(GFD-2025-25440) [KLARIFIKASI] Video Mengheningkan Cipta atas Tragedi Christchurch, Selandia Baru Dinarasikan Keliru

Sumber:
Tanggal publish: 03/02/2025

Berita

KOMPAS.com - Sebuah unggahan video di media sosial diklaim menampilkan ribuan warga Selandia Baru sedang belajar agama Islam sebelum mengucapkan kalimat syahadat.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi dalam video keliru dan perlu diluruskan.

Video yang diklaim menampilkan ribuan warga Selandia Baru sedang belajar agama Islam muncul di media sosial, salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, dan ini.

Akun tersebut membagikan video sejumlah orang sedang berkumpul di sebuah lapangan terbuka.

Berikut keterangan teks yang disampaikan:

KETIKA RIBUAN WARGA NEW ZEALAND BERBONDONG-BONDONG MENGUCAPKAN SYAHADATMadyaa'Allaah ???? ribuan warga Selandia Baru / New Zealand, belajar Islam sebelum mengucap Syahadat

Hasil Cek Fakta

Berdasarkan penelusuran yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com video identik dengan unggahan di kanal YouTube ini, yang diunggah pada 2019.

Dalam keterangannya, video itu menampilkan shalat Jumat di Selandia baru yang dihadiri warga non-muslim.

Tim Cek Fakta Kompas.com, mengecek pemberitaan soal sejumlah warga non-muslim yang menghadiri shalat Jumat di Selandia Baru pada 2019. Hasilnya, ditemukan pemberitaan di laman Aljazeera ini.

Dalam pemberitaan disebutkan bahwa warga Selandia Baru berkumpul di dekat Masjid Al Noor Kota Christchurch.

Mereka mengheningkan cipta setelah 50 orang terbunuh dalam serangan di Masjid Al Noor dan Linwood Islamic Centre pada Maret 2019. Peristiwa itu juga dikenal dengan sebutan Tragedi Christchurch.

Prosesi mengheningkan cipta dilakukan selama dua menit setelah azan salat Jumat. 

Penduduk non-muslim turut hadir untuk berduka cita. Mereka berada di belakang warga muslim yang melaksanakan shalat Jumat. 

Kesimpulan

Video yang diklaim menampilkan ribuan warga Selandia Baru sedang belajar agama Islam sebelum mengucapkan syahadat merupakan informasi keliru yang perlu diluruskan.

Faktanya, video itu menampilkan momen ketika warga Selandia Baru mengheningkan cipta setelah insiden penembakan di Masjid Al Noor dan Linwood Islamic Centre, Christchurch, pada 15 Maret 2019.

Rujukan