Kepolisian Wichita, Kansas, Amerika Serikat menanggung risiko besar karena telah salah membunuh seorang pria tak bersalah. Mereka menembak pria bernama Andrew Finch berusia 28 tahun akibat ulah kabar Hoax. Sebelumnya ada sebuah telepon masuk yang diterima Kepolisian Wichita. Pihak penelepon adalah seorang pria yang mengaku baru saja membunuh ayahnya, dan saat ini menahan ibu dan adiknya di dalam rumah. “Saya juga sudah menyiramkan bensin ke seluruh rumah. Saya bisa saja menyalakan api di sini,” ujar penelepon tersebut kepada pihak kepolisian. Pihak kepolisian Wichita segera merespon panggilan tersebut dan mendatangi rumah yang dimaksud.
Setelah Finch meninggal, barulah polisi menyadari dia hanyalah korban keisengan bernama swatting. Swatting adalah kebiasaan iseng yang dikenal di komunitas game online AS, terutama pecinta game perang. Biasanya, para pemain game online perang bakal menghubungi layanan nomor darurat kepolisian. Tujuannya, polisi mengerahkan pasukan khusus (SWAT) di lokasi nomor telepon itu berasal. Polisi kemudian memburu pelaku asli swatting. NBC News via Sky News melansir, polisi Los Angeles menangkap pemuda 25 tahun bernama Tyler Barriss. BBC memberitakan, pada 2015, Barriss sempat ditangkap setelah melontarkan ancaman bom kepada kanal televisi KABC-TV.
(GFD-2018-1994) [EDUKASI] Pria di Kansas, Amerika Meninggal Ditembak Polisi Akibat Hoax yang Dibuat Pemain Game Call of Duty
Sumber:Tanggal publish: 03/01/2018