Makassar -- Maraknya informasi terkait dengan penutupan semua aktifitas selama tiga hari yang beredar di media sosial membuat warga panik hingga dikabarkan warga memborong makanan yang ada dibeberapa swalayan dan pasar di Wilayah Sulawesi Selatan termasuk di Kota Makassar.
Tak hanya itu beredarnya foto-foto atau flayer yang beredar di Whatsaap Grup (WAG) dengan caption, "Ayo Kompak Lawan Virus, Serempak di Indonesia, Berhenti Total Tiga Hari 10 April-12 April".
Akibat dari informasi tersebut, potongan gambar dari salahsatu akun media sosial Instagram (IG) @SosmedMakassar menginformasikan jika terjadi kemacetan ke arah pasar cidu Makassar diserbu warga berbelanja, Kamis (9/4).
Selain itu beberapa komentar juga melaporkan jika di beberapa mini market diserbu warga yang ingin berbelanja karena informasi soal lock down Makassar selama tiga hari.
(GFD-2020-3823) Makassar Lock Down dan Libur 3 Hari
Sumber: Makassar Lock DownTanggal publish: 09/04/2020
Berita
Hasil Cek Fakta
Terkait imbauan untuk berhenti total serentak di Indonesia selama tiga hari itu, mulai 10 sampai 12 April 2020 dibantah Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto.
Yurianto menegaskan pemerintah tidak pernah mengeluarkan imbauan tersebut. Bahkan ia menyebut jika kabar tersebut adalah kabar bohong atau hoaks.
“Itu hoaks,” kata Yuri (8/4) kemarin.
Sementara di Makassar sendiri informasi lock down juga tidak benar, meski Sulawesi Selatan masuk dalam Zona Merah namun hanya memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala
Kecil (PSBK) dan bukan PSBB atau berskala besar.
Hal tersebut dikatakan Penjabat Wali Kota Makassar Iqbal Suhaeb, dimana rencana dibahas bersama unsur forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) Kota Makassar.
“Ini sudah dibahas dengan Forkopimda, tetapi kita akan melihat rekomendasi dari pihak dinas kesehatan dan kecamatan dulu. Ini (rencanan Pemkot Makassar) bukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), tapi hanya PSBK atau parsial. Hanya tingkat kelurahan dan tingkat kecamatan,” kata Iqbal, Rabu (8/4) malam.
Perihal tempat atau lokasi pemberlakukan PSBK tersebut, Iqbal mengaku hal itu belum ditentukan. Saat ini, kata dia, rencana tersebut masih dalam tahap pembicaraan dan pembahasan hal-hal yang menjadi pertimbangan teknis.
“Lokasi atau tempatnya diberlakukan dimana, itu belum kita tentukan. Kita baru rapat dengan Forkopimda dan kesehatan, nanti setelah itu baru kita usulkan atau ajukan ke provinsi. Jadi kita juga belum bisa pastikan kapan ini mulai diberlakukan,” terangnya.
KESIMPULAN:
Kota Makassar hanya melakukan Pembatasan Sosial Berskala Kecil (PSBK) dan bukan PSBB atau berskala besar, sementara informasi Lock down Kota Makassar juga TIDAK BENAR atau HOAX, berita tersebut KELIRU dan meresahkan warga kota Makassar.
Yurianto menegaskan pemerintah tidak pernah mengeluarkan imbauan tersebut. Bahkan ia menyebut jika kabar tersebut adalah kabar bohong atau hoaks.
“Itu hoaks,” kata Yuri (8/4) kemarin.
Sementara di Makassar sendiri informasi lock down juga tidak benar, meski Sulawesi Selatan masuk dalam Zona Merah namun hanya memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala
Kecil (PSBK) dan bukan PSBB atau berskala besar.
Hal tersebut dikatakan Penjabat Wali Kota Makassar Iqbal Suhaeb, dimana rencana dibahas bersama unsur forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) Kota Makassar.
“Ini sudah dibahas dengan Forkopimda, tetapi kita akan melihat rekomendasi dari pihak dinas kesehatan dan kecamatan dulu. Ini (rencanan Pemkot Makassar) bukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), tapi hanya PSBK atau parsial. Hanya tingkat kelurahan dan tingkat kecamatan,” kata Iqbal, Rabu (8/4) malam.
Perihal tempat atau lokasi pemberlakukan PSBK tersebut, Iqbal mengaku hal itu belum ditentukan. Saat ini, kata dia, rencana tersebut masih dalam tahap pembicaraan dan pembahasan hal-hal yang menjadi pertimbangan teknis.
“Lokasi atau tempatnya diberlakukan dimana, itu belum kita tentukan. Kita baru rapat dengan Forkopimda dan kesehatan, nanti setelah itu baru kita usulkan atau ajukan ke provinsi. Jadi kita juga belum bisa pastikan kapan ini mulai diberlakukan,” terangnya.
KESIMPULAN:
Kota Makassar hanya melakukan Pembatasan Sosial Berskala Kecil (PSBK) dan bukan PSBB atau berskala besar, sementara informasi Lock down Kota Makassar juga TIDAK BENAR atau HOAX, berita tersebut KELIRU dan meresahkan warga kota Makassar.