KOMPAS.com - Sebuah unggahan mengeklaim, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menyatakan siap bergabung ke barisan pendukung pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, Muhaimin maju sebagai calon wakil presiden nomor urut 1, berpasangan dengan Anies Baswedan.
Namun, setelah ditelusuri video Muhaimin tersebut disebarkan dengan konteks yang keliru.
Narasi bahwa Muhaimin menyatakan siap bergabung dengan kubu Prabowo dan Gibran dibagikan oleh akun Facebook ini (arsip).
Akun tersebut membagikan video Muhaimin sedang berpidato dan memuji sosok Prabowo. Dalam pidatonya Muhaimin mengatakan demikian:
Pak Prabowo punya dua hal. Satu, keikhlasan. Yang kedua, pengabdian yang panjang. Insya Allah ini wujud dari kebersamaan kita menuju Indonesia yang lebih adil, yang lebih sejahtera, yang lebih beradab dan maju.
Video tersebut juga diberi keterangan demikian:
Alhamdulillah cak Imin sudah menyampaikan kesiapannya untuk bergabung ke Prabowo gibran semangat cak. Kasian Abah cak ditinggal sendirian nyampe lukisan aja diajak ngobrol.udh GK ada temen Abah yak. gk ada yang nghibur.
(GFD-2024-16323) [KLARIFIKASI] Tidak Benar Video Muhaimin Nyatakan Siap Gabung Prabowo-Gibran
Sumber: kompas.comTanggal publish: 27/02/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video singkat Muhaimin itu identik dengan konten di kanal YouTube Kompas TV ini. Video di Facebook mencuplik klip pada menit 16:20 sampai 16:36.
Video tersebut diambil pada 13 Agustus 2023 saat Partai Amanat Nasional (PAN) dan Golkar mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo pada Pilpres 2024.
Saat itu Muhaimin sebagai Ketua Umum PKB turut hadir karena masih berada di barisan pendukung Prabowo.
Namun, PKB mengalihkan dukungan karena Muhaimin ditunjuk sebagai cawapres mendampingi Anies yang diusung oleh Koalisi Perubahan.
Anies dan Muhaimin resmi mendeklarasikan diri sebagai pasangan capres-cawapres pada September 2023. Deklarasi itu diumumkan oleh Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.
Adapun setelah pemungutan suara Pilpres 2024, Rabu (14/2/2024), Muhaimin menyatakan partainya masih berada di Koalisi Perubahan.
Diberitakan Kompas,com, Muhaimin menampik anggapan bahwa PKB akan bergabung dengan koalisi Prabowo-Gibran.
“Saya terus di jalan perubahan,” kata Muhaimin, saat ditemui di Mampang, Jakarta Selatan, Selasa (20/2/2024).
Kendati begitu, Muhaimin tidak menjawab secara pasti ketika ditanya apakah posisi itu akan bertahan sampai penghitungan suara resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) berakhir. Ia justru meminta awak media tidak terburu-buru menanyakan posisi politik PKB.
Video tersebut diambil pada 13 Agustus 2023 saat Partai Amanat Nasional (PAN) dan Golkar mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo pada Pilpres 2024.
Saat itu Muhaimin sebagai Ketua Umum PKB turut hadir karena masih berada di barisan pendukung Prabowo.
Namun, PKB mengalihkan dukungan karena Muhaimin ditunjuk sebagai cawapres mendampingi Anies yang diusung oleh Koalisi Perubahan.
Anies dan Muhaimin resmi mendeklarasikan diri sebagai pasangan capres-cawapres pada September 2023. Deklarasi itu diumumkan oleh Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.
Adapun setelah pemungutan suara Pilpres 2024, Rabu (14/2/2024), Muhaimin menyatakan partainya masih berada di Koalisi Perubahan.
Diberitakan Kompas,com, Muhaimin menampik anggapan bahwa PKB akan bergabung dengan koalisi Prabowo-Gibran.
“Saya terus di jalan perubahan,” kata Muhaimin, saat ditemui di Mampang, Jakarta Selatan, Selasa (20/2/2024).
Kendati begitu, Muhaimin tidak menjawab secara pasti ketika ditanya apakah posisi itu akan bertahan sampai penghitungan suara resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) berakhir. Ia justru meminta awak media tidak terburu-buru menanyakan posisi politik PKB.
Kesimpulan
Video pidato Muhaimin saat deklarasi dukungan PAN dan Golkar kepada Prabowo, pada 13 Agustus 2023, disebarkan dengan konteks keliru.
Pernyataan Muhaimin kala itu tidak menunjukkan kesiapan partainya bergabung ke barisan pendukung Prabowo-Gibran setelah Pilpres 2024.
Pernyataan Muhaimin kala itu tidak menunjukkan kesiapan partainya bergabung ke barisan pendukung Prabowo-Gibran setelah Pilpres 2024.