Istri sby
Istri kedua sby
Sby 2 kali menikah
(GFD-2021-7174) [Cek Fakta] Beredar Video dengan Narasi SBY Menikah Dua Kali? Ini Faktanya
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 02/07/2021
Berita
Hasil Cek Fakta
Dari penelusuran kami, klaim bahwa SBY menikah dua kali, tidak berdasar. SBY telah membantah isu ini. Setidaknya isu ini sudah mencuat sejak 2007 lalu. Kala itu, SBY sudah membantah tudingan bahwa ia telah menikah dan punya dua anak sebelum masuk Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI).
"Syarat untuk masuk taruna Akabri, jelas belum pernah menikah. Belum pernah kawin. Apalagi punya anak. Kalau ada seorang taruna yang kedapatan setelah menjadi taruna Akabri telah menikah, apalagi punya anak, pasti keluar. Dipecat atau dikeluarkan. Sampai sekarang pun begitu," kata SBY seperti dilansir Detik.com, Jumat 27 Juli 2007.
Menurut SBY, ia semula enggan menanggapi isu ini, Namun ia terpaksa menanggapi isu tersebut lantaran telah mencoreng nama baik dirinya.
"Dengan disebarluaskannya cerita seperti ini, sudah menyerang merusak dan menghancurkan kehormatan dan harga diri saya. Oleh karena itu, demi kebenaran dan keadilan, tentu saya harus melakukan sesuatu," ungkap SBY.
"Syarat untuk masuk taruna Akabri, jelas belum pernah menikah. Belum pernah kawin. Apalagi punya anak. Kalau ada seorang taruna yang kedapatan setelah menjadi taruna Akabri telah menikah, apalagi punya anak, pasti keluar. Dipecat atau dikeluarkan. Sampai sekarang pun begitu," kata SBY seperti dilansir Detik.com, Jumat 27 Juli 2007.
Menurut SBY, ia semula enggan menanggapi isu ini, Namun ia terpaksa menanggapi isu tersebut lantaran telah mencoreng nama baik dirinya.
"Dengan disebarluaskannya cerita seperti ini, sudah menyerang merusak dan menghancurkan kehormatan dan harga diri saya. Oleh karena itu, demi kebenaran dan keadilan, tentu saya harus melakukan sesuatu," ungkap SBY.
Kesimpulan
Klaim bahwa SBY menikah dua kali, tidak berdasar. SBY telah membantah isu ini.
Informasi ini masuk kategori hoaks jenis misleading content (konten menyesatkan). Misleading terjadi akibat sebuah konten dibentuk dengan nuansa pelintiran untuk menjelekkan seseorang maupun kelompok. Konten jenis ini dibuat secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi.
Misleading content dibentuk dengan cara memanfaatkan informasi asli, seperti gambar, pernyataan resmi, atau statistik, akan tetapi diedit sedemikian rupa sehingga tidak memiliki hubungan dengan konteks aslinya.
Informasi ini masuk kategori hoaks jenis misleading content (konten menyesatkan). Misleading terjadi akibat sebuah konten dibentuk dengan nuansa pelintiran untuk menjelekkan seseorang maupun kelompok. Konten jenis ini dibuat secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi.
Misleading content dibentuk dengan cara memanfaatkan informasi asli, seperti gambar, pernyataan resmi, atau statistik, akan tetapi diedit sedemikian rupa sehingga tidak memiliki hubungan dengan konteks aslinya.