(GFD-2024-20092) [HOAKS] Bansos Tunai Rp 175 Juta Mengatasnamakan Kemensos

Sumber:
Tanggal publish: 24/05/2024

Berita

KOMPAS.com - Beredar informasi mengenai bantuan sosial (bansos) senilai Rp 175 juta mengatasnamakan Kementerian Sosial (Kemensos).

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi tersebut hoaks.

Informasi soal bansos Rp 175 juta mengatasnamakan Kemensos dibagikan oleh akun Facebook ini dan ini pada Mei 2024. Berikut narasi yang dibagikan:

INFO RESMIDANA BANTUAN SOSIAL MASYARAKAT.

Bagi masyarakat yg belum menerima dana (BANSOS) di priode tahun 2024-2025 ini, SENILAI Rp.175,000,000 juta di harapkan untuk segera menghubungi pihak penyelenggara secepatnya

Silahkan chat lewat messenger

-Guna untuk melaporkan identitas bpk/ibuDana Bantuan ini RESMI di keluarkan oleh PEMERINTAH.-Semoga dana bantuan ini berkah & bermanfaat

INI 100% REAL & AMANAH

Hasil Cek Fakta

Setelah dicermati, informasi soal bansos tunai Rp 175 juta dibagikan oleh akun tidak resmi. Akun Facebook resmi Kemensos tidak pernah membagikan informasi itu.

Tim Cek Fakta Kompas.com juga tidak menemukan informasi kredibel yang menyebut Kemensos menyalurkan bansos tunai Rp 175 juta kepada masyarakat.

Adapun bansos yang dicairkan Kemensos pada 2024 adalah Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

1. Program Keluarga Harapan

Dilansir Kompas.com, PKH adalah program pemberian bantuan sosial bersyarat kepada Keluarga Miskin (KM) yang ditetapkan sebagai keluarga penerima manfaat.

Berikut rincian nominal bantuan yang disalurkan:

2. Bantuan Pangan Non Tunai

Dikutip dari Indonesia.go.id, program BPNT ditujukan kepada keluarga dengan kondisi sosial ekonomi 25 persen terendah di daerah pelaksanaan.

Bentuk bantuannya adalah pemberian uang sebesar Rp 200.000 per bulan, yang diberikan setiap dua bulan sekali.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi mengenai bansos Rp 175 juta mengatasnamakan Kemensos adalah hoaks.

Informasi tersebut dibagikan oleh akun tidak resmi. Akun Facebook resmi Kemensos tidak pernah membagikan informasi itu.

Rujukan