(GFD-2024-19538) [Cek Fakta] Tol Semarang-Demak Dijual ke Tiongkok Seharga Rp400 Miliar, Ini Faktanya

Sumber:
Tanggal publish: 01/05/2024

Berita

Jakarta: Sebuah akun X @alisyarief mengunggah sebuah cuitan yang berisi video yang berisi informasi mengenai tol Semarang-Demak akan dijual ke Tiongkok dengan harga Rp400 miliar.  

""Bangun tol ngutang ke Cina 5,9 T setelah selesai dijual ke Cina 400 M," tulis si pengunggah.  

Dalam video tersebut, si pengunggah juga menampilkan dua artikel yang menjadi referensi. Artikel tersebut berjudul 'Tol Semarang-Demak Bakal Dijual Rp400 Miliar ke China' yang dirilis portal Okezone.

Sedangkan satu artikel lainnya berjudul 'Habiskan Anggaran Rp5,9 Triliun, Jalan Tol Semarang-Demak Miliki Multi Fungsi' berasal dari portal Suara Banyuurip.

Nech Model menjual jalan tol Itu begini pic.twitter.com/UMByZvZYPS

— Ali Syarief - ???????? (@alisyarief) April 27, 2024

Hasil Cek Fakta

Berdasarkan penelusuran tim cek fakta Medcom.id, tangkapan layar artikel yang dimuat dalam unggahan tersebut ternyata memuat informasi yang berbeda. Dalam artikel ditayangkan Okezone, berjudul; 'Tol Semarang-Demak Bakal Dijual Rp400 Miliar ke China' menjelaskan informasi tentang PT PP (Persero) Tbk berencana melepas kepemilikan saham di ruas Tol Semarang-Demak. PTPP membidik investor dalam dan luar negeri dalam aksi divestasi saham ruas Tol Semarang-Demak.  

Sementara itu, di artikel lainnya yang berjudul 'Habiskan Anggaran Rp5,9 Triliun, Jalan Tol Semarang-Demak Miliki Multi Fungsi' menjelaskan informasi tentang Presiden Jokowi meresmikan Jalan Tol Semarang – Demak Seksi II ruas Sayung-Demak pada Sabtu, 25 Februari 2023.  

Jalan tol sepanjang sepanjang 16,01 kilometer yang dibangun dengan biaya Rp5,9 triliun itu disebut multi fungsi karena selain mempercepat transportasi logistik, juga sekaligus sebagai tanggul laut yang dapat mencegah banjir rob.

Kesimpulan

Klaim bahwa jalan tol Semarang-Demak bakal dijual ke Tiongkok adalah salah dan masuk kategori hoaks karena memuat informasi keliru.  

Konten ini masuk dalam kategori misleading content (konten menyesatkan). Misleading content dibuat secara sengaja dengan maksud menggiring opini sesuai kehendak pembuat informasi.  

Misleading content dibentuk dengan menampilkan informasi untuk mengarahkan opini pembaca ataupun viewers agar sesuai dengan keinginan pembuat konten.  

Rujukan