(GFD-2024-20195) [KLARIFIKASI] Video Pengibaran Bendera Palestina di Puncak Piramida Mesir Hasil Rekayasa

Sumber:
Tanggal publish: 29/05/2024

Berita

KOMPAS.com- Beredar video yang menampilkan seseorang mengibarkan bendera Palestina di puncak Piramida Mesir.

Namun, setelah ditelusuri video tersebut merupakan hasil manipulasi digital.

Pembuatan video ini kemungkinan dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap Palestina yang saat ini dalam penjajahan Israel.

Video yang menampilkan seseorang mengibarkan bendera Palestina di puncak Piramida Mesir muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun TikTok ini.

Akun tersebut membagikan video pada 9 Mei 2024 dengan keterangan:

pengibaran bendera Palestina dibagian paling atas pyramid di Mesir

Hasil Cek Fakta

Setelah ditelusuri video tersebut mirip serupa dengan konten akun Instagram milik Mostafa Eldiasty ini yang diunggah pada November 2019.

Dalam video aslinya tidak terdapat seseorang yang mengibarkan bendera Palestina di atas piramida. 

Adapun dalam keterangan di Instagram Eldiasty menggambarkan diri sebagai "Creative Director" dan VFX (efek visual)-3D. Ia sering mengunggah sejumlah video animasi yang ia buat. 

Dikutip dari AFP Direktur Jenderal Situs Arkeologi Dataran Tinggi Giza, Ashraf Mohi, mengatakan bahwa video yang memperlihatkan seseorang mengibarkan bendera Palestina di puncak Piramida Mesir merupakan hasil rekayasa. 

"Itu bukan rekaman asli dan memanjat piramida dilarang menurut undang-undang perlindungan barang antik," kata Ashraf. 

Kesimpulan

Video yang menampilkan seseorang mengibarkan bendera Palestina di puncak Piramida Mesir merupakan hasil manipulasi.

Video tersebut telah diunggah pada tahun 2019 dan tidak ada pengibaran bendera Palestina. 

Direktur Jenderal Situs Arkeologi Dataran Tinggi Giza, Ashraf Mohi, mengatakan, video tersebut adalah hasil rekayasa, sebab pengunjung tidak diizinkan memanjat piramida. 

Adapun pembuatan video dengan menambahkan pengibaran bendera Palestina kemungkinan merupakan ekspresi dukungan terhadap negara itu yang saat ini dalam penjajahan Israel.

Apalagi, Israel melakukan serangan yang menewaskan lebih dari 35.000 orang di Gaza, termasuk perempuan dan anak-anak.

Rujukan