(GFD-2024-23658) [SALAH] Menggoyangkan Punggung Mampu Atasi Angin Duduk

Sumber: facebook.com
Tanggal publish: 28/10/2024

Berita

menggoyangkan punggung bagian kanan adalah pertolongan pertama saat terkena angin duduk.

Hasil Cek Fakta

Setelah Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) melakukan pencarian di Google dengan kata kunci “Penyebab dan cara mengatasi angin duduk”, diketahui klaim tersebut tidak benar.
Tempo.co dalam artikel “Dokter Jantung Luruskan Salah Kaprah soal Angin Duduk, Bukan karena Angin Malam atau Kipas” menuliskan angin duduk bukanlah masalah terkait gas atau perut seperti yang sering disalahpahami, melainkan gejala dari penyakit jantung yang bisa berbahaya.


“Serangan jantung atau angin duduk itu adalah suatu kondisi penyakit jantung yang memerlukan penanganan yang cepat. Jadi, kalau menemukan sendiri atau keluarga dalam kondisi nyeri dada disertai sesak napas, berdebar, gelisah, dan mencurigai ini sebagai serangan jantung, tolong segera bawa ke fasilitas kesehatan,” kata dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Hendry Yoseph Nainggolan, dikutip Tempo, Rabu (14/8/2024).


Siloam Hospitals melalui artikel “Angin Duduk (Angina Pectoris): Penyebab, Gejala, dan Pencegahan” membeberkan pertolongan pertama yang dapat dilakukan saat mengalami angin duduk adalah segera menghentikan segala aktivitas dan beristirahat untuk mengurangi beban pada jantung.


Selain itu, penting untuk mengatur napas agar tubuh merasa lebih rileks dan mencoba berbaring dengan posisi kepala lebih tinggi dibandingkan badan, yang dapat membantu aliran darah lebih stabil. Jika sebelumnya sudah pernah mengalami angin duduk dan memiliki obat yang diresepkan dokter, seperti nitrogliserin, obat tersebut dapat dikonsumsi untuk meredakan nyeri dada.

Kesimpulan

Pertolongan pertama yang dapat dilakukan saat mengalami angin duduk adalah segera menghentikan segala aktivitas dan beristirahat untuk mengurangi beban pada jantung.
Unggahan berisi klaim “menggoyangkan punggung untuk mengatasi angin duduk” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).

Rujukan