Akun Facebook Yusniprofilda Parera mengunggah foto yang diklaim sebagai foto istri durhaka kepada suaminya.
Berikut kutipan narasinya:
Narasi postingan:
“RENUNGAN BERSAMA
Ada Istri yang lupa bahwasannya suami lebih Utama dari Ibunya
Ada Ibu dan Bapak lupa bahwa anak perempuan mereka perlu mengutamakan suaminnya lebih dari ibunya
Ada istri yg Lupa bahwa suami perlu mengutamakan ibunya sendiri melebihi Istrinya
Ada anak perempuan yg lupa bahwa dia lebih terikat tanggung jawab kepada suami dan ibu bapak suami lebih dari ibu bapaknya sendiri
Ini kisah seorang Wanita telah Durhaka pada suami dan tengah menunggu pengampunan/maaf dari suami hingga tubuhnya tak lagi berdaya...
Astagfirulloh
ingatlah wahai Istri syurgamu ada pada suami...
Taat itu wajib hukumnya ...selagi ia benar...dijalan Yg Allah Ridhoi...
Semoga Allah jadikan kita Istiqomah & dijauhkan dari sesuatu perbuatan yang tidak disukai Allah...Aamiin”
Narasi dalam foto:
“Wanita ini menunggu pengampunan dari suaminya. Jangan ambil mudah, taatlah suami kamu wahai isteri2 di luar sana, sebelom terlambat. Jahat mana pon dia tetap suami kamu, subhanallah”
(GFD-2020-4894) [SALAH] Foto Istri Durhaka Menunggu Pengampunan Suami
Sumber: facebook.comTanggal publish: 01/09/2020
Berita
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, dilansir dari liputan6.com, diketahui bahwa foto tersebut merupakan foto jenazah pada tradisi Ma'nene atau upacara pembersihan mayat yang merupakan tradisi dari Tana Toraja, Sulawesi Selatan.
Foto serupa dengan postingan tersebut ditemukan pada artikel berjudul “Für indonesisches Leichenritual werden die Toten ans Tageslicht gebracht (ritual pemakaman Indonesia, orang mati dibawa ke cahaya)” yang tayang di laman heftig.de. Foto serupa tersebut terdapat pada foto ke delapan pada artikel tersebut.
Pada caption di foto dalam heftig.de tertulis sumber gambar diambil dari video di kanal Youtube HasbiTubeHD dengan judul "Tradisi Ma'nene, Ritual Mengganti Pakaian Mayat di Tana Toraja" yang diunggah pada 25 Desember 2014.
Adapun, tradisi Ma'nene merupakan merupakan kegiatan membersihkan jasad para leluhur yang sudah ratusan tahun meninggal dunia. Prosesi dari ritual Ma'Nene dimulai dengan para anggota keluarga yang datang ke Patane untuk mengambil jasad dari anggota keluarga mereka yang telah meninggal. Patane merupakan sebuah kuburan keluarga yang bentuknya menyerupai rumah. Lalu, setelah jasad dikeluarkan dari kuburan, kemudian jasad itu dibersihkan.
Pakaian yang dikenakan jasad para leluhur itu diganti dengan kain atau pakaian yang baru. Biasanya ritual ini dilakukan serempak satu keluarga atau bahkan satu desa, sehingga acaranya pun berlangsung cukup panjang. Setelah pakaian baru terpasang, lalu jenazah tersebut dibungkus dan dimasukan kembali ke Patane.
Rangkaian prosesi Ma'Nene ditutup dengan berkumpulnya anggota keluarga di rumah adat Tongkonan untuk beribadah bersama. Ritual ini biasa dilakukan setelah masa panen berlangsung, kira-kira di bulan Agustus akhir. Pertimbangannya karena pada umumnya para keluarga yang merantau ke luar kota akan pulag ke kampungnya, sehingga semua keluarga dapat hadir untuk melakukan prosesi Ma'Nene ini bersama-sama.
Foto serupa dengan postingan tersebut ditemukan pada artikel berjudul “Für indonesisches Leichenritual werden die Toten ans Tageslicht gebracht (ritual pemakaman Indonesia, orang mati dibawa ke cahaya)” yang tayang di laman heftig.de. Foto serupa tersebut terdapat pada foto ke delapan pada artikel tersebut.
Pada caption di foto dalam heftig.de tertulis sumber gambar diambil dari video di kanal Youtube HasbiTubeHD dengan judul "Tradisi Ma'nene, Ritual Mengganti Pakaian Mayat di Tana Toraja" yang diunggah pada 25 Desember 2014.
Adapun, tradisi Ma'nene merupakan merupakan kegiatan membersihkan jasad para leluhur yang sudah ratusan tahun meninggal dunia. Prosesi dari ritual Ma'Nene dimulai dengan para anggota keluarga yang datang ke Patane untuk mengambil jasad dari anggota keluarga mereka yang telah meninggal. Patane merupakan sebuah kuburan keluarga yang bentuknya menyerupai rumah. Lalu, setelah jasad dikeluarkan dari kuburan, kemudian jasad itu dibersihkan.
Pakaian yang dikenakan jasad para leluhur itu diganti dengan kain atau pakaian yang baru. Biasanya ritual ini dilakukan serempak satu keluarga atau bahkan satu desa, sehingga acaranya pun berlangsung cukup panjang. Setelah pakaian baru terpasang, lalu jenazah tersebut dibungkus dan dimasukan kembali ke Patane.
Rangkaian prosesi Ma'Nene ditutup dengan berkumpulnya anggota keluarga di rumah adat Tongkonan untuk beribadah bersama. Ritual ini biasa dilakukan setelah masa panen berlangsung, kira-kira di bulan Agustus akhir. Pertimbangannya karena pada umumnya para keluarga yang merantau ke luar kota akan pulag ke kampungnya, sehingga semua keluarga dapat hadir untuk melakukan prosesi Ma'Nene ini bersama-sama.
Kesimpulan
Foto yang disertakan merupakan foto jenazah bagian dari tradisi di Toraja Ma’nene atau upacara pembersihan mayat, bukan foto istri durhaka.
Rujukan
- https://web.facebook.com/groups/fafhh/permalink/1276093372723195
- https://turnbackhoax.id/2020/09/02/salah-foto-istri-durhaka-menunggu-pengampunan-suami/
- https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4344203/cek-fakta-tidak-benar-foto-ini-seorang-istri-yang-menunggu-pengampunan-suaminya
- https://www.heftig.de/toraja-lebende-tote/
- https://www.youtube.com/watch?v=CRqcs1opUAQ
- https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/manene-sebuah-prosesi-adat-bentuk-penghormatan-terhadap-para-leluhur