TIMESINDONESIA, JAKARTA – Debat Capres dan Cawapres Pemilu 2024 berlangsung Selasa (12/11/2023) malam, di kantor KPU RI, Jakarta. Saat menyampaikan visi misi dalam Debat Pilpres 2024, Anies Baswedan menyampaikan bahwa kasus pendukung Prabowo Subianto di 2019 tidak ada kejelasan.
Inilah pernyataan lengkap yang disampaikan Anies Baswedan:
“Ayahnya Harun Ar-Rasyid harusnya adalah anak yang meninggal pendukung Pak Prabowo di Pilpres 2019 yang menuntut keadilan pada saat itu protes hasil pemilu apa yang terjadi dia tewas sampai dengan hari ini tidak ada kejelasan.”
(GFD-2023-14485) Cek Fakta: Salah, Kasus Penembakan Harun Al Rasyid sebagai Pendukung Prabowo
Sumber:Tanggal publish: 13/12/2023
Berita
Hasil Cek Fakta
Penelusuran Fakta
Hasil penelusuran tim Cek Fakta TIMES Indonesia bersama koalisi Cek Fakta, menemukan bahwa pernyataan yang disampaikan Anies Baswedan adalah tidak benar. Kasus Harun Al Rasyid hanya sampai pada hasil autopsi yang menyatakan bahwa, dia merupakan korban dari penembak misterius saat kerusuhan 22 Mei 2019 di Jembatan Slipi, DKI Jakarta.
Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati Brigjen Pol dr Musyafak mengatakan, Harun tewas akibat luka tembak.
“Luka tembak dari lengan kiri atas, ya dari lengan kiri menembus ke dada," kata Musyafak kepada Kompas.com, Kamis (30/5/2019).
Tim Cek Fakta TIMES Indonesia juga melakukan penelusuran Harun Al Rasyid pendukung Prabowo Subianto di Pemilu 2019 tidak benar.
Hasil penyidikan kepolisian menyebutkan bahwa Harun Al Rasyid merupakan korban kerusuhan 22 Mei 2019. Dia merupakan anak yang penasaran dengan kerusuhan yang terjadi di daerah Slipi, dan menjadi korban dari penembak misterius.
“Teman Harun, Angga (14), juga memastikan, pria yang dipukuli dalam video tersebut bukan Harun. Angga mengatakan, Harun tewas karena saat itu berada di jembatan Slipi Jaya yang juga menjadi lokasi kerusuhan pada Rabu (22/5/2019) malam. Angga mengatakan, cerita bermula ketika Harun mengajak Angga menonton kerusuhan yang sedang pecah di jembatan Slipi Jaya,” hasil investigasi Kompas.com.
Hasil penelusuran tim Cek Fakta TIMES Indonesia bersama koalisi Cek Fakta, menemukan bahwa pernyataan yang disampaikan Anies Baswedan adalah tidak benar. Kasus Harun Al Rasyid hanya sampai pada hasil autopsi yang menyatakan bahwa, dia merupakan korban dari penembak misterius saat kerusuhan 22 Mei 2019 di Jembatan Slipi, DKI Jakarta.
Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati Brigjen Pol dr Musyafak mengatakan, Harun tewas akibat luka tembak.
“Luka tembak dari lengan kiri atas, ya dari lengan kiri menembus ke dada," kata Musyafak kepada Kompas.com, Kamis (30/5/2019).
Tim Cek Fakta TIMES Indonesia juga melakukan penelusuran Harun Al Rasyid pendukung Prabowo Subianto di Pemilu 2019 tidak benar.
Hasil penyidikan kepolisian menyebutkan bahwa Harun Al Rasyid merupakan korban kerusuhan 22 Mei 2019. Dia merupakan anak yang penasaran dengan kerusuhan yang terjadi di daerah Slipi, dan menjadi korban dari penembak misterius.
“Teman Harun, Angga (14), juga memastikan, pria yang dipukuli dalam video tersebut bukan Harun. Angga mengatakan, Harun tewas karena saat itu berada di jembatan Slipi Jaya yang juga menjadi lokasi kerusuhan pada Rabu (22/5/2019) malam. Angga mengatakan, cerita bermula ketika Harun mengajak Angga menonton kerusuhan yang sedang pecah di jembatan Slipi Jaya,” hasil investigasi Kompas.com.
Kesimpulan
Pernyataan Anies Baswedan tentang Kasus Harun Al Rasyid sebagian salah.
Pernyataan Anies Baswedan yang mengatakan Harun Al Rasyid adalah pendukung Prabowo Subianto di 2019 tidak benar.
Ini karena polisi menyatakan Harun Al Rasyid adalah anak yang menonton kerusuhan di kawasan Slipi, DKI Jakarta. Ia tewas akibat luka tembak dari penembak misterius saat kerusuhan yang terjadi pada 22 Mei 2023 di Jembatan Slipi.
Pernyataan Anies Baswedan yang mengatakan Harun Al Rasyid adalah pendukung Prabowo Subianto di 2019 tidak benar.
Ini karena polisi menyatakan Harun Al Rasyid adalah anak yang menonton kerusuhan di kawasan Slipi, DKI Jakarta. Ia tewas akibat luka tembak dari penembak misterius saat kerusuhan yang terjadi pada 22 Mei 2023 di Jembatan Slipi.