Benarkah Ekor Ikan Tongkol Bisa Menyebabkan Keracunan? Cek Faktanya
Beredar video mengeklaim ekor ikan tongkol berbahaya dan bisa menyebabkan keracunan
Benarkah Ekor Ikan Tongkol Bisa Menyebabkan Keracunan? Cek Faktanya
Beredar sebuah video di media sosial Instagram yang mengeklaim bahwa ekor ikan tongkol berbahaya dan bisa menyebabkan keracunan.
Narator dalam video mengatakan bahwa ekor ikan tongkol berbahaya dan sebaiknya dibuang sebelum dimasak.
“Jika kelenjar ini pecah, maka bisa mengakibatkan keracunan. Jadi sebelum masak ikan tongkol, sebaiknya buang dulu bagian ini dengan cara ditarik. Dengan demikian ikan tongkol ini sudah aman dimasak dan aman untuk dikonsumsi,” kata seseorang dalam video tersebut.
(GFD-2024-22674) Benarkah Ekor Ikan Tongkol Bisa Menyebabkan Keracunan? Cek Faktanya
Sumber:Tanggal publish: 11/07/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Melansir dari situs Kominfo, ahli gizi sekaligus pengurus Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) Ati Nirwanawati, menjelaskan ekor ikan tongkol berbahaya adalah klaim yang salah.
Menurut Ati, salah satu jenis keracunan yang sering terjadi pada ikan tongkol adalah keracunan histamin atau scombroid fish poisoning.
"Racun bukan terletak pada ekor melainkan pada insangnya," katanya.
Lebih lanjut, mengutip situs rsnas.kulonprogokab.go.id, ikan tongkol yang dibiarkan pada suhu kamar akan mengalami proses penurunan mutu, menjadi tidak segar lagi, dan jika dikonsumsi juga akan menimbulkan keracunan.
Selain keracunan histamin, keracunan ikan tongkol juga bisa disebabkan oleh kontaminasi bakteri patogen seperti Escherichia Coli, Salmonella, Vibrio Cholerae, Enterobacteriaceae, dan lain-lain.
Bakteri tersebut banyak terdapat pada anggota tubuh manusia yang tidak higienis, kotoran, isi perut ikan, serta peralatan yang tidak bersih.
Sementara itu, melansir dari situs klikdokter, menurut dr. Adeline Jaclyn, ikan tongkol yang tidak segar bisa berefek keracunan pada tubuh Anda.
Terkait ikan tongkol, Anda bisa mengalami keracunan scombroid. Keracunan ini terjadi karena menelan makanan yang terkontaminasi, terutama ikan.
Pada keracunan scombroid, bakteri telah tumbuh selama penyimpanan yang tidak tepat dari daging ikan yang berwarna gelap. Bakteri tersebut menghasilkan toksin scombroid.
Toksin scombroid mungkin merupakan kombinasi dari histamin dan bahan kimia mirip histamin. Racun ini belum tentu memengaruhi semua orang yang menelannya.
Ikan yang rentan menghasilkan racun scombroid antara lain, ikan teri, salmon, herring, tongkol, tuna, dan sarden.
Tanda-tanda keracunan scombroid umumnya dimulai dengan cepat, sekitar 30 menit hingga 1 jam setelah racun tertelan. Gejala keracunan tersebut meliputi:
- Mual
- Muntah
- Kram perut
- Diare
- Sakit kepala
Gejala lain mungkin termasuk gatal, sensasi terbakar di mulut, demam, atau sensasi detak jantung yang tidak biasa. Reaksi yang parah termasuk tekanan darah turun, jantung berdebar kencang, dan mengi.
Gejala keracunan ikan tongkol ini biasanya berlangsung sekitar 3 jam. Namun, beberapa orang bisa mengalami ketidaknyamanan hingga berhari-hari.
Menurut Ati, salah satu jenis keracunan yang sering terjadi pada ikan tongkol adalah keracunan histamin atau scombroid fish poisoning.
"Racun bukan terletak pada ekor melainkan pada insangnya," katanya.
Lebih lanjut, mengutip situs rsnas.kulonprogokab.go.id, ikan tongkol yang dibiarkan pada suhu kamar akan mengalami proses penurunan mutu, menjadi tidak segar lagi, dan jika dikonsumsi juga akan menimbulkan keracunan.
Selain keracunan histamin, keracunan ikan tongkol juga bisa disebabkan oleh kontaminasi bakteri patogen seperti Escherichia Coli, Salmonella, Vibrio Cholerae, Enterobacteriaceae, dan lain-lain.
Bakteri tersebut banyak terdapat pada anggota tubuh manusia yang tidak higienis, kotoran, isi perut ikan, serta peralatan yang tidak bersih.
Sementara itu, melansir dari situs klikdokter, menurut dr. Adeline Jaclyn, ikan tongkol yang tidak segar bisa berefek keracunan pada tubuh Anda.
Terkait ikan tongkol, Anda bisa mengalami keracunan scombroid. Keracunan ini terjadi karena menelan makanan yang terkontaminasi, terutama ikan.
Pada keracunan scombroid, bakteri telah tumbuh selama penyimpanan yang tidak tepat dari daging ikan yang berwarna gelap. Bakteri tersebut menghasilkan toksin scombroid.
Toksin scombroid mungkin merupakan kombinasi dari histamin dan bahan kimia mirip histamin. Racun ini belum tentu memengaruhi semua orang yang menelannya.
Ikan yang rentan menghasilkan racun scombroid antara lain, ikan teri, salmon, herring, tongkol, tuna, dan sarden.
Tanda-tanda keracunan scombroid umumnya dimulai dengan cepat, sekitar 30 menit hingga 1 jam setelah racun tertelan. Gejala keracunan tersebut meliputi:
- Mual
- Muntah
- Kram perut
- Diare
- Sakit kepala
Gejala lain mungkin termasuk gatal, sensasi terbakar di mulut, demam, atau sensasi detak jantung yang tidak biasa. Reaksi yang parah termasuk tekanan darah turun, jantung berdebar kencang, dan mengi.
Gejala keracunan ikan tongkol ini biasanya berlangsung sekitar 3 jam. Namun, beberapa orang bisa mengalami ketidaknyamanan hingga berhari-hari.
Kesimpulan
Ekor ikan tongkol diklaim berbahaya dan menyebabkan keracunan adalah keliru. Sebab Keracunan ikan tongkol juga bisa disebabkan oleh kontaminasi bakteri
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Rujukan
- https://www.kominfo.go.id/content/detail/57558/hoaks-ekor-ikan-tongkol-sebabkan-keracunan/0/laporan_isu_hoaks
- https://www.klikdokter.com/info-sehat/kesehatan-umum/apa-efek-samping-makan-ikan-tongkol-yang-tidak-segar
- https://rsnas.kulonprogokab.go.id/detil/219/awas-keracunan-ikan-tongkol
- https://www.instagram.com/reel/C8lzvDUuqe-/