Debat Capres untuk Pemilu 2024 berlangsung di Jakarta Convention Centre (JCC), Senayan, Minggu (4/2/2024) malam. Dalam debat tersebut, Capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo menyebut bahwa mencegah stunting dilakukan dengan pemberian gizi sejak dalam kandungan. Pernyataan tersebut disampaikan ketika ditanya capres Prabowo Subianto.
Inilah pernyataan lengkap yang disampaikan Ganjar Pranowo dalam Debat Pilpres 2024 seri kelima:
Kalau ngasih makanannya untuk mencegah stunting saya sama sekali tidak setuju karena itu terlambat. Stunting ditangani sejak dalam kandungan, ibunya yang dikasih gizi, ibunya sehat anaknya pertumbuhannya dilihat. Kalau bapak kasih makan ke ibu hamil saya baru setuju pak, indeks kita bagus anaknya akan bagus. Kalau sudah lahir itu gizi buruk jangan sampai confuse itu gizi buruk, jangan sampai terjadi obesitas itu lebih berbahaya lagi. Ini yang kira-kira bisa dilakukan jadi mengatasi stunting sejak ibu hamil.
(GFD-2024-15812) CEK FAKTA: Ganjar Sebut Cegah Stunting dengan Gizi Sejak Dalam Kandungan, Benarkah?
Sumber:Tanggal publish: 04/02/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Hasil penelusuran tim Cek Fakta TIMES Indonesia bersama koalisi Cek Fakta serta panel ahli, menemukan bahwa pernyataan yang disampaikan Ganjar Pranowo bisa ditelusuri sebagai berikut.
Langkah pencegahan stunting yang dilaksanakan oleh Kemenkes RI termasuk di dalamnya adalah memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil. Tindakan tersebut relatif ampuh karena Lembaga Kesehatan Millenium Challenge dalam laporan Kementerian Kesehatan menyarankan agar ibu yang sedang mengandung selalu mengonsumsi makanan sehat dan bergizi maupun suplementasi.
Sumber:
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1092/cegah-stunting-sejak-dalam-masa-kehamilan
https://journals.sagepub.com/doi/pdf/10.4081/jphr.2021.2235
Associate Professor, Data Science Program Monash University Indonesia & Co-director Monash Data and Democracy Research Hub, Derry Wijaya menjelaskan, dalam sebuah penelitian terkait pengaruh faktor ibu dan anak terhadap stunting, status gizi selama periode perinatal dan asupan gizi pasca-maternitas menjadi faktor penting untuk mencegah stunting.
Ibu yang melahirkan dengan selang waktu yang relatif pendek, status gizi yang tidak memadai selama kehamilan, kenaikan berat badan yang tidak sesuai selama kehamilan, dan mengalami penyakit menular selama kehamilan merupakan indikator yang secara signifikan berkontribusi pada pembentukan faktor-faktor maternal yang menyebabkan stunting.
Anak dengan berat lahir rendah, lahir prematur, tidak hanya diberi ASI secara eksklusif, konsumsi susu formula setelah 6 bulan yang tidak sesuai dengan dosis yang dianjurkan, dan sering mengalami penyakit menular yang parah adalah indikator yang secara signifikan berkontribusi pada pembentukan faktor-faktor anak yang mengalami stunting. Kejadian stunting memang lebih dipengaruhi oleh faktor anak daripada faktor maternal. Namun, faktor maternal memiliki pengaruh yang signifikan pada faktor anak, yang berdampak pada stunting.
Faktor anak dan maternal memiliki pengaruh masing-masing sebesar 49,8 persen dan 30,3 persen terhadap keadaan pendek. Faktor anak utama adalah dosis susu formula bayi, sedangkan faktor maternal utama adalah status gizi.
Sumber: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8841971/
Langkah pencegahan stunting yang dilaksanakan oleh Kemenkes RI termasuk di dalamnya adalah memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil. Tindakan tersebut relatif ampuh karena Lembaga Kesehatan Millenium Challenge dalam laporan Kementerian Kesehatan menyarankan agar ibu yang sedang mengandung selalu mengonsumsi makanan sehat dan bergizi maupun suplementasi.
Sumber:
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1092/cegah-stunting-sejak-dalam-masa-kehamilan
https://journals.sagepub.com/doi/pdf/10.4081/jphr.2021.2235
Associate Professor, Data Science Program Monash University Indonesia & Co-director Monash Data and Democracy Research Hub, Derry Wijaya menjelaskan, dalam sebuah penelitian terkait pengaruh faktor ibu dan anak terhadap stunting, status gizi selama periode perinatal dan asupan gizi pasca-maternitas menjadi faktor penting untuk mencegah stunting.
Ibu yang melahirkan dengan selang waktu yang relatif pendek, status gizi yang tidak memadai selama kehamilan, kenaikan berat badan yang tidak sesuai selama kehamilan, dan mengalami penyakit menular selama kehamilan merupakan indikator yang secara signifikan berkontribusi pada pembentukan faktor-faktor maternal yang menyebabkan stunting.
Anak dengan berat lahir rendah, lahir prematur, tidak hanya diberi ASI secara eksklusif, konsumsi susu formula setelah 6 bulan yang tidak sesuai dengan dosis yang dianjurkan, dan sering mengalami penyakit menular yang parah adalah indikator yang secara signifikan berkontribusi pada pembentukan faktor-faktor anak yang mengalami stunting. Kejadian stunting memang lebih dipengaruhi oleh faktor anak daripada faktor maternal. Namun, faktor maternal memiliki pengaruh yang signifikan pada faktor anak, yang berdampak pada stunting.
Faktor anak dan maternal memiliki pengaruh masing-masing sebesar 49,8 persen dan 30,3 persen terhadap keadaan pendek. Faktor anak utama adalah dosis susu formula bayi, sedangkan faktor maternal utama adalah status gizi.
Sumber: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8841971/
Kesimpulan
Pernyataan Capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo dalam debat Pilpres 2024 soal pencegahan stunting dengan memberikan gizi sejak anak dalam kandungan, benar.