KOMPAS.com - Di media sosial beredar unggahan yang memperlihatkan foto pertemuan Presiden ketujuh RI, Joko Widodo dengan Sekjen Partai Gerinda, Ahmad Muzani pada 10 Desember 2024.
Foto itu merupakan karya jurnalistik yang tayang di Kompas.com, namun digunakan untuk konten satire. Konten dibuat seakan-akan ada dialog bahwa Jokowi menanyakan syarat menjadi anggota Partai Gerindra.
Konten tersebut merupakan hasil suntingan yang dibuat sebagai satire politik, tetapi informasinya perlu diluruskan.
Konten satire dengan narasi yang menyebut Jokowi bertemu Ahmad Muzani untuk membahas persyaratan menjadi anggota partai muncul di media sosial, salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, dan ini.
Akun tersebut membagikan gambar Jokowi sedang berbincang dengan Muzani dan terdapat logo Kompas.com. Berikut keterangan teks yang disematkan:
Bertemu dengan Sekjen Gerindra, Jokowi Bahas Lamaran Menjadi Anggota Partai.
(GFD-2025-25341) [KLARIFIKASI] Konten Satire Jokowi Bertemu Sekjen Gerindra, Bahas Syarat Jadi Anggota Partai
Sumber:Tanggal publish: 24/01/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Ketika dicermati, beberapa kata di judul memiliki font yang berbeda dan mengindikasikan adanya penyuntingan atau editing. Font yang digunakan umumnya digunakan dalam balon dialog pada komik.
Adapun gambar aslinya diambil dari dengan unggahan di akun Instagram Kompas.com pada 10 Desember 2024.
Judul pada posting aslinya adalah: "Bertemu dengan Sekjen Gerindra, Jokowi Bahas soal Ekonomi dan Politik".
Pemberitaan itu membahas soal pertemuan Jokowi dengan Ahmad Muzani di kediamannya yang berada di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah pada 10 Desember 2024.
Menurut Muzani, pembicaraan yang berlangsung tertutup itu mencakup berbagai hal yang bersifat ringan. Kata dia, Jokowi memberikan masukan mengenai peluang pemerintahan ke depan.
Dalam pemberitaan di Kompas.com, tidak ada informasi yang menyebut pertemuan itu membahas mengenai syarat menjadi anggota Partai Gerindra.
Konten itu merupakan satire politik yang menggambarkan kondisi Jokowi yang saat ini tidak punya partai politik. Jokowi yang sebelumnya kader PDI Perjuangan telah dipecat oleh partai berlambang banteng tersebut.
Meskipun konten ini merupakan satire politik, bentuk lelucon, atau kreativitas netizen, tetapi informasinya tetap perlu diluruskan.
Adapun gambar aslinya diambil dari dengan unggahan di akun Instagram Kompas.com pada 10 Desember 2024.
Judul pada posting aslinya adalah: "Bertemu dengan Sekjen Gerindra, Jokowi Bahas soal Ekonomi dan Politik".
Pemberitaan itu membahas soal pertemuan Jokowi dengan Ahmad Muzani di kediamannya yang berada di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah pada 10 Desember 2024.
Menurut Muzani, pembicaraan yang berlangsung tertutup itu mencakup berbagai hal yang bersifat ringan. Kata dia, Jokowi memberikan masukan mengenai peluang pemerintahan ke depan.
Dalam pemberitaan di Kompas.com, tidak ada informasi yang menyebut pertemuan itu membahas mengenai syarat menjadi anggota Partai Gerindra.
Konten itu merupakan satire politik yang menggambarkan kondisi Jokowi yang saat ini tidak punya partai politik. Jokowi yang sebelumnya kader PDI Perjuangan telah dipecat oleh partai berlambang banteng tersebut.
Meskipun konten ini merupakan satire politik, bentuk lelucon, atau kreativitas netizen, tetapi informasinya tetap perlu diluruskan.
Kesimpulan
Gambar pemberitaan Kompas.com yang menyebut Jokowi bertemu Ahmad Muzani untuk membahas syarat menjadi anggota partai merupakan hasil penyuntingan atau editing.
Judul dalam gambar aslinya adalah: "Bertemu dengan Sekjen Gerindra, Jokowi Bahas soal Ekonomi dan Politik" yang tayang di posting Instagram Kompas.com pada 10 Desember 2024.
Posting Kompas.com itu kemudian diubah menjadi konten satire politik untuk menggambarkan kondisi Jokowi yang saat ini tidak punya partai politik.
Judul dalam gambar aslinya adalah: "Bertemu dengan Sekjen Gerindra, Jokowi Bahas soal Ekonomi dan Politik" yang tayang di posting Instagram Kompas.com pada 10 Desember 2024.
Posting Kompas.com itu kemudian diubah menjadi konten satire politik untuk menggambarkan kondisi Jokowi yang saat ini tidak punya partai politik.