(GFD-2025-26351) Cek Fakta: Tidak Benar Foto yang Diklaim Penampakan Lapisan Purba di Bawah Gunung Padang
Sumber:Tanggal publish: 27/03/2025
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Sebuah foto yang diklaim penampakan lapisan purba di bawah situs kuno Gunung Padang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat beredar di media sosial. Foto tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 20 Maret 2025.
Dalam foto itu terlihat sebuah bangunan kuno berada tepat di bawah lapisan bukit. Bangunan itu tampak memiliki banyak anak tangga dan ruangan yang terbentuk dari batu. Foto itu kemudian dikaitkan dengan penampakan lapisan purba di bawah Gunung Padang.
"Ancient Layers Beneath Gunung Padang Hint at a Civilization Older Than Egypt’s Pyramids," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 42 kali direspons dan mendapat beberapa komentar dari warganet.
Benarkah dalam foto tersebut merupakan lapisan purba di bawah situs kuno Gunung Padang? Berikut penelusurannya.
Ikuti Aktivasi cover lagu "Ruang Gema" Liputan6.com di Instagram dan campaign Cek Fakta #LawanRuangGema di TikTok dan menangkan saldo e-money jutaan rupiah.
Klik link terkait untuk ikutan dan informasi selengkapnya:
1. Aktivasi Cover lagu "Ruang Gema"
2. Campaign Cek Fakta #LawanRuangGema
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri foto yang diklaim penampakan lapisan purba di bawah situs kuno Gunung Padang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Penelusuran dilakukan dengan mengunggah gambar tersebut ke situs pendeteksi artificial intelligence (AI), hivemoderation.com.
Hasilnya foto tersebut memiliki probabilitas 99,9 persen dibuat menggunakan perangkat AI. Berikut gambar tangkapan layarnya.
Hasil yang sama juga ditemukan saat menelusuri foto tersebut dengan situs sighengine.com. Foto itu juga memiliki probabilitas 99 persen dibuat perangkat AI.
Berikut gambar tangkapan layarnya.
Dikutip dari Liputan6.com, usia, fungsi, serta siapa yang membangun Gunung Padang di Cianjur, Jawa Barat hingga kini masih misteri. Beberapa peneliti, menggunakan metode penanggalan radiokarbon dan analisis geologi, memperkirakan usianya lebih dari 9.000 tahun, bahkan ada yang mengklaim hingga 27.000 tahun.
Klaim ini menjadikan Gunung Padang sebagai kandidat piramida tertua di dunia. Namun, perkiraan lain menempatkan usianya antara abad ke-2 hingga ke-8 Masehi. Perbedaan yang signifikan ini memicu kontroversi dan perdebatan sengit di kalangan para ahli.
Struktur Gunung Padang yang unik semakin menambah intrik. Terdiri dari lima teras batu yang membentuk struktur mirip piramida bertingkat, situs ini dibangun dari susunan batuan andesit dengan bentuk kolom-kolom yang unik.
Teknik konstruksi yang digunakan ribuan tahun lalu masih menjadi misteri. Keberadaan rongga-rongga di bawah permukaan juga menambah kompleksitas, dengan beberapa pihak yang mengklaimnya sebagai ruangan-ruangan di dalam piramida. Ketiadaan fosil manusia di sekitar situs ini juga menjadi pertanyaan besar, mengingat usia yang diperkirakan sangat tua.
Struktur Gunung Padang yang menyerupai piramida bertingkat terdiri dari lima teras batu. Susunan batuan andesit yang membentuk kolom-kolom ini menunjukkan teknik konstruksi yang rumit dan canggih untuk zamannya.
Beberapa hipotesis telah diajukan, termasuk sebagai tempat pemujaan leluhur, observatorium astronomi kuno, atau pusat pengetahuan suatu peradaban yang hilang. Kemiripannya dengan struktur kuil di Amerika Selatan menambah kompleksitas interpretasi situs ini. Letak geografis Gunung Padang yang strategis, dengan pemandangan alam yang indah, juga mendukung hipotesis sebagai tempat pemujaan.
Hipotesis lainnya adalah Gunung Padang berfungsi sebagai observatorium astronomi kuno. Posisi dan orientasi struktur Gunung Padang mungkin berkaitan dengan pergerakan benda langit. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menguji hipotesis ini. Kemungkinan lain adalah Gunung Padang berfungsi sebagai pusat pengetahuan suatu peradaban yang hilang. Struktur yang kompleks dan teknologi konstruksi yang canggih menunjukkan tingkat peradaban yang tinggi.
Namun, semua hipotesis ini masih memerlukan bukti-bukti yang lebih kuat. Penelitian lebih lanjut, dengan metode yang lebih teliti dan komprehensif, sangat diperlukan untuk mengungkap fungsi sebenarnya dari Gunung Padang. Penggunaan teknologi modern dalam penelitian arkeologi diharapkan dapat memberikan petunjuk yang lebih akurat.
Kesimpulan
Foto yang diklaim penampakan lapisan purba di bawah situs kuno Gunung Padang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat ternyata tidak benar. Faktanya, foto tersebut merupakan hasil rekayasa digital menggunakan perangkat AI.