(GFD-2019-3444) Mendikbud: Gelar Tak Menjamin Kompetensi
Sumber: Media OnlineTanggal publish: 19/12/2019
Berita
"Pernyataan menteri pendidikan : gelar tidak menjamin kompetensi"
Hasil Cek Fakta
Depok, Beritasatu.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim mengatakan, saat ini seharusnya dunia pendidikan memasuki pradigama baru dimana pemerintah memberikan kebebasan, kepercayaan dan otonomi kepada institusi-institusi pendidikan.
Nadiem menegaskan, pemerintah menargetkan agar para mahasiswa yang lulus bisa bertindak, mencapai kesuksesan dan berkarakter.
"Saat ini, Indonesia sedang memasuki era di mana gelar tidak menjamin kompetensi. Kita memasuki era di mana kelulusan tidak menjamin kesiapan berkarya, akreditasi tidak menjamin mutu, kita memasuki era dimana masuk kelas tidak menjamin belajar," kata Nadiem saat memberikan sambutan di acara serah terima Rektor Universitas Indonesia di Depok, Rabu (4/12/2019).
Menurut Nadiem, kondisi di era ini harus segera disadari dan akui. Permasalahan ini menjadi tantangan untuk mengubah sistem pendidikan dalam lima tahun ke depan.
"Lima tahun ke depan prioritas nomor satu adalah, ada satu mahasiswa yang keluar dia bisa apa? Sukses apa? Dan karakter seperti apa?" ujar Nadiem.
"Kalau tidak bisa bicara terbuka mengenai isu-isu ini dan tidak bisa meningkatkan kualitas di dalam pembelajaran perguruan tinggi maupun di sekolah-sekolah, ini tentunya akan menjadi tantangan tersendiri," tutur Nadiem.
Nadiem menegaskan, pemerintah menargetkan agar para mahasiswa yang lulus bisa bertindak, mencapai kesuksesan dan berkarakter.
"Saat ini, Indonesia sedang memasuki era di mana gelar tidak menjamin kompetensi. Kita memasuki era di mana kelulusan tidak menjamin kesiapan berkarya, akreditasi tidak menjamin mutu, kita memasuki era dimana masuk kelas tidak menjamin belajar," kata Nadiem saat memberikan sambutan di acara serah terima Rektor Universitas Indonesia di Depok, Rabu (4/12/2019).
Menurut Nadiem, kondisi di era ini harus segera disadari dan akui. Permasalahan ini menjadi tantangan untuk mengubah sistem pendidikan dalam lima tahun ke depan.
"Lima tahun ke depan prioritas nomor satu adalah, ada satu mahasiswa yang keluar dia bisa apa? Sukses apa? Dan karakter seperti apa?" ujar Nadiem.
"Kalau tidak bisa bicara terbuka mengenai isu-isu ini dan tidak bisa meningkatkan kualitas di dalam pembelajaran perguruan tinggi maupun di sekolah-sekolah, ini tentunya akan menjadi tantangan tersendiri," tutur Nadiem.