(GFD-2023-14441) Cek Fakta: Akses Internet di NTT Tidak Sama dengan Jawa, Benarkah?
Sumber:Tanggal publish: 12/12/2023
Berita
Debat Capres dan Cawapres Pemilu 2024 berlangsung Selasa (12/11/2023) malam di kantor KPU RI, Jakarta. Saat menyampaikan visi misi, calon presiden Ganjar Pranowo menyebut akses pekerjaan dan internet di NTT tak sama dengan Jawa.
Hasil Cek Fakta
Hasil penelusuran tim Cek Fakta TIMES Indonesia bersama koalisi Cek Fakta, pernyataan yang disampaikan Ganjar Pranowo mengenai akses internet di NTT tak sama dengan Jawa, benar.
Menurut Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII), pengguna internet di Indonesia mencapai 210 juta jiwa atau 77,02 persen dari jumlah penduduk. Namun masih ada sekitar 23 persen yang belum sama sekali dapat mengakses internet untuk berbagai tujuan.
Survei APJII menunjukkan kontribusi pengguna internet sebagian besar berada di Pulau Jawa (43,92 persen), Sumatera (16,63 persen), dan Sulawesi (5,53 persen). Sedangkan lainnya di bawah lima persen, yaitu Kalimantan (4,88 persen), Nusa Tenggara (2,71 persen), Papua (1,38 persen), Bali (1,17 persen), dan Maluku (0,83 persen).
Berdasarkan data tersebut, menurut dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Zuhairan Yunmi Yunan, pengguna Internet di Indonesia Timur kurang dari 5%.
Sementara itu, melansir Bisnis.com, Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda mengatakan penggunaan internet di NTT masih jauh tertinggal dibandingkan dengan provinsi lainnya.
Menurut Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII), pengguna internet di Indonesia mencapai 210 juta jiwa atau 77,02 persen dari jumlah penduduk. Namun masih ada sekitar 23 persen yang belum sama sekali dapat mengakses internet untuk berbagai tujuan.
Survei APJII menunjukkan kontribusi pengguna internet sebagian besar berada di Pulau Jawa (43,92 persen), Sumatera (16,63 persen), dan Sulawesi (5,53 persen). Sedangkan lainnya di bawah lima persen, yaitu Kalimantan (4,88 persen), Nusa Tenggara (2,71 persen), Papua (1,38 persen), Bali (1,17 persen), dan Maluku (0,83 persen).
Berdasarkan data tersebut, menurut dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Zuhairan Yunmi Yunan, pengguna Internet di Indonesia Timur kurang dari 5%.
Sementara itu, melansir Bisnis.com, Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda mengatakan penggunaan internet di NTT masih jauh tertinggal dibandingkan dengan provinsi lainnya.
Kesimpulan
Pernyataan Ganjar Pranowo soal akses internet di Jawa tidak sama dengan NTT adalah benar.