(GFD-2020-5891) [Cek Fakta] Benarkah Jokowi Tak Mau Divaksin Duluan? Ini Faktanya

Sumber: whatsapp.com
Tanggal publish: 24/12/2020

Berita

"Jokowi saja tidak mau disuntik faksin"

Netralnews di BaBe:
Jokowi Tak Mau Disuntik Vaksin Duluan, Tak Disangka Begini Respon HNW

PRESIDEN JOKOWI AJA NGGAK MAU DI SUNTIK VAKSIN CORONA, KOK MAU DI UJI COBAKAN KE RAKYAT, JEBAKAN REZIM CEBONG DAN CHINA KOMUNIS UNTUK MEMBUNUH RAKYAT NKRI SECARA PELAN-PELAN MELALUI SUNTIK VAKSIN

Waspada jaga anak2 kita dan siswa siswi kita, jangan mau di suntik Vaksin, ini hanya bisnis kacung China

Klik untuk baca artikel:
http://share.babe.news/s/echSNrmQvR

Hasil Cek Fakta

Dari hasil penelusuran Cek Fakta Medcom.id, klaim bahwa Presiden Jokowi tidak mau disuntik vaksin covid-19 duluan adalah hoaks. Faktanya, Presiden Jokowi menegaskan dirinya akan menjadi penerima pertama vaksin covid-19.

Dilansir kanal resmi YouTube Sekretariat Presiden melalui video berjudul "Presiden Jokowi: Vaksin Covid-19 Gratis!" diunggah pada 15 Desember 2020, Jokowi mengatakan bahwa dirinya selaku Kepala Negara akan menjadi penerima vaksin Covid-19 pertama kali. Hal ini untuk menepis keraguan masyarakat akan keamanan vaksin yang disediakan.

"Saya juga ingin tegaskan lagi, nanti saya yang akan menjadi penerima pertama, divaksin pertama kali, hal ini untuk memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada masyarakat bahwa vaksin yang digunakan aman" tegas Jokowi.

Selain itu, Presiden tetap mengingatkan seluruh masyarakat untuk terus berdisiplin dalam menjalankan protokol kesehatan dengan mengenakan masker, menjaga jarak aman, dan mencuci tangan secara berkala.

Kesimpulan

Klaim bahwa Presiden Jokowi tidak mau disuntik vaksin covid-19 duluan adalah hoaks. Faktanya, Presiden Jokowi menegaskan dirinya akan menjadi penerima pertama vaksin covid-19.

Informasi ini masuk kategori hoaks jenis Misleading Content (konten menyesatkan). Misleading terjadi akibat sebuah konten dibentuk dengan nuansa pelintiran untuk menjelekkan seseorang maupun kelompok. Konten jenis ini dibuat secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi.

Misleading content dibentuk dengan cara memanfaatkan informasi asli, seperti gambar, pernyataan resmi, atau statistik, akan tetapi diedit sedemikian rupa sehingga tidak memiliki hubungan dengan konteks aslinya.

Rujukan