(GFD-2019-2601) [HOAX] “Teror Kolor Ijo di Kabupaten Malang”

Sumber: www.facebook.com
Tanggal publish: 28/05/2019

Berita

“Info Dhulur
TEROR KOLOR IJO
Rescue Perindo – Ada hal yg menarik dalam berita medsos hari Senin Tgl 27 / 11 / 2017 ini , kok masih ada Kolor Ijo beraksi kembali.
Kejadian ini muncul kembali didaerah Desa Amadamon Kec Dampit Kab Malang.
Warga sekitar sana beberapa hari ini kemalingan pakaian dalam ( celana dalam ) wanita saat dijemur diluar , bahkan didalam Almari dirumah salah satu warga disana hampir ludes celana dalamnya diambil si kolor ijo.
Kenapa kok ngak ngambil laktop atau kamera yg dekat lemari tersebut kata pemilik rumah yg geram sama kolor ijo , kok cuman celana dalamnya dia yg diambil.
Pemilik rumah yg kehilangan menambahkan kalau ciri2 Kolor Ijo itu badan gempal , tubuh agak kurus , tinggi kurang lebih 167 Cm dan Umur kira2 20 sampai 30an.
Yaaa Namanya Kolor ijo ya tetap Kolor ijo semoga terungkap pelakunya alias Si kolor ijo biar ngak meresahkan masyarakat . ( Sam Demit )”.

Hasil Cek Fakta

“Sementara itu, Kades Amadanom Sarimin menjelaskan, pihaknya memperoleh informasi terkait isu Teror Kolor Ijo dari Kapolsek. Setelahnya, Kades Sarimin langsung menemui seluruh Kepala Dusun.
Setelah dilakukan pengecekan, dirinya memastikan kondisi Desa Amadanom aman terkendali. Pihaknya tegas mengatakan, kabar Teror Kolor Ijo di facebook hoax dan harus dipertanggung jawabkan oleh akun penyebab kabar bohong tersebut.
“Kita sudah kordinasi dengan Polsek Dampit. Teror kolor ijo itu tidak ada, hoax,” paparnya.
Sarimin melanjutkan, gambar dalam akun facebook mengenai Teror Kolor Ijo, seperti diambil melalui kamera CCTV, Sementara mayoritas warga Amadanom, tidak ada yang rumahnya terpasang CCTV.
“Warga disini tidak ada yang punya kamera CCTV di rumahnya. Kabar ini sangat meresahkan dan membuat galau saja. Seluruh dusun saya sampai hari ini aman dan tenang,” urainya.
Sarimin berharap Polisi bisa mengusut dan menangkap siapa penyebab kabar adanya Teror Kolor Ijo hingga membuat keresahan di masyarakat.
“Kita serahkan masalah ini pada Polisi. Biar diusut siapa yang menyebarkan di facebook,” pungkasnya.”

Rujukan