KOMPAS.com - Sebuah unggahan video beredar di media sosial dengan narasi Gunung Kelud di Jawa Timur mengalami erupsi pada 29 Mei 2025.
Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar atau hoaks.
Video yang mengeklaim Gunung Kelud erupsi pada 29 Mei 2025 salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini dan ini.
Dalam video tampak awan tebal dan kilatan petir dari atas sebuah gunung. Berikut keterangan teks yang diberikan:
Gunung kelud erupsi
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang mengeklaim Gunung Kelud erupsi pada 29 Mei 2025
(GFD-2025-27223) [HOAKS] Gunung Kelud Mengalami Erupsi pada 29 Mei 2025
Sumber:Tanggal publish: 31/05/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Dhoho Kediri, Lukman Sholeh, membantah narasi yang menyebut Gunung Kelud mengalami erupsi pada 29 Mei 2025.
Ia menjelaskan, gumpalan awan menjulang tinggi dalam video merupakan pertumbuhan awan konvektif cumulonimbus yang menyebabkan adanya petir.
“Jika dilihat dari radar cuaca, posisi awan tersebut berada di wilayah sekitar Kecamatan Kandangan (sisi utara Gunung Kelud),” ujar Lukman Jumat (30/5/2025).
Hal senada juga disampaikan oleh Budi Prianto, Pengamat Kegunungapian PVMBG yang bertugas di Pos Pantau Gunung Kelud. Menurut dia, Gunung Kelud dalam kondisi normal atau Level 1.
"Kelud masih aman. Tidak ada peningkatan aktivitas," ujar Budi.
Kepala Badan Geologi, M Wafid menjelaskan, data kegempaan dari seismograf tidak merekam adanya aktivitas erupsi di Gunung Kelud. Fenomena petir yang terlihat dalam video juga tidak terekam di seismograf.
Wafid memastikan, rekaman video itu merupakan fenomena meteorologi (fenomena cuaca) dan tidak ada hubungannya dengan aktivitas Gunung Kelud.
"Dapat dipastikan narasi video yang menyebutkan bahwa terjadi erupsi di Gunung Kelud adalah tidak benar atau hoaks," kata Wafid Jumat (30/5/2025).
Ia menjelaskan, gumpalan awan menjulang tinggi dalam video merupakan pertumbuhan awan konvektif cumulonimbus yang menyebabkan adanya petir.
“Jika dilihat dari radar cuaca, posisi awan tersebut berada di wilayah sekitar Kecamatan Kandangan (sisi utara Gunung Kelud),” ujar Lukman Jumat (30/5/2025).
Hal senada juga disampaikan oleh Budi Prianto, Pengamat Kegunungapian PVMBG yang bertugas di Pos Pantau Gunung Kelud. Menurut dia, Gunung Kelud dalam kondisi normal atau Level 1.
"Kelud masih aman. Tidak ada peningkatan aktivitas," ujar Budi.
Kepala Badan Geologi, M Wafid menjelaskan, data kegempaan dari seismograf tidak merekam adanya aktivitas erupsi di Gunung Kelud. Fenomena petir yang terlihat dalam video juga tidak terekam di seismograf.
Wafid memastikan, rekaman video itu merupakan fenomena meteorologi (fenomena cuaca) dan tidak ada hubungannya dengan aktivitas Gunung Kelud.
"Dapat dipastikan narasi video yang menyebutkan bahwa terjadi erupsi di Gunung Kelud adalah tidak benar atau hoaks," kata Wafid Jumat (30/5/2025).
Kesimpulan
Video yang mengeklaim Gunung Kelud erupsi pada 29 Mei 2025 tidak benar atau hoaks.
Faktanya, video itu merupakan fenomena meteorologi dan tidak ada hubungannya dengan aktivitas Gunung Kelud. Saat ini Gunung Kelud dalam keadaan normal atau Level 1.
Faktanya, video itu merupakan fenomena meteorologi dan tidak ada hubungannya dengan aktivitas Gunung Kelud. Saat ini Gunung Kelud dalam keadaan normal atau Level 1.
Rujukan
- https://www.facebook.com/reel/681296781480210
- https://www.facebook.com/reel/1598540454112454
- https://www.facebook.com/reel/689772040635162
- https://surabaya.kompas.com/read/2025/05/30/201228878/penjelasan-bmkg-soal-gumpalan-awan-di-atas-gunung-kelud-yang-bikin-heboh
- https://bandung.kompas.com/read/2025/05/30/143727078/beredar-video-narasi-erupsi-gunung-kelud-badan-geologi-itu-hoaks
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D