(GFD-2024-16785) Hoaks! Kenaikan harga beras karena pemerintah ekspor beras 2,5 juta ton ke China
Sumber: antaranews.comTanggal publish: 20/03/2024
Berita
Dalam unggahan tersebut, penulis menyebutkan pemerintah sengaja melakukan hal tersebut agar harga beras melonjak dan membuat masyarakat semakin sengsara.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“Supaya rakyat Indonesia makin miskin, makin sengsara, harga beras dibikin mahal. Rezim Jokowi akan ekspor beras ke Cina 2,5 juta ton, Teman2ku
Astagfirullah hal’azim Indonesia kirim beras ke cina 2,5 juta ton, sementara kita lagi langka beras mala disuruh makan singkong keladi dan sukun Ya ALLAH, ternyata rakyat prank lagi..!!!”
Namun, benarkah pemerintah ekspor beras 2,5 ton ke China agar harga beras naik?
Hasil Cek Fakta
Dalam video tersebut, Ketua Komisi IV DPR, Sudin dongkol dengan tidak sinkronnya data di internal Kementan dan adanya informasi Kementan akan mengekspor beras ke China sebanyak 2 juta ton. Sudin mengkritisi rencana ekspor beras ke China oleh Kementan ditengah ancaman krisis pangan dunia.
Menteri Pertanian saat itu, Syahrul Yasin Limpo mengatakan permintaan beras dari China mengajukan permintaan impor beras sebesar 2,4 juta ton/tahun, Brunei Darussalam 100.000 ton/tahun, dan Arab Saudi sebesar 1.500 ton/tahun. Meski demikian, tidak seluruhnya disanggupi oleh Pemerintah Indonesia.
"Bapak Presiden dari permintaan banyak negara hanya setuju 100.000 ton, tapi sebetulnya kami punya overstock di atas 7 juta ton. Kami tidak mau ekspor tapi kebobolan, harapannya tidak ada masalah," kata SYL, dilansir dari berita ANTARA.
Dengan demikian, dalam video tersebut pemerintah China memang mengajukan permintaan impor beras 2,4 juta ton/tahun namun Presiden hanya setuju 100 ribu ton/tahun. Video terkait ekspor beras juga tidak relevan karena terjadi pada 2022.
Klaim: Pemerintah ekspor beras 2,5 juta ton ke China agar harga beras naik pada awal Maret
Rating: Hoaks
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2024