Calon Presiden (Capres) nomor urut 01, Joko Widodo dalam debat Capres kedua yang dipandu oleh moderator Tommy Tjokro dan Anisha Dasuki yang digelar hari ini, Minggu (17/2) mengklaim jika tiga tahun terakhir kebakaran lahan gambut tidak terjadi lagi dan sudah bisa kita atasi dalam tiga tahun ini.
Jokowi menyampaikan dalam visi-misinya terkait lingkungan hidup dengan menyebutkan tiga (3) tahun terakhir Indonesia berhasil menghindari adanya kebakaran lahan hutan dan gambut.
"Kebakaran lahan gambut tidak terjadi lagi dan ini sudah bisa kita atasi dalam tiga tahun ini," kata Jokowi saat menyatakan visinya di Debat kedua, Minggu (17/2).
(GFD-2019-1168) [Salah] Jokowi Klaim 3 Tahun Terakhir Tak Ada Kebakaran Hutan?
Sumber: Debat Pilpres KeduaTanggal publish: 17/02/2019
Berita
Hasil Cek Fakta
Pada Senin, 17 Desember 2018 terlihat kebakaran lahan di kalimantan Tengah dalam rilis foto oleh Dansubsatgar udara BPBD Kalteng.
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menemukan 3.578 titik api yang tersebar di Pulau Sumatera dan Kalimantan sepanjang 1 Januari-25 Agustus 2018 dengan 765 titip api di antaranya berada di area lahan konsesi korporasi.
Sejak awal 2018, Kebakaran hutan dan lahan di Riau memakan 5.776 Hektarre dengan rincian kebakaran paling luas di Rokan Hilir sebanyak 1.985,35 Hektare.
Pada 23 Agustus 2018, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis berita terkait 10 helikopter water bombing dan hujan buatan untuk padamkan kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Barat dengan rincian dari 885 titik panas tersebut 509 titik panas kategori sedang dan 376 titik panas kategori tinggi.
BNPB juga merilis berdasarkan informasi Badan Meteorolgi dan Klimatologi Geofisika (BMKG) puncak musim kemarau 2018 adalah bulan Agustus hingga September, disamping itu Sumatera Selatan sebagai salah satu provinsi tuan rumah perhelatan Asian Games 2018, patut mewaspadai terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
Sebagai langkah kesiapsiagaan bencana asap BNPB dan BPBD Prov. Sumatera Selatan telah membuat posko siaga darurat bencana asap di BPBD Prov. Sumatera Selatan, Kota Palembang.
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menemukan 3.578 titik api yang tersebar di Pulau Sumatera dan Kalimantan sepanjang 1 Januari-25 Agustus 2018 dengan 765 titip api di antaranya berada di area lahan konsesi korporasi.
Sejak awal 2018, Kebakaran hutan dan lahan di Riau memakan 5.776 Hektarre dengan rincian kebakaran paling luas di Rokan Hilir sebanyak 1.985,35 Hektare.
Pada 23 Agustus 2018, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis berita terkait 10 helikopter water bombing dan hujan buatan untuk padamkan kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Barat dengan rincian dari 885 titik panas tersebut 509 titik panas kategori sedang dan 376 titik panas kategori tinggi.
BNPB juga merilis berdasarkan informasi Badan Meteorolgi dan Klimatologi Geofisika (BMKG) puncak musim kemarau 2018 adalah bulan Agustus hingga September, disamping itu Sumatera Selatan sebagai salah satu provinsi tuan rumah perhelatan Asian Games 2018, patut mewaspadai terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
Sebagai langkah kesiapsiagaan bencana asap BNPB dan BPBD Prov. Sumatera Selatan telah membuat posko siaga darurat bencana asap di BPBD Prov. Sumatera Selatan, Kota Palembang.
Rujukan
- https://www.kabarmakassar.com/posts/view/5444/cek-fakta-salah-jokowi-klaim-3-tahun-terakhir-tak-ada-kebakaran-hutan.html
- https://www.voaindonesia.com/a/kalimantan-siaga-hadapi-kebakaran-hutan-dan-lahan/4574731.html
- https://tirto.id/walhi-sebut-ada-765-titik-kebakaran-hutan-berada-di-lahan-korporasi-cU6d
- https://www.merdeka.com/peristiwa/sejak-awal-2018-kebakaran-hutan-dan-lahan-di-riau-5776-hektare-kln.html.