"Daerah mana saja yang terkena virus corona"
Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy buru-buru menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi, di Istana Kepresidenan pukul 09.50 WIB. Selama lebih dari satu jam ketiganya berada di dalam ruang kerja Jokowi di Istana Merdeka.
Hingga sekitar pukul 11.00 WIB, Jokowi, Terawan, dan Muhadjir keluar ruangan menuju veranda Istana Merdeka. Dengan wajah tenang dan tutur berhati-hati, Jokowi mulai mengumumkan ke publik bahwa ada dua orang WNI yang terinfeksi virus corona atau Covid-19.
(GFD-2020-3634) Virus Corona Positif Ada di Indonesia, Bagaimana Minimalisir Penyebarannya?
Sumber: Media OnlineTanggal publish: 06/03/2020
Berita
Hasil Cek Fakta
Jokowi mengatakan, pemerintah sudah berupaya maksimal mencegah virus mematikan itu masuk ke Indonesia. Meski demikian, kata dia, masih ada kekurangan sebab alat cek kondisi tubuh kadang tak akurat.
"Thermal scanner kadang-kadang keakuratannya juga tidak bisa dijamin 100 persen," kata Jokowi.
Jokowi menuturkan, kasus masuknya virus corona ke Tanah Air itu terungkap setelah ada laporan warga negara Jepang dinyatakan positif terinfeksi virus corona usai berkunjung ke Indonesia. Pemerintah kemudian menelusuri siapa saja yang kontak dengan WN Jepang tersebut.
"Begitu ada informasi bahwa orang Jepang yang ke Indonesia kemudian tinggal di Malaysia dan dicek di sana positif corona, tim dari Indonesia langsung telusuri. Orang Jepang ke Indonesia bertamu ke siapa, bertemu siapa ditelusuri dan ketemu. : ibu 64 tahun dan putrinya 31 tahun," tutur Jokowi.
Warga Negara Jepang yang menularkan virus corona ke Indonesia ini tercatat sebagai 'pasien ke-24' positif virus corona di Malaysia.
Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Malaysia, Datuk Dr Noor Hisham Abdullah menyebut, pasien tersebut adalah seorang perempuan berusia 41 tahun, warga negara Jepang yang bekerja di Negeri Jiran.
Ia mengalami demam dan berobat pada 17 Februari 2020. Perempuan itu kemudian dirawat di sebuah rumah sakit swasta. Di sana lah tes Covid-19 dilakukan. Hasilnya terkonfirmasi positif virus corona pada 27 Februari 2020.
"Pasien saat ini dirawat di bangsal isolasi di Rumah Sakit Kuala Lumpur," kata Noor Hisham Abdullah seperti dikutip dari situs The Star.
Hasil penelusuran menyebut, pasien tersebut memiliki riwayat perjalanan ke Jepang pada Januari 2020. Juga ke Indonesia pada awal Februari 2020.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan kedua orang Indonesia yang tertular tersebut telah dirawat intensif di Rumah Sakit Infeksi Sulianti Saroso atau RSPI Prof Dr Sulianti Saroso, Jakarta Utara. Keduanya menjadi kasus pertama infeksi Covid-19 di Indonesia.
Terawan menjelaskan, ibu dan anak itu dirawat di ruang isolasi khusus dan tidak melakukan kontak dengan pasien lainnya.
Menurutnya, kondisi ibu berusia 64 tahun dan putrinya 31 tahun saat ini sudah mulai membaik.
"Batuk, pilek, tadinya agak sesak. Tapi sekarang kondisinya sudah mulai membaik, cuma tinggal batuk aja," jelas Terawan.
Terawan mengatakan, keduanya bertempat tinggal di wilayah dekat Depok.
"(Dua orang itu) di rumahnya, daerah dekat Depok," ujar Menkes Terawan, Senin (2/3/2020).
Terawan mengaku prosedur untuk penanganan orang terduga kena virus corona sudah dilakukan.
"Kita sudah cek, kita bawa. Sudah melakukan isolasi rumah. Sesuai prosedur kita lakukan, menjaga rumahnya," kata Terawan.
Berawal dari Acara Dansa
Terawan mengungkapkan, bahwa dua orang di Indonesia yang terkonfirmasi positif virus Corona COVID-19 pertama kali berkontak dengan warga negara Jepang yang berasal dari Malaysia dalam sebuah pesta dansa pada 14 Februari lalu.
"Kenanya karena dia guru dansa, ya dia berdansa dengan teman dekatnya itu dan kemudian tanggal 14 Februari, kalau tidak salah. Dua hari kemudian, dia merasa batuk-batuk, tidak enak, sehingga rawat jalan ke rumah sakit," kata Terawan di Rumah Sakit Pusat Infeksi Sulianti Saroso, Jakarta, pada Senin (2/3/2020).
Terawan mengatakan, tanggal 26 Februari, pasien yang belum sembuh akhirnya meminta untuk dirawat karena gejala batuk, sesak napas, dan sedikit demam.
"Dirawat tanggal 28 (Februari), ditelepon sama teman dansanya itu, teman dekatnya itu. Bahwa dia orang Jepangnya tadi dirawat dengan corona positif," kata Terawan.
Namun, sebelum positif dinyatakan virus corona, Terawan mengatakan bahwa pasien tersebut sudah dirawat sebagai Orang Dalam Pengawasan (ODP) dan menjadi pasien dalam pemantauan.
"Sehingga teman-teman dokter yang berada di rumah sakit itu dia sudah menyiapkan diri dengan segala peralatannya begitu dianggap sebagai pasien dalam pemantauan," kata mantan Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto itu.
Begitu mendapatkan informasi tersebut, dua pasien yang merupakan ibu dan putrinya itu dipindahkan ke RSPI Sulianti Saroso dan mendapatkan pemeriksaan pada 1 Maret untuk kemudian dinyatakan positif Covid-19.
"Hasilnya tadi pagi saya diberitahu. Maka tracking sudah jalan, ketika dia ODP, tracking itu sudah dilakukan sehingga si cewek ini bersama ibunya yang usianya 64 tahun, kita cek di sini," kata Terawan.
Lebih lanjut, Terawan mengatakan bahwa kedua pasien sudah berada dalam kondisi yang lebih baik.
Sementara, keluarga dari dua pasien asal Depok, Jawa Barat yang terjangkit virus corona ini sudah dipisahkan dengan anggota keluarganya yang positif corona. Upaya ini untuk memastikan, agar mereka tidak terpapar virus corona.
"Sudah dipantau juga keluarganya. Ada empat anggota keluarga," ujar Terawan.
Wali Kota Depok, Jawa Barat, Muhammad Idris Abdul Somad mengatakan, ada sekitar 50 orang lebih yang berinteraksi dengan dua pasien positif virus corona. Sebab itu, pihaknya tengah mencari keberadaan mereka.
"Penegasan, yang positif dua corona, yang terindikasi di atas 50 orang. Yang di atas 50 orang ini yang kontak langsung dengan korban," tutur Idris di Balai Kota Depok, Jawa Barat, Senin (2/3/2020).
Menurut Idris, 50 orang tersebut mencakup petugas medis Rumah Sakit Mitra Keluarga Depok dan pasien di rumah sakit tersebut. Sebab, dua korban virus corona sempat memeriksakan kesehatannya di sana.
"Memang ada beberapa pasien yang mengeluh flu di rumah sakit, tapi belum terbukti," katanya.
Kini Pemkot Depok mengawasi setiap keluhan dan laporan yang masuk ke setiap lembaga medis, termasuk puskesmas dan rumah sakit. Idris berharap setiap lapisan masyarakat dapat sigap memberikan informasi terkait virus corona di lingkungannya.
"Tetangga sekitarnya kami masih cari informasi yang lain ya," Idris menandaskan.
Idris juga mengatakan, bahwa 70 lebih petugas medis dari Rumah Sakit Mitra Keluarga Depok mendapat perhatian khusus terkait virus corona.
"Tujuh puluh itu bukan berarti positif, tapi yang berinteraksi dengan pasien. Itu dirumahkan dan sedang kita pantau," tutur Idris.
Menurut Idris, puluhan orang itu diminta agar membatasi diri untuk keluar rumah. Mereka juga diharapkan dapat menahan diri dalam berinteraksi yang menimbulkan kontak fisik.
"Tenaga medis yang berinteraksi, dikhawatirkan, karena mereka berinteraksi. Itu dihitung semua," jelas dia.
32 Orang Suspect Corona di Jakarta
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menyebut ada 32 orang yang dipantau di rumah sakit karena suspect virus corona. Sepuluh orang di antaranya menjalani perawatan.
"Mulai Januari, sampai Februari kemarin 115 (pemantauan) kemudian yang diawasi adalah 32. Dari jumlah itu enggak semuanya dirawat, tentu dari pengawasan 32 itu kan akumulasi, begitu sehat ya selesai pulang. Tinggal 9 atau 10 orang yang sedang dalam perawatan," kata dia di Balai Kota, Jakarta, Senin (2/3/2020).
Dia menambahkan, 10 orang yang diawasi terkait virus corona harus melewati beberapa prosedur yang dilakukan pihak kesehatan. Sehingga, masih harus ditempatkan di rumah sakit.
"SOP nya kan belum selesai. pemeriksaannya kan tetap. Kan, ada termasuk pengobatan dari sindromatisnya. Gejalanya apa. Yang dirawat itu biasanya ada masalah dengan saluran pernapasan bagian bawah," terang Widyastuti.
Dia melanjutkan, ada tiga rumah sakit di DKI Jakarta yang menjadi rujukan untuk penanganan corona. Paling besar dilakukan perawatan di RSPI Sulianti Saroso.
"Di rumah sakit rujukan yang ada di DKI Jakarta, kan ada tiga: RSPI Suroso, RSPAD Gatot Soebroto, RS Persahabatan, sebagian besar dirawat di RSPI Suroso," katanya.
Untuk mengatasi penyebaran virus corona ini, Jokowi mengatakan sudah melakukan beberapa persiapan, yaitu dengan menyiapkan 100 rumah sakit untuk menangani pasien yang terindikasi terserang virus corona.
"Kita telah menyiapkan 100 rumah sakit rujukan dengan fasilitas ruang isolasi untuk pasien dengan gejala penyakit di paru-paru dan saluran pernapasan lain," kata Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, ruang isolasi tersebut tersebar di berbagai rumah sakit baik di
"Thermal scanner kadang-kadang keakuratannya juga tidak bisa dijamin 100 persen," kata Jokowi.
Jokowi menuturkan, kasus masuknya virus corona ke Tanah Air itu terungkap setelah ada laporan warga negara Jepang dinyatakan positif terinfeksi virus corona usai berkunjung ke Indonesia. Pemerintah kemudian menelusuri siapa saja yang kontak dengan WN Jepang tersebut.
"Begitu ada informasi bahwa orang Jepang yang ke Indonesia kemudian tinggal di Malaysia dan dicek di sana positif corona, tim dari Indonesia langsung telusuri. Orang Jepang ke Indonesia bertamu ke siapa, bertemu siapa ditelusuri dan ketemu. : ibu 64 tahun dan putrinya 31 tahun," tutur Jokowi.
Warga Negara Jepang yang menularkan virus corona ke Indonesia ini tercatat sebagai 'pasien ke-24' positif virus corona di Malaysia.
Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Malaysia, Datuk Dr Noor Hisham Abdullah menyebut, pasien tersebut adalah seorang perempuan berusia 41 tahun, warga negara Jepang yang bekerja di Negeri Jiran.
Ia mengalami demam dan berobat pada 17 Februari 2020. Perempuan itu kemudian dirawat di sebuah rumah sakit swasta. Di sana lah tes Covid-19 dilakukan. Hasilnya terkonfirmasi positif virus corona pada 27 Februari 2020.
"Pasien saat ini dirawat di bangsal isolasi di Rumah Sakit Kuala Lumpur," kata Noor Hisham Abdullah seperti dikutip dari situs The Star.
Hasil penelusuran menyebut, pasien tersebut memiliki riwayat perjalanan ke Jepang pada Januari 2020. Juga ke Indonesia pada awal Februari 2020.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan kedua orang Indonesia yang tertular tersebut telah dirawat intensif di Rumah Sakit Infeksi Sulianti Saroso atau RSPI Prof Dr Sulianti Saroso, Jakarta Utara. Keduanya menjadi kasus pertama infeksi Covid-19 di Indonesia.
Terawan menjelaskan, ibu dan anak itu dirawat di ruang isolasi khusus dan tidak melakukan kontak dengan pasien lainnya.
Menurutnya, kondisi ibu berusia 64 tahun dan putrinya 31 tahun saat ini sudah mulai membaik.
"Batuk, pilek, tadinya agak sesak. Tapi sekarang kondisinya sudah mulai membaik, cuma tinggal batuk aja," jelas Terawan.
Terawan mengatakan, keduanya bertempat tinggal di wilayah dekat Depok.
"(Dua orang itu) di rumahnya, daerah dekat Depok," ujar Menkes Terawan, Senin (2/3/2020).
Terawan mengaku prosedur untuk penanganan orang terduga kena virus corona sudah dilakukan.
"Kita sudah cek, kita bawa. Sudah melakukan isolasi rumah. Sesuai prosedur kita lakukan, menjaga rumahnya," kata Terawan.
Berawal dari Acara Dansa
Terawan mengungkapkan, bahwa dua orang di Indonesia yang terkonfirmasi positif virus Corona COVID-19 pertama kali berkontak dengan warga negara Jepang yang berasal dari Malaysia dalam sebuah pesta dansa pada 14 Februari lalu.
"Kenanya karena dia guru dansa, ya dia berdansa dengan teman dekatnya itu dan kemudian tanggal 14 Februari, kalau tidak salah. Dua hari kemudian, dia merasa batuk-batuk, tidak enak, sehingga rawat jalan ke rumah sakit," kata Terawan di Rumah Sakit Pusat Infeksi Sulianti Saroso, Jakarta, pada Senin (2/3/2020).
Terawan mengatakan, tanggal 26 Februari, pasien yang belum sembuh akhirnya meminta untuk dirawat karena gejala batuk, sesak napas, dan sedikit demam.
"Dirawat tanggal 28 (Februari), ditelepon sama teman dansanya itu, teman dekatnya itu. Bahwa dia orang Jepangnya tadi dirawat dengan corona positif," kata Terawan.
Namun, sebelum positif dinyatakan virus corona, Terawan mengatakan bahwa pasien tersebut sudah dirawat sebagai Orang Dalam Pengawasan (ODP) dan menjadi pasien dalam pemantauan.
"Sehingga teman-teman dokter yang berada di rumah sakit itu dia sudah menyiapkan diri dengan segala peralatannya begitu dianggap sebagai pasien dalam pemantauan," kata mantan Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto itu.
Begitu mendapatkan informasi tersebut, dua pasien yang merupakan ibu dan putrinya itu dipindahkan ke RSPI Sulianti Saroso dan mendapatkan pemeriksaan pada 1 Maret untuk kemudian dinyatakan positif Covid-19.
"Hasilnya tadi pagi saya diberitahu. Maka tracking sudah jalan, ketika dia ODP, tracking itu sudah dilakukan sehingga si cewek ini bersama ibunya yang usianya 64 tahun, kita cek di sini," kata Terawan.
Lebih lanjut, Terawan mengatakan bahwa kedua pasien sudah berada dalam kondisi yang lebih baik.
Sementara, keluarga dari dua pasien asal Depok, Jawa Barat yang terjangkit virus corona ini sudah dipisahkan dengan anggota keluarganya yang positif corona. Upaya ini untuk memastikan, agar mereka tidak terpapar virus corona.
"Sudah dipantau juga keluarganya. Ada empat anggota keluarga," ujar Terawan.
Wali Kota Depok, Jawa Barat, Muhammad Idris Abdul Somad mengatakan, ada sekitar 50 orang lebih yang berinteraksi dengan dua pasien positif virus corona. Sebab itu, pihaknya tengah mencari keberadaan mereka.
"Penegasan, yang positif dua corona, yang terindikasi di atas 50 orang. Yang di atas 50 orang ini yang kontak langsung dengan korban," tutur Idris di Balai Kota Depok, Jawa Barat, Senin (2/3/2020).
Menurut Idris, 50 orang tersebut mencakup petugas medis Rumah Sakit Mitra Keluarga Depok dan pasien di rumah sakit tersebut. Sebab, dua korban virus corona sempat memeriksakan kesehatannya di sana.
"Memang ada beberapa pasien yang mengeluh flu di rumah sakit, tapi belum terbukti," katanya.
Kini Pemkot Depok mengawasi setiap keluhan dan laporan yang masuk ke setiap lembaga medis, termasuk puskesmas dan rumah sakit. Idris berharap setiap lapisan masyarakat dapat sigap memberikan informasi terkait virus corona di lingkungannya.
"Tetangga sekitarnya kami masih cari informasi yang lain ya," Idris menandaskan.
Idris juga mengatakan, bahwa 70 lebih petugas medis dari Rumah Sakit Mitra Keluarga Depok mendapat perhatian khusus terkait virus corona.
"Tujuh puluh itu bukan berarti positif, tapi yang berinteraksi dengan pasien. Itu dirumahkan dan sedang kita pantau," tutur Idris.
Menurut Idris, puluhan orang itu diminta agar membatasi diri untuk keluar rumah. Mereka juga diharapkan dapat menahan diri dalam berinteraksi yang menimbulkan kontak fisik.
"Tenaga medis yang berinteraksi, dikhawatirkan, karena mereka berinteraksi. Itu dihitung semua," jelas dia.
32 Orang Suspect Corona di Jakarta
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menyebut ada 32 orang yang dipantau di rumah sakit karena suspect virus corona. Sepuluh orang di antaranya menjalani perawatan.
"Mulai Januari, sampai Februari kemarin 115 (pemantauan) kemudian yang diawasi adalah 32. Dari jumlah itu enggak semuanya dirawat, tentu dari pengawasan 32 itu kan akumulasi, begitu sehat ya selesai pulang. Tinggal 9 atau 10 orang yang sedang dalam perawatan," kata dia di Balai Kota, Jakarta, Senin (2/3/2020).
Dia menambahkan, 10 orang yang diawasi terkait virus corona harus melewati beberapa prosedur yang dilakukan pihak kesehatan. Sehingga, masih harus ditempatkan di rumah sakit.
"SOP nya kan belum selesai. pemeriksaannya kan tetap. Kan, ada termasuk pengobatan dari sindromatisnya. Gejalanya apa. Yang dirawat itu biasanya ada masalah dengan saluran pernapasan bagian bawah," terang Widyastuti.
Dia melanjutkan, ada tiga rumah sakit di DKI Jakarta yang menjadi rujukan untuk penanganan corona. Paling besar dilakukan perawatan di RSPI Sulianti Saroso.
"Di rumah sakit rujukan yang ada di DKI Jakarta, kan ada tiga: RSPI Suroso, RSPAD Gatot Soebroto, RS Persahabatan, sebagian besar dirawat di RSPI Suroso," katanya.
Untuk mengatasi penyebaran virus corona ini, Jokowi mengatakan sudah melakukan beberapa persiapan, yaitu dengan menyiapkan 100 rumah sakit untuk menangani pasien yang terindikasi terserang virus corona.
"Kita telah menyiapkan 100 rumah sakit rujukan dengan fasilitas ruang isolasi untuk pasien dengan gejala penyakit di paru-paru dan saluran pernapasan lain," kata Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, ruang isolasi tersebut tersebar di berbagai rumah sakit baik di