(GFD-2025-26530) Cek Fakta: AHY Terima Kasih ke Rakyat Sudah Ikhlasin Dana Haji
Sumber:Tanggal publish: 14/04/2025
Berita
Murianews, Kudus – Beredar narasi Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berterima kasih pada rakyat yang telah mengikhllaskan dana haji. Yuk cek fakta dan kebenarannya sebelum di-share.
Narasi AHY berterima kasih pada rakyat karena telah mengkhilaskan uang haji itu beredar di platform media sosial facebook. Salah satunya diedarkan akun bernama Rajibar Balam, 11 April lalu.
Pemilik akun mengunggah tangkap layar yang diklaim diterbitkan media Detik.com pada 1 April 2025 lalu.
Akun itu membagikan tangkapan layar artikel berjudul: ”AHY Banyak Berterima kasih Kerakyat Uang Haji Yang sudah dipakai sudah Di Ikhlaskan Ganjarannya Surga”.
Berikut tangkap layar unggahan narasi yang menyebutkan AHY berterima kasih pada rakyat karena telah mengkhilaskan uang haji.
Tangkap layar unggahan narasi AHY berterima kasih pada rakyat karena mengikhlaskan dana haji. (Istimewa/Facebook)
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri, Detik.com tidak pernah mengeluarkan konten dengan narasi AHY berterima kasih pada rakyat karena telah mengikhlaskan uang haji.
Artikel aslinya yakni berjudul ”AHY Pastikan Skema Pengaturan Arus Balik Mudik Lebaran Sudah Siap”.
Dalam artikel itu, memuat pernyataan AHY terkait pengaturan arus balik-mudik lebaran yang disiapkan pemerintah dan tidak ada pembahasan soal dana haji.
Dengan begitu, narasi yang diunggah akun tersebut merupakan hasil manipulasi. Sebelumnya di media sosial juga muncul artikel manipulasi soal dana haji yang mencatut figur publik.
Berikut tangkap layar artikel asli yang dimanipulasi:
Tangkap layar artikel asli yang dimanipulasi. (Istimewa/Detik.com)
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelusuran, narasi yang mengeklaim AHY berterima kasih pada rakyat yang mengikhlaskan dana haji merupakan hasil manipulasi.
Konten itu merupakan disinformasi dengan jenis imposter content atau konten tiruan. Biasanya, konten ini dibuat dengan mencatut pernyataan tokoh terkenal dan berpengaruh.
Tidak cuma perorangan, konten palsu ini juga bisa berbentuk konten tiruan dengan cara mendompleng ketenaran suatu pihak atau lembaga.