Tragedi penyerangan di Gereja Santa Lidwina Bedog, Sleman, berkembang menjadi kabar hoax. Nama ormas Muhammadiyah digunakan untuk menyebar informasi palsu tentang pelaku penyerangan. Diberitakan pelaku penyerangan adalah jemaat gereja itu sendiri yang bermasalah dengan pastornya. Hoax itu menyebar ke media sosial lewat gambar screenshot perbincangan di WhatsApp. Pembuat hoax mengatakan mendapat informasi dari PCM (Pimpinan Cabang Muhammadiyah) Gamping, Sleman, bahwa pelaku penyerangan merupakan jemaat Gereja Santa Lidwina. "Jamaah sendiri yang memiliki masalah dengan pastornya,’’ tulis si pembuat hoax.
Dari penelusuran Jawa Pos, akun media sosial yang intens menggoreng tragedi Gereja Santa Lidwina sebagai bahan hoax adalah akun Instagram Tayyocan (instagram.com/tayyocan). Selain menyebarkan kabar hoax dari PCM Gamping, akun tersebut menyiarkan informasi palsu bahwa pelaku merupakan kader Ketua Umum PB NU Said Aqil Siradj. Bukan hanya itu, akun tersebut juga berupaya membangun opini bahwa Kapolri Tito Karnavian tebang pilih dalam menangani perkara penganiayaan.
(GFD-2018-2167) [BERITA] “Sebar Kabar Palsu Pakai Nama Muhammadiyah”
Sumber:Tanggal publish: 17/02/2018