KOMPAS.com - Beredar sebuah unggahan video di media sosial yang memuat narasi tentang asal-usul istilah "bahan bakar fosil".
Narasi itu mengeklaim, istilah bahan bakar fosil sengaja diciptakan untuk membuat kesan bahwa minyak bumi adalah sumber daya alam yang langka.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.
Video yang memuat narasi tentang asal-usul istilah bahan bakar fosil dibagikan oleh akun Facebook ini pada Rabu (29/1/2025).
Berikut narasi yang dibagikan:
MINYAK BUMI BERASAL DARI FOSIL ADALAH HOAX
PASOKAN MINYAK BUMI tidak akan pernah habis, dan menurut para ilmuan, tidak diragukan lagi bahwa minyak bumi dan gas terbentuk tanpa melibatkan fosil purbakala, apa lagi Dinosaurus yang keberadaannya tergolong fiksi ilmiah.
HIPOTESA minyak bumi berasal dari fosil makhluk hidup purba adalah kebohongan besar. Tujuannya sudah jelas, salah satunya adalah bisnis, membuat kelangkaan buatan agar harga bisa dikendalikan seenaknya.
ELITE GLOBAL telah memegang kendali bisnis minyak bumi ini. Tidak hanya itu mereka juga menguasai Media, Perbankan (World Bank), bahkan Institusi Pendidikan (UNESCO) dan mengatasnamakan sebagai "Badan Penengah Kedamaian Dunia" (United Nations) termasuk organisasi-organisasi dibawahnya.
Mereka pula-lah yang menciptakan Ilusi Dinosaurus dan mendesain dogma Bumi Bulat kepada kita semua hingga kini. Sehingga dari situlah mereka mendapat proyek bisnis trilunan dolar dengan ilusi satelit, space program, ISS dll.
DEPOPULASI manusia juga merupakan salah satu agenda dan target mereka. Saat harga minyak melewati daya beli negara-negara, maka akan ada pengelompokan negara yang diizinkan oleh Elite Global untuk mendapatkan pasokan minyak bumi.
Milyaran manusia akan dimusnahkan dengan cara yang keji dan fitnah. Akan di buat kekacauan, kepanikan, adu domba, saling bunuh sebagai akibat matinya perdagangan serta industri di negara masing-masing karena ilusi "Kelangkaan Minyak Bumi".
Video yang dibagikan memuat pernyataan Leroy Fletcher Prouty, seorang kolonel di Angkatan Udara Amerika Serikat (AS).
Prouty mengeklaim, istilah bahan bakar fosil diciptakan oleh pengusaha minyak JD Rockefeller, yang membayar sejumlah ilmuwan untuk mengusulkan istilah itu pada Konvensi Jenewa 1892.
(GFD-2025-25432) [HOAKS] Istilah Bahan Bakar Fosil Diciptakan oleh Rockefeller
Sumber:Tanggal publish: 01/02/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri, video tersebut merupakan potongan wawancara Prouty pada 1994.
Tim Cek Fakta Kompas.com menemukan artikel dari pemeriksa fakta Reuters, 24 September 2021, yang membantah klaim Prouty soal asal-usul istilah bahan bakar fosil.
John Howell, Profesor Geosains Virtual di School of Geosciences, Universitas Aberdeen, mengatakan kepada Reuters bahwa istilah ini tidak diciptakan oleh Rockefeller pada Konvensi Jenewa 1892, tetapi sudah diciptakan jauh lebih awal oleh ahli kimia Jerman, Caspar Neumann.
Istilah "bahan bakar fosil" dapat ditemukan dalam indeks terjemahan dari buku The Chemical Works of Caspar Neumann yang diterbitkan pada 1759.
Sementara itu, Profesor Madya di School of Earth Sciences, University College Dublin (UCD), Tom Manzocchi mengatakan, minyak bumi sebagian besar berasal dari fitoplankton, biomassa laut, dan ganggang yang terkubur jutaan tahun yang lalu.
"Dengan cara yang sama seperti dinosaurus mati, terkubur dan tulang-tulangnya terkadang berubah menjadi batu dan diawetkan sebagai fosil, demikian juga ganggang mati dan bahan tanaman terkadang diubah menjadi minyak dan gas ketika terkubur dengan tekanan dan suhu yang cukup selama waktu geologis (yaitu jutaan tahun)," kata Manzocchi.
Ketua Geosains Perminyakan di University of Manchester, Jonathan Redfern juga menjelaskan bahwa minyak tidak tercipta dengan cepat di bawah permukaan bumi.
“Butuh jutaan tahun untuk menghasilkan jutaan barel minyak yang kita bor di sebuah ladang minyak, jadi sebagian besar minyak dan gas yang kita bor sekarang dan ekstraksi terbentuk jutaan tahun yang lalu," kata Redfern.
"Ladang-ladang tersebut tidak dapat diisi ulang dalam masa hidup kita, atau bahkan dalam ribuan tahun, karena meskipun minyak dan gas selalu terbentuk dan dilepaskan di kedalaman sepanjang waktu, laju pembentukan dan pergerakan hidrokarbonnya (bergerak naik sebagai gelembung kecil gas atau tetesan minyak, di bawah daya apung) terlalu lambat," tuturnya.
Tim Cek Fakta Kompas.com menemukan artikel dari pemeriksa fakta Reuters, 24 September 2021, yang membantah klaim Prouty soal asal-usul istilah bahan bakar fosil.
John Howell, Profesor Geosains Virtual di School of Geosciences, Universitas Aberdeen, mengatakan kepada Reuters bahwa istilah ini tidak diciptakan oleh Rockefeller pada Konvensi Jenewa 1892, tetapi sudah diciptakan jauh lebih awal oleh ahli kimia Jerman, Caspar Neumann.
Istilah "bahan bakar fosil" dapat ditemukan dalam indeks terjemahan dari buku The Chemical Works of Caspar Neumann yang diterbitkan pada 1759.
Sementara itu, Profesor Madya di School of Earth Sciences, University College Dublin (UCD), Tom Manzocchi mengatakan, minyak bumi sebagian besar berasal dari fitoplankton, biomassa laut, dan ganggang yang terkubur jutaan tahun yang lalu.
"Dengan cara yang sama seperti dinosaurus mati, terkubur dan tulang-tulangnya terkadang berubah menjadi batu dan diawetkan sebagai fosil, demikian juga ganggang mati dan bahan tanaman terkadang diubah menjadi minyak dan gas ketika terkubur dengan tekanan dan suhu yang cukup selama waktu geologis (yaitu jutaan tahun)," kata Manzocchi.
Ketua Geosains Perminyakan di University of Manchester, Jonathan Redfern juga menjelaskan bahwa minyak tidak tercipta dengan cepat di bawah permukaan bumi.
“Butuh jutaan tahun untuk menghasilkan jutaan barel minyak yang kita bor di sebuah ladang minyak, jadi sebagian besar minyak dan gas yang kita bor sekarang dan ekstraksi terbentuk jutaan tahun yang lalu," kata Redfern.
"Ladang-ladang tersebut tidak dapat diisi ulang dalam masa hidup kita, atau bahkan dalam ribuan tahun, karena meskipun minyak dan gas selalu terbentuk dan dilepaskan di kedalaman sepanjang waktu, laju pembentukan dan pergerakan hidrokarbonnya (bergerak naik sebagai gelembung kecil gas atau tetesan minyak, di bawah daya apung) terlalu lambat," tuturnya.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, klaim bahwa istilah bahan bakar fosil diciptakan oleh Rockefeller pada Konvensi Jenewa 1892 adalah hoaks.
Istilah tersebut sudah ada sejak lama, dan dapat ditemukan dalam indeks terjemahan dari buku The Chemical Works of Caspar Neumann yang diterbitkan pada 1759.
Selain itu, minyak bumi memang merupakan sumber daya alam langka yang berasal dari fitoplankton, biomassa laut, dan ganggang yang terkubur jutaan tahun yang lalu.
Istilah tersebut sudah ada sejak lama, dan dapat ditemukan dalam indeks terjemahan dari buku The Chemical Works of Caspar Neumann yang diterbitkan pada 1759.
Selain itu, minyak bumi memang merupakan sumber daya alam langka yang berasal dari fitoplankton, biomassa laut, dan ganggang yang terkubur jutaan tahun yang lalu.
Rujukan
- https://www.facebook.com/watch/?v=1815584615908412
- https://rumble.com/v462nl5-l.-fletcher-prouty-oil-is-not-a-fossil-fuel-it-is-the-second-most-prevalent.html
- https://www.reuters.com/article/fact-check/the-term-fossil-fuel-was-not-coined-by-john-d-rockefeller-to-trick-people-int-idUSL1N2QQ1UK/#:~:text=False.,by%20German%20chemist%20Caspar%20Neumann.
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D