(GFD-2019-2936) Pamit Reunian, Abdul Aziz Tewas di Kerusuhan 22 Mei
Sumber:Tanggal publish: 22/05/2019
Berita
Apakah aparat membunuh 6 korban kerusuha 22 mei?
Hasil Cek Fakta
PANDEGLANG – Seorang anggota Front Pembela Islam (FPI) Pandeglang yang turut serta dalam aksi penolakan hasil pemilu curang dikhabarkan tewas di wilayah Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (22/5) dini hari.
Korban diketahui bernama Abdul Aziz (17) Laskar FPI warga Kampung Rocek Barat, Desa Rocek, Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang.
Johani orangtua korban menuturkan bahwa korban memang pamit mau ke Jakarta untuk bertemu saudaranya dan dilanjutkan reuni bersama temannya.
Johani menuturkan bahwa anaknya itu santri di salah satu pondok pesantren di Kuningan, Jawa Barat.
“Mondok di kuningan. Kan dari pesantren dia ga pernah kemana-mana, cuman mondok doang ga kerja. Cuman dia bilang mau ke Jakarta mau reunian sama kawan-kawannya,” tutur Johani kepada wartawan di rumah duka, Rabu (22/5/2019).
Lanjut Johani, sebelum berangkat ke Jakarta pada Senin (21/5/2019) kemarin memang korban sempat meminta izin dan memohon do’a pada mereka, namun tidak menyebutkan bahwa korban hendak ikut aksi unjuk rasa.
“Berangkatnya dia sendirian kemarin dari sini jam 9. Izin katanya mau ke Jakarta mau ngelongok abang sama adeknya di Jakarta cuma itu doang, Dapat kabar tadi pagi dari Pak Lurah,” ujarnya.
Menurut keterangan keluarga saat ini jasad korban masih berada di Rumah Sakit Kramat Jati Jakarta Timur. Keluarga berharap jasad korban bisa segera dibawa pulang untuk dimakamkan.
“Jasad korban katanya masih di rumah sakit, katanya tadi mau dikembalikan gak bisa dicabut katanya harus ada yang bertanggung jawab padahal sudah ada keluarganya di sana. Keinginan kami kalau boleh mau langsung dibawa aja, cuman itu doang,” terangnya. (haryono/tri)
Korban diketahui bernama Abdul Aziz (17) Laskar FPI warga Kampung Rocek Barat, Desa Rocek, Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang.
Johani orangtua korban menuturkan bahwa korban memang pamit mau ke Jakarta untuk bertemu saudaranya dan dilanjutkan reuni bersama temannya.
Johani menuturkan bahwa anaknya itu santri di salah satu pondok pesantren di Kuningan, Jawa Barat.
“Mondok di kuningan. Kan dari pesantren dia ga pernah kemana-mana, cuman mondok doang ga kerja. Cuman dia bilang mau ke Jakarta mau reunian sama kawan-kawannya,” tutur Johani kepada wartawan di rumah duka, Rabu (22/5/2019).
Lanjut Johani, sebelum berangkat ke Jakarta pada Senin (21/5/2019) kemarin memang korban sempat meminta izin dan memohon do’a pada mereka, namun tidak menyebutkan bahwa korban hendak ikut aksi unjuk rasa.
“Berangkatnya dia sendirian kemarin dari sini jam 9. Izin katanya mau ke Jakarta mau ngelongok abang sama adeknya di Jakarta cuma itu doang, Dapat kabar tadi pagi dari Pak Lurah,” ujarnya.
Menurut keterangan keluarga saat ini jasad korban masih berada di Rumah Sakit Kramat Jati Jakarta Timur. Keluarga berharap jasad korban bisa segera dibawa pulang untuk dimakamkan.
“Jasad korban katanya masih di rumah sakit, katanya tadi mau dikembalikan gak bisa dicabut katanya harus ada yang bertanggung jawab padahal sudah ada keluarganya di sana. Keinginan kami kalau boleh mau langsung dibawa aja, cuman itu doang,” terangnya. (haryono/tri)