(GFD-2023-14390) Cek Fakta: Tidak Benar Omicron XBB Varian Baru Covid-19 yang 5 Kali Lebih Mematikan dari Delta

Sumber: liputan6.com
Tanggal publish: 12/12/2023

Berita


Liputan6.com, Jakarta - Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim muncul varian baru Covid-19 Omicron XBB yang 5 kali lebih mematikan dari Delta. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 8 Desember 2023.
Unggahan klaim muncul varian baru Covid-19 Omicron XBB yang 5 kali lebih mematikan dari Delta, berupa tulisan sebagai berikut.
"Awas...! Covid varian terbaru Omicron XBB 5 x lebih ganas mematikan dari varian Delta...
Tidak batuk..tidak demam
Yg ada sakit kepala, nyeri Sendi, radang paru, hilang nafsu makan...Sakit leher.., Sakit punggung bgn atas..
Mari Kembali disiplin selalu memakai MASKER...kemana dan dimana saja terutama tempat2 ramai..."
Benarkah muncul varian baru Covid-19 Omicron XBB yang 5 kali lebih mematikan dari varian Delta? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Hasil Cek Fakta


Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim muncul varian baru Covid-19 Omicron XBB yang 5 kali lebih mematikan dari Delta, dengan mencari waktu kemunculan varian XXB. Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Varian XBB Masuk RI, Kemenkes Perketat Surveilans di Batam dan DKI" yang dimuat situs Liputan6.com, pada 24 Oktober 2022.
Situs Liputan6.com menyebutkan, Indonesia telah mendeteksi adanya varian XBB yang merupakan salah satu subvarian Omicron. Kasus pertama varian XBB di Indonesia berasal dari transmisi lokal yang terdeteksi pada seorang perempuan, berusia 29 tahun.
Pada 22 Oktober 2022, Juru Bicara Kemenkes RI Mohammad Syahril mengungkapkan, satu kasus varian Omicron XBB yang terdeteksi baru saja kembali dari Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Ada gejala seperti batuk, pilek dan demam. Dia kemudian melakukan pemeriksaan dan dinyatakan positif pada 26 September 2022. Setelah menjalani isolasi, pasien telah dinyatakan sembuh pada 3 Oktober 2022,” jelasnya dalam keterangan resmi. 
Cek Fakta Liputan6.com kembali menelusuri dan menemukan artikel berjudul "Gejala yang Sempat Dialami 4 Pasien COVID-19 Varian XBB di RI" yang tayang di Liputan6.com pada 31 Oktober 2022.
Dalam artikel Cek Fakta Liputan6.com, Juru Bicara Covid-19 Kemenkes RI, dr Mohammad Syahril mengatakan, Subvarian XBB ini memang dia cepat menular, seperti halnya sub-Omicron yang lalu. Cuma hanya tingkat fatalitas maupun angka kesakitan rumah sakit tidak terlalu tinggi.
"Sama gejalanya batuk, pilek, demam, badan lemah, dan seterusnya. Tapi tidak separah (yang sebelumnya), kemungkinan kenapa tidak parah itu salah satunya memang karena sifat atau spesifikasi virus itu dan adanya antibodi vaksin yang ada di dalam tubuh," ujar Syahril menambahkan.
Selain itu terdapat penjelasan dari Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 dr. Reisa Broto Asmoro. Ia menyampaikan vaksin covid-19 masih efektif menghadapi gejala berat dari varian XBB.
"Jadi biasanya gejala yang muncul itu pasti ada demam, kedinginan, ngilu-ngilu, nyeri otot, nyeri sendi, batuk, pilek, kelelahan, sakit kepala, mual muntah. Ada juga sih yang mengalami sesak napas, tapi kita bersyukur sekarang dan semoga ke depannya tidak ada yang mengalami kematian," ujar dr. Reisa.
"Vaksin masih merupakan hal yang sangat penting untuk menekan gejala yang timbul dan risiko kematian yang diakibatkannya," ujarnya menegaskan.
Ketua Satgas Covid-19 IDI, Erlina Burhan, gejala yang ditimbulkan oleh subvarian XBB cenderung mirip dengan gejala COVID-19 varian Omicron secara umum.
"Hingga saat ini, gejala XBB mirip dengan gejala COVID Omicron secara umum, jadi ada demam, batuk, lemas, sesak, nyeri kepala, nyeri tenggorok, pilek, mual, muntah, dan diare," ujar Erlina dalam konferensi pers daring.
Sejauh ini, lanjut Erlina, belum ada laporan resmi yang mengatakan bahwa XBB menyebabkan COVID-19 dengan gejala yang lebih berat.
"Belum ada laporan ilmiah resmi yang menyatakan XBB menyebabkan COVID-19 dengan gejala yang lebih berat. Hingga saat ini masih dikatakan mirip dengan Omicron yang lain."

Kesimpulan


Hasil Cek Fakta Liputan6.comklaim muncul varian baru Covid-19 Omicron XBB yang 5 kali lebih mematikan dari Delta tidak benar.
Subvarian XBB memang cepat menular, seperti halnya sub-Omicron yang lalu. Cuma hanya tingkat fatalitas maupun angka kesakitan rumah sakit tidak terlalu tinggi.