(GFD-2019-3165) [BERITA] Klarifikasi Terkait Isu Bank Artos Diakuisisi Gojek Menjadi Bank Gojek
Sumber:Tanggal publish: 15/10/2019
Berita
Isu mengenai Gojek akan mengakuisisi Bank Artos menyeruak ke publik. Berdasarkan isu yang telah muncul itu dikatakan bahwa nantinya Bank Artos akan menjadi Bank Gojek atau Gobank.
Hasil Cek Fakta
Menanggapi hal tersebut, pihak Bank Artos memberikan klarifikasinya. Plt Direktur Utama dan Sekretaris Perusahaan Bank Artos Deddy Triyana, informasi mengenai Gojek dan Bank Artos bukan berasal dari perseroan. Dia juga menyebut hingga kini Bank Artos tak pernah berbicara perihal rencana akuisisi Gojek.
“Sehubungan dengan maraknya informasi yang mengaitkan Bank Artos dengan Gojek dan menjadikan Bank Artos sebagai Bank Gojek, ditegaskan oleh direksi perseroan bahwa informasi tersebut bukan berasal dari perseroan, dan sampai saat ini perseroan tidak pernah melakukan pembicaraan terkait rencana tersebut,” ujar Deddy.
Deddy juga mengatakan bahwa perseroan belum pernah melakukan komunikasi terkait isu akan menjadi GoBank. Dia juga menegaskan Bank Artos juga belum pernah berkomunikasi dengan ekosistem manapun, termasuk Gojek.
"Sampai saat ini perseroan tidak melakukan pembicaraan terkait rencana tersebut," ujar Deddy.
Ia pun menyampaikan, Bank Artos tidak pernah melakukan diskusi dengan pihak manapu terkait hal tersebut. Akan tetapi, perseroan tak membantah bila saat ini tengah dalam proses Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau right issue.
Dimana, rencana itu sesuai dengan pengumuman ringkasan rancangan Pengambilalihan yang telah diumumkan oleh Perseroan pada tanggal 22 Agustus 2019 lalu, serta perubahan dan pernyataan kembali atas ringkasan rancangan Pengambilalihan tersebut.
Pada tanggal 26 September 2019 , PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia (MEI) dan Wealth Track Technology Limited (WTT) bermaksud untuk mengambilalih saham yang mewakili tidak kurang dari 51 persen, yang terdiri dari 37,65 persen akan diambilalih oleh MEI dan 13,35 persen akan diambilalih oleh WTT, yang seluruhnya merupakan bagian dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan.
“Transaksi pengambilalihan tersebut dilakukan dengan cara pembelian saham dari pemegang saham mayoritas Perseroan saat ini,” ujarnya.
Lebih jauh, kata dia, keinginan pihak MEI dan WTT untuk melakukan akuisisi atas saham Perseroan adalah dalam rangka mewujudkan struktur perbankan Indonesia yang sehat, kuat dan berdaya saing, sehingga diperlukan langkah-langkah konsolidasi dan inovasi perbankan.
Dalam rangka mewujudkan hal tersebut, MEI dan WTT memiliki komitmen untuk mengembangkan Bank Artos menjadi sebuah bank yang akan melayani segmen menengah dan bawah dalam piramida pasar dengan menggunakan platform digital dan menjadikan Bank Artos sebagai bank yang lebih kuat dan mempunyai daya saing agar dapat menjadi bank dengan skala nasional.
“Dari sisi Perseroan sendiri kami memandang positif dan melihat komitmen yang tinggi dari pihak MEI dan WTT untuk secara aktif berpartisipasi dan memberikan kontribusi dalam pembangungan ekonomi jangka panjang di Indonesia, khususnya di bidang perbankan,” jelasnya.
Setelah dilakukannya akuisisi atau pengambilalihan, pihaknya optimis akan terjadi penguatan struktur permodalan serta peningkatan kualitas sumber daya manajemen Bank Artos sebagai hasil dari transfer knowledge manajemen dari MEI dan WTT yang beranggotakan para profesional dan memiliki pengalaman berstandar nasional di bidang perbankan kepada manajemen.
Pihaknya juga optimis, pelaksanaan Rencana Transaksi Akuisisi akan meningkatkan kekuatan dan kemampuan Bank Artos dalam menghadapi tantangan perkembangan dan dinamika sektor perbankan Indonesia yang berjalan dengan cepat dan juga untuk menghadapi tingkat kompetisi yang tinggi di sektor perbankan di Indonesia.
“Setelah dilaksanakannya Rencana Transaksi Akuisisi, Perseroan merencanakan penambahan modal,” imbuhnya.
Melalui hak memesan efek terlebih dahulu (Rencana PMHMETD), dimana Bank Artos akan mendapat tambahan dana yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pengembangan usaha dan produk, investasi infrastruktur di bidang teknologi informasi dan sumber daya manusia serta perbaikan struktur permodalan dan tingkat kesehatan Bank Artos.
Perseroan berencana untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT), yang akan terdiri dari pemberian hak untuk pembelian efek bersifat ekuitas dalam jumlah sebanyak-banyaknya 15.000.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham.
“Sehubungan dengan maraknya informasi yang mengaitkan Bank Artos dengan Gojek dan menjadikan Bank Artos sebagai Bank Gojek, ditegaskan oleh direksi perseroan bahwa informasi tersebut bukan berasal dari perseroan, dan sampai saat ini perseroan tidak pernah melakukan pembicaraan terkait rencana tersebut,” ujar Deddy.
Deddy juga mengatakan bahwa perseroan belum pernah melakukan komunikasi terkait isu akan menjadi GoBank. Dia juga menegaskan Bank Artos juga belum pernah berkomunikasi dengan ekosistem manapun, termasuk Gojek.
"Sampai saat ini perseroan tidak melakukan pembicaraan terkait rencana tersebut," ujar Deddy.
Ia pun menyampaikan, Bank Artos tidak pernah melakukan diskusi dengan pihak manapu terkait hal tersebut. Akan tetapi, perseroan tak membantah bila saat ini tengah dalam proses Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau right issue.
Dimana, rencana itu sesuai dengan pengumuman ringkasan rancangan Pengambilalihan yang telah diumumkan oleh Perseroan pada tanggal 22 Agustus 2019 lalu, serta perubahan dan pernyataan kembali atas ringkasan rancangan Pengambilalihan tersebut.
Pada tanggal 26 September 2019 , PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia (MEI) dan Wealth Track Technology Limited (WTT) bermaksud untuk mengambilalih saham yang mewakili tidak kurang dari 51 persen, yang terdiri dari 37,65 persen akan diambilalih oleh MEI dan 13,35 persen akan diambilalih oleh WTT, yang seluruhnya merupakan bagian dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan.
“Transaksi pengambilalihan tersebut dilakukan dengan cara pembelian saham dari pemegang saham mayoritas Perseroan saat ini,” ujarnya.
Lebih jauh, kata dia, keinginan pihak MEI dan WTT untuk melakukan akuisisi atas saham Perseroan adalah dalam rangka mewujudkan struktur perbankan Indonesia yang sehat, kuat dan berdaya saing, sehingga diperlukan langkah-langkah konsolidasi dan inovasi perbankan.
Dalam rangka mewujudkan hal tersebut, MEI dan WTT memiliki komitmen untuk mengembangkan Bank Artos menjadi sebuah bank yang akan melayani segmen menengah dan bawah dalam piramida pasar dengan menggunakan platform digital dan menjadikan Bank Artos sebagai bank yang lebih kuat dan mempunyai daya saing agar dapat menjadi bank dengan skala nasional.
“Dari sisi Perseroan sendiri kami memandang positif dan melihat komitmen yang tinggi dari pihak MEI dan WTT untuk secara aktif berpartisipasi dan memberikan kontribusi dalam pembangungan ekonomi jangka panjang di Indonesia, khususnya di bidang perbankan,” jelasnya.
Setelah dilakukannya akuisisi atau pengambilalihan, pihaknya optimis akan terjadi penguatan struktur permodalan serta peningkatan kualitas sumber daya manajemen Bank Artos sebagai hasil dari transfer knowledge manajemen dari MEI dan WTT yang beranggotakan para profesional dan memiliki pengalaman berstandar nasional di bidang perbankan kepada manajemen.
Pihaknya juga optimis, pelaksanaan Rencana Transaksi Akuisisi akan meningkatkan kekuatan dan kemampuan Bank Artos dalam menghadapi tantangan perkembangan dan dinamika sektor perbankan Indonesia yang berjalan dengan cepat dan juga untuk menghadapi tingkat kompetisi yang tinggi di sektor perbankan di Indonesia.
“Setelah dilaksanakannya Rencana Transaksi Akuisisi, Perseroan merencanakan penambahan modal,” imbuhnya.
Melalui hak memesan efek terlebih dahulu (Rencana PMHMETD), dimana Bank Artos akan mendapat tambahan dana yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pengembangan usaha dan produk, investasi infrastruktur di bidang teknologi informasi dan sumber daya manusia serta perbaikan struktur permodalan dan tingkat kesehatan Bank Artos.
Perseroan berencana untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT), yang akan terdiri dari pemberian hak untuk pembelian efek bersifat ekuitas dalam jumlah sebanyak-banyaknya 15.000.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham.
Rujukan
- https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/1001059823559886/
- https://turnbackhoax.id/2019/10/15/berita-klarifikasi-terkait-isu-bank-artos-diakuisisi-gojek-menjadi-bank-gojek/
- https://www.cnbcindonesia.com/market/20191014141526-17-106809/dikabarkan-jadi-gojek-bank-ini-klarifikasi-bank-artos
- https://www.wartaekonomi.co.id/read251553/bank-ini-bantah-akan-dicaplok-go-jek.html
- https://katadata.co.id/berita/2019/10/04/dikabarkan-jadi-bank-go-jek-ini-tanggapan-bank-artos
- https://finansial.bisnis.com/read/20191014/90/1158946/bank-artos-menepis-kabar-kongsi-dengan-gojek