Akun TikTok “mochammadabdulroc5” pada (7/10/2024) mengunggah foto [arsip] dengan klaim “Lebih dari 200 kapal China berkumpul di perairan dekat malaysia untuk meminta pulau Kalimantan”.
Berikut narasi lengkapnya:
Waspada !!! Lebih 200 kapal China berkumpul di perairan dekat malaysia sekarang.. Allahuakbar.. karena minta pulau kalimantan dgn modus hutang baru. Sadarkah kalian terkusus polisi tni siapa pengkhianat yg sebenarnya
Per Kamis (31/10/2024), konten tersebut menuai lebih dari 1.000 tanda suka dan 680-an komentar, serta dibagikan ulang 320 kali.
(GFD-2024-23736) [SALAH] 200 Kapal China Kumpul di Perairan Dekat Malaysia Minta Pulau Kalimantan
Sumber: tiktok.comTanggal publish: 31/10/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri klaim tersebut di sejumlah pemberitaan media online. Hasilnya, ditemukan media Malaysia (iloveborneo.my) yang memberitakan 200 kapal China berkumpul di perairan dekat Malaysia (Laut China Selatan).
Dalam berita yang tayang Selasa (10/9/2024) itu, dijelaskan kedatangan ratusan kapal tersebut merupakan bagian dari agresi maritim yang dilakukan China terkait sengketa Laut China Selatan.
China pada 2021 juga melakukan agresi serupa dengan mengirim 200 kapal di perairan Filipina, diberitakan BBC News Indonesia dalam reportase “Sengketa Laut China Selatan: ‘Armada kapal ikan’ China bikin Filipina khawatir”.
Agresi maritim merupakan tindakan China atas keputusan pengadilan internasional yang menolak klaim kedaulatan China atas 90% wilayah Laut China Selatan pada pertengahan tahun 2016 lalu.
Dalam berita yang tayang Selasa (10/9/2024) itu, dijelaskan kedatangan ratusan kapal tersebut merupakan bagian dari agresi maritim yang dilakukan China terkait sengketa Laut China Selatan.
China pada 2021 juga melakukan agresi serupa dengan mengirim 200 kapal di perairan Filipina, diberitakan BBC News Indonesia dalam reportase “Sengketa Laut China Selatan: ‘Armada kapal ikan’ China bikin Filipina khawatir”.
Agresi maritim merupakan tindakan China atas keputusan pengadilan internasional yang menolak klaim kedaulatan China atas 90% wilayah Laut China Selatan pada pertengahan tahun 2016 lalu.
Kesimpulan
Unggahan dengan narasi “Lebih dari 200 Kapal Dari Tiongkok Mulai Memenuhi Perairan Dekat Malaysia untuk meminta pulau Kalimantan” itu merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).