(GFD-2024-21881) Benarkah Pemerintah Datangkan Pawang Hujan untuk HUT RI di IKN?

Sumber:
Tanggal publish: 15/08/2024

Berita

tirto.id - Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 kemerdekaan RI tahun ini digelar di dua lokasi, yakni di Jakarta dan di Ibu Kota Nusantara (IKN), di Kalimantan Timur.

Seperti dilaporkan Tirto, upacara 17 Agustus 2024 di IKN akan dipimpin langsung oleh Presiden Jokowi, sementara upacara di Jakarta akan dipimpin oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin, didampingi Wakil Presiden terpilih periode 2024 – 2029, Gibran Rakabuming Raka.

Menyoal perayaan HUT RI di IKN, beredar narasi bahwa pemerintah mendatangkan pawang hujan dari Banyuwangi untuk mengendalikan cuaca jelang upacara 17 Agustus mendatang.

Sebuah grup Facebook dengan nama “FORUM DISKUSI PILKADA DAMAI DAN PERUBAHAN” misalnya, mengunggah klaim itu disertai video singkat tak sampai 2 menit.

Video tersebut menampilkan seorang lelaki tengah berdiri di jalanan dan melakukan ritual menghadap ke langit. Di bagian atas videonya tertulis teks “duit rakyat dihamburin cuma buat pawang. Moga aja hujan badai di perayaan HUT kemerdekaan”.

Akun pengunggah juga turut membubuhi takarir yang menyebut kalau menyewa pawang hujan adalah tindakan musyrik atau menyekutukan Allah dalam agama Islam, kemudian menyindir pihak pemerintah karena telah mempublikasikan kegiatan semacam ini.

Klip yang dibagikan sejak Senin (12/8/2024) ini mendapat 3 komentar per Kamis (15/8/2024). Meski impresi unggahannya tak ramai, video ini diketahui tersebar pula di TikTok, seperti bisa dilihat di sini.

Namun, bagaimana faktanya?

Hasil Cek Fakta

Tim Riset Tirto menelusuri klaim ini lewat pencarian Google dengan memasukkan kata kunci “pawang hujan HUT RI di IKN”. Narasi yang menyebut adanya pengerahan pawang hujan di kawasan IKN ini rupanya telah dibantah oleh pemerintah.

Lewat lansiran RRI, Sabtu (10/8/2024), Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Usman Kansong, mengatakan, pihaknya memanfaatkan teknologi untuk merekayasa cuaca agar cerah saat upacara HUT ke-79 RI berlangsung.

"Perlu kami sampaikan bahwa adanya informasi mengenai permintaan ke salah satu pawang hujan dari Banyuwangi itu hoaks. Kami menggunakan metode ilmiah dan juga teknologi untuk rekayasa cuaca di IKN," kata Usman, menukil RRI.

Usman menyebut rekayasa cuaca perlu dilakukan, mengingat curah hujan di IKN dalam beberapa hari terakhir cukup tinggi. Namun, pemerintah mengaku pihaknya memanfaatkan teknologi yang dikembangkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

"Jadi tidak benar bahwa ada permintaan dari PUPR [Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat] atau pemerintah kepada salah satu pawang hujan untuk melakukan rekayasa cuaca," sambungnya.

Di kesempatan terpisah, Plt Wakil Kepala Otorita IKN, Raja Juli Antoni, juga mengklaim pemerintah tidak mengeluarkan duit untuk menyewa pawang hujan di IKN.

Ia berujar, pawang hujan dari Banyuwangi yang santer dibahas di media sosial menjelang momen upacara 17 Agustus merupakan bantuan dari pihak yang mempercayai ilmu tersebut.

“Bantuan dari teman-teman yang percaya dengan itu, bukan dari APBN [Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Indonesia]. Enggak ada anggaran untuk pawang hujan,” kata Raja Juli, seperti diwartakan Tempo, Sabtu (10/8/2024).

Namun begitu, ia tak membeberkan pihak yang ia sebut memberi bantuan pawang hujan. “Saya kira ini bagian dari kearifan lokal,” ujarnya.

Raja Juli juga mengungkap, penggunaan pawang hujan itu sebagai pelengkap usaha yang sudah dilakukan pemerintah melalui teknologi modifikasi cuaca atau TMC. Sebab, katanya, pemerintah memang sudah melakukan TMC selama sekitar satu bulan demi keberlanjutan pembangunan ibu kota baru di Kalimantan Timur.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran fakta yang sudah dilakukan, narasi soal pemerintah mendatangkan pawang hujan di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk kendalikan cuaca bersifat missing context (menyesatkan tanpa tambahan keterangan tertentu).

Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Usman Kansong, membantah klaim yang beredar dan mengatakan pihaknya memanfaatkan teknologi untuk merekayasa cuaca agar cerah saat upacara HUT ke-79 RI berlangsung.

Plt Wakil Kepala Otorita IKN, Raja Juli Antoni, juga mengklaim pemerintah tidak mengeluarkan anggaran untuk menyewa pawang hujan di IKN. Ia bilang, pawang hujan dari Banyuwangi yang santer dibahas di media sosial merupakan bantuan dari pihak yang mempercayai ilmu tersebut.

Rujukan