(GFD-2024-16773) [HOAKS] Uang Kertas Emisi Terbaru Bergambar Sri Mulyani

Sumber: kompas.com
Tanggal publish: 19/03/2024

Berita

KOMPAS.com - Beredar narasi mengenai uang kertas emisi terbaru bergambar Menteri Keuangan Sri Mulyani. Uang tersebut diklaim mulai dapat dipakai saat Lebaran 2024.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.

Informasi soal uang kertas emisi terbaru bergambar Sri Mulyani disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.

"Bakal ada uang baru tahun ini," tulis salah satu akun, pada Senin (18/3/2024).

Semua akun mengunggah gambar yang sama, menampilkan uang pecahan Rp 1.000 berganti warna menjadi hijau dengan gambar Sri Mulyani.

Uang Rp 50.000 menjadi Rp 50 berwarna abu-abu dan uang Rp 100.000 menjadi Rp 100 dengan warna merah.

Berikut teks yang tertera pada gambar:

Uang kertas emisi terbaru udah bisa di pakai saat Lebaran

akun Facebook Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, Senin (18/3/2024), soal uang kertas emisi terbaru bergambar Sri Mulyani.

Uang kertas baru

Hasil Cek Fakta

Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Marlison Hakim membantah informasi mengenai uang kertas emisi terbaru.

"Hoaks unggahan itu. Gambar sebelah kanan tidak benar, sementara gambar kiri adalah uang emisi 2016," kata dia, pada Senin (18/3/2024), dikutip dari Kompas.com.

Uang emisi terakhir yang diterbitkan BI yakni uang kertas TE 2022, dengan masih menggunakan tiga angka nol di belakang nominal pecahannya.

"Uang baru adalah uang emisi tahun 2022 dan gambar sebelah kanan adalah tidak benar (hoaks)," ujar Marlison.

Untuk pecahan Rp 1.000, BI menampilkan tokoh pahlawan nasional Tjut Meutia sebagai gambar utama.

Desain uang kertas tahun emisi 2022 dapat dilihat di sini.

Kesimpulan

BI menegaskan, uang kertas emisi terbaru bergambar Sri Mulyani yang bisa dipakai saat Lebaran adalah hoaks.

Uang kertas terbaru yang diterbitkan BI yakni uang kertas TE 2022. Nominal Rp 1.000 menampilkan tokoh pahlawan Tjut Meutia sebagai gambar utama.

Rujukan