Menanggapi itu, kuasa hukum Rahmat, Mendi Utama menyatakan isi poster elektronik yang menepelkan foto kliennya, tidak benar adanya. “Tindakan itu fitnah dan pencemaran nama baik klien kami,” ujar Mendi Utama, Jumat (31/8). Mendi juga mempertanyakan motif dari pembuatan dan penyebaran poster elektronik itu yang tengah menjadi kontroversi di masyarakat. “Entah apa maksudnya membuat selebaran dengan menempelkan nama dan gambar Mirza terkait acara tersebut,” tegas Mendi. Dengan peristiwa ini, Mendi mengaku kliennya akan meneruskannya ke jalur hukum. “Kami akan segera laporkan ke kepolisian. Bukan hanya melanggar UU ITE, tapi juga KUHP,” tutup Mendi.