Dalam salah satu bagian Debat Pilpres 2019, Minggu (17/2/2019) malam, capres nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) menanggapi pertanyaan capres nomor 02 Prabowo Subianto terkait impor hasil pertanian. Salah satu yang sempat disebutkan Jokowi adalah bahwa terkait beras, sejak 2014 sampai sekarang impor beras Indonesia menurutnya sudah turun.
"Di bidang beras, perlu saya sampaikan juga bahwa sejak 2014 sampai sekarang impor kita untuk beras ini turun," kata Jokowi.
(GFD-2019-1191) Jokowi Sebut Impor Beras Indonesia Sejak 2014 Turun, Benarkah?
Sumber: Debat CapresTanggal publish: 17/02/2019
Berita
Hasil Cek Fakta
Hasil penelusuran menemukan antara lain data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Salah satu data terbaru terkait itu yang bisa ditemukan di situs BPS, memuat tabel impor beras di rentang tahun 2000-2017.
Dilihat dari data BPS tersebut, secara total volume (berat bersih), impor beras ternyata justru sempat menunjukkan angka kenaikan pada tahun 2015 dibanding 2014, dan kenaikan pada 2016 dibanding 2015. Jika data impor beras tahun 2014 tercatat 844.163,7 ton, di tahun 2015 tercatat jumlahnya mencapai 861.601 ton. Bahkan di tahun berikutnya yaitu 2016, angkanya mencapai 1.283.178,5 ton.
Sementara secara nilai CIF, masih dari tabel yang sama, kenaikan angka tercatat pada tahun 2016. Di mana jika pada 2015 nilainya adalah 351.602.200 dolar AS, di tahun 2016 tercatat bernilai 531.841.600 dolar AS.
Hal ini juga diperkuat data lain, semisal data Kementan, sebagaimana dikutip Auriga (Yayasan Auriga Indonesia). Begitu juga ungkapan berikut data yang antara lain pernah ditulis ekonom Faisal Basri, misalnya. Selengkapnya cek di link referensi.
Dilihat dari data BPS tersebut, secara total volume (berat bersih), impor beras ternyata justru sempat menunjukkan angka kenaikan pada tahun 2015 dibanding 2014, dan kenaikan pada 2016 dibanding 2015. Jika data impor beras tahun 2014 tercatat 844.163,7 ton, di tahun 2015 tercatat jumlahnya mencapai 861.601 ton. Bahkan di tahun berikutnya yaitu 2016, angkanya mencapai 1.283.178,5 ton.
Sementara secara nilai CIF, masih dari tabel yang sama, kenaikan angka tercatat pada tahun 2016. Di mana jika pada 2015 nilainya adalah 351.602.200 dolar AS, di tahun 2016 tercatat bernilai 531.841.600 dolar AS.
Hal ini juga diperkuat data lain, semisal data Kementan, sebagaimana dikutip Auriga (Yayasan Auriga Indonesia). Begitu juga ungkapan berikut data yang antara lain pernah ditulis ekonom Faisal Basri, misalnya. Selengkapnya cek di link referensi.
Kesimpulan
Merujuk pada beberapa data yang ditemukan, bisa disimpulkan jika pernyataan Jokowi bahwa sejak 2014 sampai sekarang impor beras Indonesia turun, tidaklah tepat alias salah, baik dari segi volume maupun dari segi nilainya.