Calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD mengungkapkan, deforestasi di Indonesia mencapai 12,5 juta hektar hutan dalam 10 tahun terakhir.
Dia menyampaikan, luas lahan yang mengalami deforestasi ini lebih besar dibanding dengan Korea Selatan.
Hal ini dikatakan Mahfud dalam debat keempat cawapres di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (21/1/2024) malam.
Adapun tema debat keempat adalah pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa.
"Dalam 10 tahun terakhir terjadi deforestasi 12,5 juta hektar hutan kita, itu jauh lebih luas dari Korea Selatan," kata Mahfud dalam debat cawapres di JCC, Minggu.
"Dan 23 kali luasnya (dari) Pulau Madura di mana saya tinggal. Ini deforestasi dalam 10 tahun terakhir," ujarnya.
(GFD-2024-15355) CEK FAKTA: Mahfud MD Sebut Deforestasi di RI Capai 12,5 Juta Hektar 10 Tahun Terakhir
Sumber:Tanggal publish: 21/01/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Mengacu data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang tertera dalam laman Badan Pusat Statistik (BPS) deforestasi dalam rentang 2013-2022 sebesar 3.840.835,8 ha atau 3,84 juta hektar.
Secara rinci, luas deforestasi pada tahun 2013-2014 mencapai 397.370,9 hektar. Lalu, luas deforestasi tahun 2014-2015 mencapai 1.092.181,5.
Kemudian, secara berurutan, luas deforestasi tahun 2015-2016 mencapai 629.176,9 hektar, tahun 2016-2017 mencapai 480.010,8 hektar.
Pada 2017-2018, angkanya mencapai 439.439,1 hektar, 2018-2019 mencapai 462.458,5 hektar, dan 2019-2020 mencapai 115.459,8 hektar.
Adapun pada 2020-2021 mencapai 120.705,8 hektar, dan tahun 2021-2022 sebesar 104.032,5 hektar.
Akan tetapi, data Kementerian LHK pernah mendapatkan kritik dari Direktur Eksekutif Forest Watch Indonesia Mufti Barri.
Dia mengatakan, data deforestasi yang dirilis tersebut bersifat tidak terbuka. Mufti meminta agar data tersebut dibuka untuk mengetahui di mana saja terjadi deforestasi sehingga masyarakat bisa langsung mengeceknya.
"Reforestasi menjadi faktor pengurang (deforestasi). Meski reforestasi meningkat, tapi deforestasi tetap terjadi," kata Mufti dalam diskusi pada 15 Juni 2023.
"Pertanyaannya, apakah reforestasi benar-benar menghutankan kembali hutan alam? Bukan malah menjadi hutan tanaman industri atau hutan tanaman energi," ujar dia.
Secara rinci, luas deforestasi pada tahun 2013-2014 mencapai 397.370,9 hektar. Lalu, luas deforestasi tahun 2014-2015 mencapai 1.092.181,5.
Kemudian, secara berurutan, luas deforestasi tahun 2015-2016 mencapai 629.176,9 hektar, tahun 2016-2017 mencapai 480.010,8 hektar.
Pada 2017-2018, angkanya mencapai 439.439,1 hektar, 2018-2019 mencapai 462.458,5 hektar, dan 2019-2020 mencapai 115.459,8 hektar.
Adapun pada 2020-2021 mencapai 120.705,8 hektar, dan tahun 2021-2022 sebesar 104.032,5 hektar.
Akan tetapi, data Kementerian LHK pernah mendapatkan kritik dari Direktur Eksekutif Forest Watch Indonesia Mufti Barri.
Dia mengatakan, data deforestasi yang dirilis tersebut bersifat tidak terbuka. Mufti meminta agar data tersebut dibuka untuk mengetahui di mana saja terjadi deforestasi sehingga masyarakat bisa langsung mengeceknya.
"Reforestasi menjadi faktor pengurang (deforestasi). Meski reforestasi meningkat, tapi deforestasi tetap terjadi," kata Mufti dalam diskusi pada 15 Juni 2023.
"Pertanyaannya, apakah reforestasi benar-benar menghutankan kembali hutan alam? Bukan malah menjadi hutan tanaman industri atau hutan tanaman energi," ujar dia.
Kesimpulan
Mengacu data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang tertera dalam laman Badan Pusat Statistik (BPS) deforestasi dalam rentang 2013-2022 sebesar 3.840.835,8 ha atau 3,84 juta hektar.