada Gubernur DKI tahun 2012. Ketika itu, tanpa diduga pasangan Jokowi – Ahok mampu melesat dan lolos ke putaran kedua. Lolosnya Jokowi – Ahok ke putaran kedua benar-benar mengubah peta pemilihan. Kubu penguasa tidak menyangka sama sekali mereka akan berhadapan dengan Jokowi. Tiba- tiba tersadar bahwa mereka tidak memiliki cukup bahan, kekuatan, dan dukungan untuk mengalahkan Jokowi.
Rekam jejak Jokowi selama menjadi Walikota Surakarta ditelisik untuk dicari-cari kesalahan yang pernah dibuatnya. Tidak ada. Kepemimpinan Jokowi di Surakarta adalah kepemimpinan yang benar-benar berpihak kepada rakyat. Tidak ada pentungan penguasa kepada para pedagang kaki lima. Tidak ada kekerasan dalam penataaan wilayah kota. Tidak ada kebijakan Jokowi yang merugikan rakyat selama ia menjadi Walikota Surakarta.
Habis akal. Akhirnya lawan-lawan Jokowi membangkitkan fitnah SARA yang sangat keji. Ibunda Jokowi yang tak tahu-menahu urusan politik, mereka seret-seret. Mereka tuduh beliau seorang Cina Kristen. Kejam, keji, sama sekali tidak berperikemanusiaan. Segala cara mereka upayakan untuk melanggengkan kekuasaan.
Untuk mencegah agar dosa fitnah tersebut tidak semakin melebar kemana-mana dan memecah-belah masyarakat, pengurus Nahdlatul Ulama merasa wajib mengirim utusan ke rumah Ibu Sujatmi untuk mengklarifikasi tuduhan tersebut. Ketika mereka datang Ibu Sujatmi sedang mengaji.
Terbukti, tuduhan itu adalah fitnah yang sangat keji!
“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu”. [Al Hujurat : 6]
Fitnah 2: Jokowi adalah antek Kristen
Mereka fitnah Ibu Sujiatmi, yang telah terbukti tidak benar. Kemudian mereka serang Ahok, yang beragama Protestan, dengan hembusan tuduhan Ahok membawa agenda kekristenan di Indonesia. Padahal Ahok sejak kecil hingga hari ini, adalah seorang pluralis yang bergaul dengan semua golongan.
Mereka serang FX Hadi Rudyatmo, yang beragama Katholik. Wakil Walikota Surakarta yang menggantikan Jokowi sebagai Walikota. Mereka tuduh juga Rudi membawa agenda kekristenan di Indonesia. Sebuah tuduhan yang sama sekali tidak berdasar.
Tuduhan-tuduhan yang sama sekali tidak berdasar, bertentangan dengan akal sehat.
Ahok adalah seorang Protestan sedangkan Rudi adalah seorang Katolik. Protestan dan Katolik adalah dua aliran Kristen yang sama sekali berbeda. Protestan tumbuh sebagai aliran yang mem”protest” Katolik. Jika Jokowi dituduh sebagai agen Kristen di Indonesia, manakah yang dimaksud? Protestan? Katolik? Ataukah Jokowi multi-agen?
Tuduhan ini sama sekali tidak dapat diterima akal sehat. Semakin liar saja fitnah itu jadinya.
Mari lihat latar belakang dari keduanya.
FX Hadi Rudyatmo
Rudi adalah sosok panutan di desa kelahirannya Badran, Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Surakarta. Pergaulannya sangat luas. Kemahirannya bermain sepak bola membuatnya sering ditunjuk sebagai kapten kesebelasan. Dia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Persis Solo dan Ketua Pengurus Cabang PSSI Surakarta. Hingga kini dia masih aktif di dunia persepakbolaan.
Di PDIP, Rudi sudah sangat lama menjadi kader. Posisi terakhirnya di partai sebelum menjabat Wakil Walikota adalah Ketua DPC PDIP Surakarta.
Rudi telah disiapkan oleh PDIP untuk maju sebagai Walikota Surakarta pada pemilihan 2005. Namun kemunculan Jokowi dari organisasi Asmindo malah membuat Rudi mengalah, dan bersedia hanya jadi wakil.
Jadi jika dikatakan bahwa Jokowi memberikan peluang kepada non-muslim untuk menjadi pemimpin Surakarta, sesungguhnya yang terjadi sebaliknya. Rudi lah orang pertama yang membukakan jalan bagi Jokowi untuk terjun ke dunia politik.
Ahok
Ahok pernah menaikkan haji para guru ngaji ketika dia menjabat sebagai Bupati Belitung Timur, 2005- 2010. Kenapa guru ngaji? Karena agama adalah aspek terpenting dalam pembentukan karakter manusia Indonesia. Ketaatan seseorang kepada agama, apapun agamanya, menjadi panduan moral bagi keharmonisan dan kerukunan hidup beragama. Ketegangan dan gesekan antar agama sering timbul sebagai akibat dari rendahnya paham keagamaan masyarakat yang kemudian dimanfaatkan oleh segelintir orang untuk mengadu domba masyarakat.
Tahun 2012, sebagai wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahok membuat program yang serupa di Jakarta. Kali ini giliran muadzin yang dihajikan.
Apakah Jokowi bersekongkol dengan Rudi dan Ahok?
Ya, dalam arti positif, dan justru bermanfaat bagi ummat Islam. Mereka bersekongkol mengajarkan kepada rakyat Indonesia bahwa perbedaan agama adalah sumber kerukunan. Bukan sumber perpecahan. Mereka menunjukkan agama seharusnya menjadi “rahmatan lil alamin”, sebagaimana ajaran Islam.
Fitnah 3: Jokowi adalah antek Yahudi
Fitnah ini berawal dari diberikannya keanggotaan kehormatan dari sebuah organisasi bernama Rotary Club kepada istri Jokowi, Iriana, pada acara ulang tahun Rotary Club tanggal 23 Februari 2012.
Organisasi apakah Rotary Club tersebut?
Rotary Club International adalah organisasi nirlaba yang berpusat di Amerika Serikat yang memfokuskan diri di bidang pelayanan sosial. Secara organisasi international, Rotary tidak jauh berbeda dengan Greenpeace yang memfokuskan diri di bidang lingkungan hidup.
Keanggotaan Rotary Club bersifat sukarela. Tidak ada pembatasan SARA. Namun demikian organisasi ini sering dituduh sebagai agen Yahudi karena salah seorang dari 4 orang pendirinya yaitu Gustav Loehr adalah anggota organisasi Freemason. Padahal di Freemason sendiri Gustav Loehr pernah dikeluarkan selama 7 tahun (1896-1903) akibat tidak membayar iuran keanggotaan. Sedangkan di Rotary, walaupun Loehr tercatat sebagai salah seorang pendiri, dia hanya pernah mengikuti 3 pertemuan awal dan berikutnya tak pernah lagi hadir.
Keanggotaan Kehormatan (Honorary Membership)
Rotary Club secara rutin memberikan status keanggotaan kehormatan kepada tokoh-tokoh publik yang dinilai memiliki komitmen dan prestasi terhadap pelayanan sosial. Penghargaan ini bersifat terbuka. Selain Iriana Jokowi, telah banyak tokoh-tokoh publik lain yang mendapatkan penghargaan serupa. Gubernur Bali, I Made Mangku Pastika, adalah salah satunya.
Tokoh-tokoh international lain, dari masa ke masa, yang juga mendapatkan keanggotaan kehormatan dari Rotary Club, misalnya;
• – Thomas Alva Edison, sang penemu bola lampu.
• – Gamal Abdul Nasser, Presiden Mesir dan tokoh
nasionalisme Arab.
• – Asif Ali Zardari, pemimpin Partai Rakyat Pakistan, suami (almh) Benazir Bhutto.
Apakah orang-orang tersebut di atas dapat dituduh sebagai antek Yahudi?Apakah jika anda menggunakan facebook (yang dikembangkan oleh seorang Yahudi bernama Mark Zuckerberg) maka anda menjadi antek Amerika? Tentu tidak!
Tuduhan bahwa Jokowi adalah antek Yahudi benar-benar jauh panggang dari api, fitnah yang sama sekali tidak berdasar!
“Mengapa di waktu kamu mendengar berita bohong itu, orang- orang mu’minin dan mu’minat tidak bersangka baik terhadap diri mereka sendiri, dan (mengapa tidak) berkata:”Ini adalah suatu berita bohong yang nyata.” [An Nur : 12].
Fitnah 4: Jokowi penganut Syi’ah
Fitnah ini berawal dari bergabungnya Jalaluddin Rakhmat, seorang tokoh Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI), ke PDIP dan maju menjadi caleg PDIP dari dapil Jawa Barat II. Fitnah SARA tersebut masih ditambah lagi dengan embel-embel bahwa Jalaluddin Rakhmat akan diangkat menjadi Menteri Agama di kabinet pemerintahan mendatang.
Sungguh tidak masuk akal. Tidak ada hubungan. Keberadaan Jalaluddin Rakhmat di PDIP, dan isu tak jelas dia akan jadi menteri (pemilu belum, presiden belum diangkat, apalagi menteri, jauh sekali?), dijadikan dasar mengatakan bahwa Jokowi penganut Syiah! Ini benar- benar fitnah keji.
Fitnah tersebut sama sekali tidak mendasar. Betul bahwa Jalaluddin Rakhmat bergabung dengan PDIP. Betul beliau maju dan terpilih sebagai anggota DPR RI. Teta

Rujukan