(GFD-2019-2881) [BERITA] Duduk Perkara Hilangnya 107.807 Suara Prabowo-Sandi di Situng KPU
Sumber:Tanggal publish: 15/05/2019
Berita
Soegianto Soelistiono : Suara paslon Prabowo-Sandiaga sempat berkurang sebanyak 107.807.
Hasil Cek Fakta
Alfian Pamungkas Sakawiguna dari IDCloudHost, pemilik laman realcount.id, mengatakan bahwa fungsi situs hitung KPU bukanlah situs untuk menyiasati suara, baik mengurangi atau menambahkan, melainkan agar publik dapat mencocokkan data di setiap TPS. Menurut Alfian, “berkurangnya” jumlah suara nasional seperti klaim Soegianto kemungkinan terjadi setelah ada koreksi atas kesalahan input data. Selanjutnya, pemeriksaan fakta dari update suara Situng KPU dari twitter Indonesia Election Result Update @ieru_2019. Kami menggunakannya karena timestamp data yang ditampilkan akun Twitter @ieru_2019 sama persis dengan setiap update terbaru dari Situng KPU. Catatan akun Twitter @ieru_2019 pukul 20:15:03 menunjukkan perolehan suara nasional Prabowo-Sandi sebesar 45.231.166. Jumlah itu berubah pada 20:30:04; total perolehan suara nasional paslon tersebut menjadi 45.123.359 atau berkurang 107.807 suara. Artinya, data klaim Soegianto bukanlah data palsu. Namun, kami masih harus mencari tahu lebih lanjut mengapa pengurangan ini bisa terjadi.
Pemeriksaan fakta berlanjut ke Komisioner KPU Ilham Saputra. Menurut KPU, “berkurangnya” 107.807 suara paslon 02 pada 5 Mei 2019 antara pukul 20:15 hingga 20:30 adalah akibat dari koreksi data input C1 tiga Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Banten dan Nusa Tenggara Barat. Pada saat koreksi dilakukan, angka suara 01 ataupun 02 di TPS yang hendak dikoreksi akan sama-sama “berkurang”. Sebab, input data akan diganti. Kami sempat melakukan cek-ricek dengan tiga TPS yang KPU sebutkan melakukan kesalahan input dan hendak dikoreksi. Sebagai pembanding, menggunakan laman bantukpu.id. Di TPS 31 Kel. Pangarengan, Kec. Rajeg, Kab Tangerang, Banten, kasusnya adalah kesalahan input data untuk paslon 02. Suara yang semestinya 111, awalnya terinput 111.160. Suara 01 sejumlah 49 tidak mengalami kesalahan input. Di TPS 02 Kel. Montong Terep, Kec. Praya, Kab Lombok Tengah, NTB, kasusnya adalah kesalahan input data penjumlahan suara sah 01+02. Suara 01 adalah 49 dan suara 02 adalah 126. Semestinya, jumlahnya adalah 175, tetapi tertulis di dalam Situng: 173. Di TPS 42 Kel. Mangkung, Kec. Praya Barat, Kab Lombok Tengah, NTB, kasusnya adalah kesalahan input data untuk paslon 02. Perolehan suara 02 yang semestinya 137, awalnya terinput 173 pada Situng KPU. Suara 01 sebesar 35 tidak mengalami kesalahan input. Karena koreksi-koreksi di tiga TPS tersebut, suara paslon 02 berkurang sebanyak 111.160. Namun, pada saat yang bersamaan, suara 02 bertambah 3.652 dari update suara di TPS lain, sehingga totalnya berkurang sebanyak 107.807.
Selain itu, sosok Soegianto memang dosen di Universitas Airlangga (Unair) dan mengajar di Departemen Fisika, tetapi ia bukanlah profesor. Hal itu dikonfirmasi oleh Prof. Dr. Yasin, M.Si sebagai Kepala Departemen Fisika Unair pada 6 Mei 2019.
Pemeriksaan fakta berlanjut ke Komisioner KPU Ilham Saputra. Menurut KPU, “berkurangnya” 107.807 suara paslon 02 pada 5 Mei 2019 antara pukul 20:15 hingga 20:30 adalah akibat dari koreksi data input C1 tiga Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Banten dan Nusa Tenggara Barat. Pada saat koreksi dilakukan, angka suara 01 ataupun 02 di TPS yang hendak dikoreksi akan sama-sama “berkurang”. Sebab, input data akan diganti. Kami sempat melakukan cek-ricek dengan tiga TPS yang KPU sebutkan melakukan kesalahan input dan hendak dikoreksi. Sebagai pembanding, menggunakan laman bantukpu.id. Di TPS 31 Kel. Pangarengan, Kec. Rajeg, Kab Tangerang, Banten, kasusnya adalah kesalahan input data untuk paslon 02. Suara yang semestinya 111, awalnya terinput 111.160. Suara 01 sejumlah 49 tidak mengalami kesalahan input. Di TPS 02 Kel. Montong Terep, Kec. Praya, Kab Lombok Tengah, NTB, kasusnya adalah kesalahan input data penjumlahan suara sah 01+02. Suara 01 adalah 49 dan suara 02 adalah 126. Semestinya, jumlahnya adalah 175, tetapi tertulis di dalam Situng: 173. Di TPS 42 Kel. Mangkung, Kec. Praya Barat, Kab Lombok Tengah, NTB, kasusnya adalah kesalahan input data untuk paslon 02. Perolehan suara 02 yang semestinya 137, awalnya terinput 173 pada Situng KPU. Suara 01 sebesar 35 tidak mengalami kesalahan input. Karena koreksi-koreksi di tiga TPS tersebut, suara paslon 02 berkurang sebanyak 111.160. Namun, pada saat yang bersamaan, suara 02 bertambah 3.652 dari update suara di TPS lain, sehingga totalnya berkurang sebanyak 107.807.
Selain itu, sosok Soegianto memang dosen di Universitas Airlangga (Unair) dan mengajar di Departemen Fisika, tetapi ia bukanlah profesor. Hal itu dikonfirmasi oleh Prof. Dr. Yasin, M.Si sebagai Kepala Departemen Fisika Unair pada 6 Mei 2019.