Kedutaan Besar Singapura untuk Indonesia meminta masukan kepada Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo), bagaimana cara menghentikan penyebaran hoaks atau berita bohong. Singapura mulai resah dengan penyebaran hoaks.
“Kami diminta membuat tulisan pendek yang menjelaskan faktor penyebab hoaks mudah menyebar, baik itu karena rendahnya literasi masyarakat maupun karena polarisasi yang menyebabkan kecurigaan dan kebencian,” kata Ketua Mafindo, Septiaji Nugroho, dalam keterangan tertulis, Rabu, 28 Februari 2018.
Sebagai organisasi berbasis relawan, Mafindo bergerak aktif meningkatkan partisipasi masyarakat agar ikut langsung melawan hoaks dengan melakukan upaya factchecking, edukasi literasi, dan mendorong gerakan silaturahmi. Termasuk bersinergi dengan komunitas literasi digital dalam gerakan Siberkreasi. Mafindo berharap semua pihak mendukung terbangunnya jejaring cek fakta antarnegara sehingga upaya memberantas hoaks bisa bersinergi. “Terlebih banyak hoaks yang menular dari satu negara ke negara lainnya,” katanya.
(GFD-2018-2014) [BERITA] “Parlemen Singapura Belajar Antihoaks kepada Indonesia”
Sumber: Media DaringTanggal publish: 19/03/2018