(GFD-2025-26588) [HOAKS] Khofifah Tawarkan Motor Murah di TikTok

Sumber:
Tanggal publish: 16/04/2025

Berita

KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dinarasikan menawarkan motor murah seharga Rp 500.000 melalui platform media sosial TikTok.

Melalui sebuah video berdurasi 28 detik, Khofifah menawarkan motor murah khusus bagi warga Jawa Timur.

Namun, setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu hoaks.

Video Khofifah menawarkan motor murah seharga Rp 500 ribu disebarkan oleh akun TikTok dengan nama Khofifah indar parawansaa.

Tautan video itu lantas disebarkan di platform media sosial lainnya, seperti Facebook ini.

Berikut perkataan Khofifah dalam video:

Assalamualaikum pemberitahuan bagi seluruh warga Jawa Timur.

Saya selaku Gubernur Jawa Timur, siapa saja yang belum mempunyai motor atau ingin motor baru silakan untuk pesan motor murahnya, harganya cuma Rp 500.000.

Ini amanah dari saya, pesan sekarang juga. Tidak bisa COD ya. Pengiriman bisa hari ini, surat-surat lengkap, bisa atas nama sendiri. Hanya untuk warga Jawa Timur ya.

Hasil Cek Fakta

Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek keaslian video yang beredar menggunakan Deepware, tools pendeteksi konten deepfake.

Tools tersebut dapat membantu memindai video yang memiliki indikasi palsu.

Hasilnya, video Khofifah membagikan motor gratis terdeteksi sebagai deepfake.

Deepware Tangkapan layar Deepware menunjukkan video Khofifah menawarkan motor murah seharga Rp 500 ribu terdeteksi sebagai deepfake.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Provinsi Jatim Sherlita Ratna Dewi Agustin juga memastikan narasi mengenai pembagian motor itu hoaks.

Video yang beredar, menurut Sherlita, dibuat dengan akal imitasi atau artificial intelligence (AI).

"Video beredar pertama melalui Tik Tok dan kami pastikan hoaks. Video diedit sedemikian rupa dengan teknologi AI," kata Sherlita pada Selasa (15/4/2025) seperti diwartakan Kompas.com.

Kesimpulan

Video Khofifah menawarkan motor murah seharga Rp 500 ribu merupakan hoaks. Adapun video tersebut merupakan konten deepfake yang dibuat dengan AI.

Waspada, jangan menuruti permintaan yang disampaikan dalam media sosial itu. Konten diindikasi sebagai modus penipuan.

Rujukan