TIMESINDONESIA, MALANG – Debat publik kedua dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Malang Tahun 2024 (Debat Pilbup Malang 2024) berlangsung di Gedung DPRD Kabupaten Malang, Jumat (8/11/2024) malam. Calon Bupati Malang nomor urut 01, HM Sanusi menyebut, sebelum dia menjabat sebagai Bupati Malang belum ada hotel di Kabupaten Malang.
Inilah pernyataan lengkap yang disampaikan Sanusi dalam Debat Pilbup Malang 2024:
Belajar kepada daerah yang PAD-nya tinggi adalah pertama pengembangan pariwisata yang cukup pesat, dengan mengembangkan pariwisata yang di mana pariwisata itu adalah sebagai pancingan untuk meningkatkan PAD. Jadi PAD yang terbesar itu adalah dari pajak hotel dan restoran. Itu di Surabaya atau Bandung. Ke depan kami bangun hotel-hotel yang akan menampung para turis dan para wisatawan yang datang ke Kabupaten Malang. Sementara Kabupaten Malang belum punya hotel selama ini. Baru saya bikin dua yaitu hotel Grand Kanjuruhan dan Miami. Dan sekarang bikin lagi hotel di Donowarih, itu dari Sama View, Mariot Group. Nah dengan banyaknya investor hotel, nanti baru PAD itu bisa meningkat seperti yang ada di Surabaya dan di Bali, di Kuta itu. Sedangkan pariwisata nanti kami bebaskan, tidak usah ditarik seperti di Bali itu, Kuta tidak usah bayar tapi bajak hotel dan restoran ini yang kami nanti sesuai dengan aturan yang kami tingkatkan.
(GFD-2024-23877) CEK FAKTA: Debat Kedua Pilbup Malang 2024, Sanusi Sebut Belum Ada Hotel di Kabupaten Malang Sebelum Dia Menjadi Bupati - TIMES Indonesia
Sumber:Tanggal publish: 08/11/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Hasil penelusuran tim Cek Fakta TIMES Indonesia bahwa pernyataan yang disampaikan cabup Malang nomor urut 1 tentang belum ada hotel di Kabupaten Malang sebelum dia menjabat sebagai Bupati Malang adalah salah.
Diketahui, Sanusi dilantik menjadi Bupati Malang definitif menggantikan Rendra Kresna pada 17 September 2019. Lalu dia juga berhasil menang dalam Pilkada 2020 dan dilantik menjadi Bupati Malang pada 26 Februari 2021.
Berdasarkan data yang ada di Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, di tahun sebelum sanusi terpilih menjadi bupati malang pada Pilkada 2020, Kabupaten Malang telah memiliki 9 hotel berbintang pada tahun 2018. Angkanya stagnan hingga tahun 2020. Kemudian pada tahun 2021, jumlah hotel berbintang di Kabupaten Malang turun menjadi 8. (Jumlah Akomodasi Menurut Klasifikasi Hotel dan Kabupaten/Kota | BPS Jawa Timur).
Diketahui, Sanusi dilantik menjadi Bupati Malang definitif menggantikan Rendra Kresna pada 17 September 2019. Lalu dia juga berhasil menang dalam Pilkada 2020 dan dilantik menjadi Bupati Malang pada 26 Februari 2021.
Berdasarkan data yang ada di Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, di tahun sebelum sanusi terpilih menjadi bupati malang pada Pilkada 2020, Kabupaten Malang telah memiliki 9 hotel berbintang pada tahun 2018. Angkanya stagnan hingga tahun 2020. Kemudian pada tahun 2021, jumlah hotel berbintang di Kabupaten Malang turun menjadi 8. (Jumlah Akomodasi Menurut Klasifikasi Hotel dan Kabupaten/Kota | BPS Jawa Timur).
Kesimpulan
Pernyataan Cabup Malang nomor urut 1 HM Sanusi dalam Debat Kedua Pilbup Malang 2024 yang menyebut bahwa Kabupaten Malang tidak punya hotel sebelum dia menjabat sebagai Bupati Malang sejak tahun 2021 adalah salah.
Sebagai informasi dalam Debat Kedua Pilbup Malang 2024 mengusung tema Meningkatkan Pelayanan kepada Masyarakat dan Menyelesaikan Persoalan Daerah.
Artikel ini adalah hasil kolaborasi Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Malang, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Jatim Korda Malang Raya, Masyarakat Anti-Fitnah Indonesia (Mafindo) Malang, bersama 6 media online: TIMES Indonesia, Malang Posco Media, Surya Malang, Tugu Malang, Berita Jatim, dan Nusa Daily, serta panel ahli dari Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Malang dan FISIP Universitas Brawijaya.
Sebagai informasi dalam Debat Kedua Pilbup Malang 2024 mengusung tema Meningkatkan Pelayanan kepada Masyarakat dan Menyelesaikan Persoalan Daerah.
Artikel ini adalah hasil kolaborasi Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Malang, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Jatim Korda Malang Raya, Masyarakat Anti-Fitnah Indonesia (Mafindo) Malang, bersama 6 media online: TIMES Indonesia, Malang Posco Media, Surya Malang, Tugu Malang, Berita Jatim, dan Nusa Daily, serta panel ahli dari Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Malang dan FISIP Universitas Brawijaya.