(GFD-2024-15354) Cek Fakta: Muhaimin Sebut 13.000 Desa Sudah Maju dan Mandiri

Sumber:
Tanggal publish: 21/01/2024

Berita

Debat Cawapres untuk Pemilu 2024 berlangsung di Jakarta Convention Centre (JCC), Senayan, Minggu (21/1/2024) malam. Cawapres Muhaimin Iskandar menyampaikan bahwa sudah 13.000 desa sudah maju ada mandiri.

Inilah pernyataan lengkap yang disampaikan cawapres nomor urut 01 Muhaimin Iskandar dalam Debat Pilpres 2024 seri keempat:

“Sejak kita mengawali UU Penggabungan Desa. Dana desa yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Hari ini sudah 13.000 desa sudah maju ada mandiri. Nanti kita naikkan lagi anggaran ada kehidupan ekonomi melalui Bumdes, pertanian, peternakan, ekonomi kreatif.”

Hasil Cek Fakta

Hasil penelusuran tim Cek Fakta TIMES Indonesia bersama koalisi Cek Fakta serta panel ahli, menemukan bahwa pernyataan yang disampaikan Muhaimin Iskandar bisa ditelusuri sebagai berikut.

Lead, Knowledge Generation Koalisi Sistem Pangan Lestari, Udiana Puspa Dewi, mengungkapkan bahwa hasil Indeks Pembangunan Desa yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2018 menunjukkan adanya 5.606 desa yang berstatus mandiri, 55.369 desa berkembang, dan 14.461 desa tertinggal.

Berdasarkan Indeks Desa Membangun (IDM) dari Kementerian Desa, terlihat bahwa desa yang masuk kategori desa maju mencapai 23.030, melebihi jumlah 13.000 desa pada tahun 2023. IDM dibentuk dari tiga indikator utama, yaitu indeks ketahanan sosial, indeks ketahanan ekonomi, dan indeks ketahanan ekologi.

Kesimpulan

Pernyataan Muhaimin Iskandar dalam debat Pilpres 2024 tentang sudah 13.000 desa sudah maju ada mandiri adalah benar. Berdasarkan Indeks Desa Membangun (IDM) dari Kementerian Desa, terlihat bahwa desa yang masuk kategori desa maju mencapai 23.030, melebihi jumlah 13.000 desa pada tahun 2023.

Sebagai informasi dalam Debat Pilpres 2024 seri keempat ini, para Cawapres membahas isu mengenai pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat dan desa adat. Cek Fakta TIMES Indonesia mengimbau masyarakat untuk lebih selektif menerima informasi atau menyebarkan informasi yang benar.

Rujukan