Suara.com - Calon gubernur Jawa Tengah nomor urut 1, Andika Perkasa, dalam debat ketiga Pilkada Jawa Tengah di Universitas Diponegoro, Semarang, menyebut rata-rata wisatawan mancanegara (wisman) yang mengunjungi Jawa Tengah menginap kurang dari dua hari. Pernyataan ini menarik perhatian publik dan memicu verifikasi lebih lanjut.
Merujuk laman kompas.com yang dikutip suara.com, berdasarkan Buku Pariwisata Jawa Tengah edisi 2023 yang diterbitkan oleh Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Jawa Tengah, rata-rata lama menginap tamu mancanegara di hotel bintang adalah 2,15 malam, sedangkan tamu domestik sebesar 1,35 malam. Total RLM untuk semua tamu di hotel bintang tercatat 1,36 malam.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah pada Agustus 2024 menunjukkan rata-rata lama menginap tamu mancanegara adalah 1,73 malam, sementara tamu domestik mencatatkan rata-rata 1,25 malam. RLM di hotel nonbintang pada bulan yang sama adalah 1,11 malam untuk tamu mancanegara, lebih rendah dibandingkan Juli 2024 yang tercatat 1,19 malam.
Pernyataan Andika bahwa rata-rata wisman menginap kurang dari dua malam sebagian benar, namun tidak sepenuhnya akurat. Berdasarkan data yang ada, rata-rata lama menginap wisman di hotel bintang lebih dari dua malam, yaitu 2,15 malam. Sementara itu, di hotel nonbintang, rata-rata lama menginap wisman memang lebih pendek, yaitu 1,11 malam pada Agustus 2024.
(GFD-2024-24111) Cek Fakta: Andika Perkasa Sebut Wisatawan Mancanegara Menginap Kurang dari 2 Malam di Jawa Tengah, Apa Iya?
Sumber:Tanggal publish: 22/11/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Kesimpulan
Pernyataan Andika Perkasa tentang wisatawan mancanegara yang rata-rata menginap kurang dari dua malam di Jawa Tengah perlu diluruskan. Data menunjukkan bahwa rata-rata lama menginap wisman di hotel bintang melampaui dua malam, sementara di hotel nonbintang, lama menginap memang di bawah dua malam.
Dengan pertumbuhan wisatawan sebesar 220 persen, seperti yang disebut Andika, Pemerintah Jawa Tengah dapat memanfaatkan momentum ini untuk meningkatkan daya tarik wisata dan fasilitas penginapan, sehingga mendorong wisatawan menghabiskan waktu lebih lama di wilayah tersebut.
Dengan pertumbuhan wisatawan sebesar 220 persen, seperti yang disebut Andika, Pemerintah Jawa Tengah dapat memanfaatkan momentum ini untuk meningkatkan daya tarik wisata dan fasilitas penginapan, sehingga mendorong wisatawan menghabiskan waktu lebih lama di wilayah tersebut.