(GFD-2025-26004) Keliru: Penangkapan Mahasiswi yang Diklaim sebagai Provokator Aksi Indonesia Gelap

Sumber:
Tanggal publish: 06/03/2025

Berita

SEBUAH video yang diklaim sebagai penangkapan terhadap mahasiswi karena menggerakkan Indonesia Gelap dan dia mengeluh atas penegakan hukum itu, beredar di TikTok [arsip], Facebook, dan Instagram. 

Dalam video tersebut, dua orang mahasiswa perempuan dan laki-laki tampak sedang diwawancarai wartawan. Mahasiswa perempuan berkata: Saya yatim piatu bang. UKT semester saya tinggi Rp6.000.000. Saya bingung kalau KJMU saya dicabut.



Benarkah mahasiswi ini provokator aksi Indonesia gelap yang ditangkap?

Hasil Cek Fakta

Hasil verifikasi Tempo menunjukkan bahwa video mahasiswa pendemo Indonesia Gelap curhat saat ditangkap polisi karena menjadi provokator tersebut tidak benar. 

Video tersebut sesungguhnya saat para mahasiswa penerima Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) usai bertemu Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta saat itu, Heru Budi Hartono, di Balai Kota, Kamis, 7 Maret 2024, jauh sebelum aksi #IndonesiaGelap terjadi.

Tim Cek Fakta Tempo memverifikasi klaim di atas dengan bantuan Google Lens, mesin pencarian Google dan YouTube. Potongan video identik pernah dipublikasikan oleh akun YouTube Tribun Jakarta dengan judul “Temui Heru Budi, Mahasiswa UNJ Ini Curhat Sempat Nangis soal Pencabutan KJMU: Saya Yatim-Piatu”.



Tribun Jakarta menulis, Heru Budi Hartono mengundang sejumlah mahasiswa bertemu di kantornya, di Balai Kota Jakarta. Pertemuan tersebut membahas terkait polemik pencabutan bantuan pendidikan KJMU yang sebelumnya viral di media sosial.

Dilansir Tribunjakarta.com bahwa mahasiswi di video tersebut bernama Ni Made Puspita Dewi, 23 tahun, mahasiswi semester 6 dari Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Jakarta (UNJ).

Ni Made mengaku sempat kaget saat melihat statusnya mendadak tak lagi terdaftar sebagai penerima KJMU. Padahal, dirinya sudah menerima bantuan KJMU sedang masih berada di semester 2.

“Ini pertama kali saya kena dampak, biasanya saya dapat terus,” ucapnya di Balai Kota sembari meneteskan air mata lantaran khawatir putus sekolah akibat tak bisa membayar uang kuliah.

Tempo melansir bahwa Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memastikan KJMU saat itu akan terus berjalan seiring dengan proses pembersihan dan pemadanan data secara bertahap.

Hal itu diungkapkan Heru usai bertemu sejumlah mahasiswa penerima manfaat KJMU  dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dan Universitas Islam Negeri (UIN) Purwokerto di Balai Kota Jakarta.

Aksi Indonesia Gelap

Mahasiswa dan masyarakat sipil melebur dalam aksi demo Indonesia Gelap yang digelar kawasan Patung Kuda, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis, 20 Februari 2025. Aksi ini menjadi aksi serentak yang digelar di berbagai daerah di Indonesia untuk merespons kinerja pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang dinilai tidak pro rakyat kecil.

Terlihat pelbagai macam atribut kampus yang massa aksi pakai. Mulai dari almamater berwarna hijau, ungu, hingga merah. Selain itu juga ada poster-poster penghias unjuk rasa dengan slogan-slogan kritikan terhadap pejabat pemerintahan.

Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggagas aksi ini untuk menyuarakan kekhawatiran serta kekecewaan terhadap kebijakan negara di bawah pimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Situasi negara dinilai sudah “makin gelap” akibat kebijakan-kebijakan yang ada.

Sebelumnya, beberapa daerah seperti Solo, Bandung, dan Surabaya menggelar aksi pada Rabu, 19 Februari 2025.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa klaim video mahasiswi provokator aksi Indonesia gelap ditangkap adalah keliru.

Rujukan